Part 10

490 58 6
                                    

Saat jam Istirahat di sekolah.

Jieun sedang duduk di atas rerumputan di belakang sekolah. Sambil memeluk kedua kakinya dan memandang rerumputan ďengan tatapn kosongnya.

"Bodoh"

Umpat jieun kemudian.

"Kenapa rasanya sesakit ini?"tanya Jieun pada dirinya sendiri.

Dari kejauhan Taehyung melihat Jieun yang sedang sendirian dan kemudian memutuskan untuk mendatanginya.

"Sendiri?"tanya Taehyung sambil ikut duduk di samping Jieun.

Jieun mengangguk.

"Ada masalah?"

"Aku harus gimana ?"tanya Jieun sambil menatap mata Taehyung.

"Jieun"

"Dia..dia"Air mata Jieun menetes sambil menatap Taehyung.

Taehyung mengulurkan tangannya. Ia mencoba mengapus air mata Jieun yang terus keluar.

"Aku.. harus bagai..mana?"tanya Jieun.

Taehyung tak tahan melihat Jieun yang seperti itu langsung memeluk Jieun.

"Menangislah Jieun. Aku disini. Bersamamu"ucap Taehyung lembut.

Jieun langsung menangis keras sambil memegang erat baju Taehyung.

Jieun meluapkan semua kesedihannya.

"In..i kee..terlaluan Tae. A..ku.."Jieun tak sanggup berkata-kata lagi ia hanya terus menangis.

"Maaf Jieun aku tak bisa membantu apapun tentang kamu dan dia"

"Tapi.."Taehyung melepaskan pelukannya dan kemudian memegang kedua bahu Jieun.

Taehyun menatap mata Jieun yang masih berair.

"Aku bakalan pastikan kalo aku yang akan bikin kamu bahagia sekarang"ucap Taehyung.

Jieun tersenyum kecil sambil menatap mata Taehyun.

Jieun mengagguk.

"Aku percaya padamu tae"

***
"Jieun ayo makan, cacing-cacing di perutku demo"ajak Taehyung.

Jieun mengangguk.

"Kau lapar juga kan? Mau makan apa ? Aku traktir deh"

"Beneran boleh apa aja nih? Aku makannya banyak loh"

"Ya boleh tapi jangan berlebihan ya. Itu gabaik buat kesehatan dan gabaik buat pengeluaran"

"Alasan, bilang aja duitnya dikit"gurau Jieun sambil memukul bahu Taehyung pelan.

Taehyung tersenyum lebar.

"Hahaha nanti kalo udah jadi istri ku, kamu bakalan hidup berkecukupan kok. Tenang saja begini-begini rankingku 2"

"2 dari belakang kan?"

Taehyung cemberut.

Sedangkan jieun tertawa senang karna berhasil membuat Taehyung cemberut.

Saat jieun dan taehyung asik bercanda, Jimin yang berjalan ke kelasnya jadi berhenti tepat di hadapan Jieun dan Taehyung.

Taehyung tersenyum miring.

Jimin menatap tajam Taehyung, sedangkan Jieun menundukkan kepalanya.

"Terlalu sakit rasanya walaupun hanya melihatnya"batin Jieun.

"Kenapa jim? Kau menatap kami seperti ingin membunuh kami. Terutama aku"ucap Taehyung.

"Kalian cocok"seru Jimin tiba-tiba.

Jieun yang sedang menunduk, langsung menatap Jimin.

"Selamat.. Sejak kapan berpacaran?"tanya Jimin kemudian.

"Cemburu?"balas Taehyung bertanya balik.

"Cih untuk apa? Tidak penting bagiku"

"Tapi kau bertanya tentang hubungan kami"

Jimin menatap mata Taehyung dingin.

"Bukan urusanmu"ucap Jimin kemudian berjalan pergi.

"Urus saja tunanganmu jangan urus hubungan kami"seru Jieun tiba-tiba.

Jimin terdiam.

"Tidak usah membahasnya"ucap Jimin kemudian.

"Kau merindukan Jieun ya? Sayangnya Jieun sudah benci padamu. Akhirnya saingan ku sudah pergi"ucap Taehyung memanas-manasi keadaan.

Jimin langsung mendekat ke arah taehyung.

Dan..

Bruk..

Jimin memukul wajah taehyung.

Tbc.

Haii lama ya aku ga update wkwk

Maaf ya aku sibukkkk banget. Udah semester akhir huhuhu jadi banyak banget yg harus dikerjakan.

Jangan lupa klik bintangnya ya. Komen juga kalo mau💚💜

Byebye.











My Oxygen | Park Jimin (Lanjut season 2)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz