14- Si Atlet No.1 Turun Tangan

321 31 0
                                    

Ery sempat tercengang dalam hati.

"Kenapa?"

"Ngga sengaja aku ngeliat ternyata dia berteman di Instagram dengan kamu,"

"Iya, aku kenal..." jawab Ery seraya menulis catatan.

"Anak mana?"

"Jurusan Akuntansi,"

"Ohh, anak sebelah rupanya..." ujar Kevin antusias terdengar seperti mendapat jawaban dari pertanyaan penting.

"Kamu mau ngapain?"

"Mau kenalan," jawabnya tersirat.

"Ngga usah macem-macem, Vin!"

Dia kan yang macem-macem duluan,"

"Vin, sudah. Situasi sudah lumayan membaik, kan," tutur Ery.

"Selow aja. Ngga akan kenapa-kenapa," jawabnya dengan senyum tapi tengil.

"Ngga usah,"

"Kenapa kamu jadi membela dia?"

"Bukan gitu!" tegas Ery agak berbisik.

Membahas hal ini tentu tidak selaras dengan situasi kuliah berlangsung.

"Selesai kuliah, aku mau bicara sebentar." pungkas Ery.

***

"Aku sebenarnya sudah ngga pengen membahas ini, tapi tiba-tiba kamu mau menemui dia, aku jadi khawatir,"

"Karena?"

"Dengerin aku sampe selesai. Nando memang temanku, dan-"

Kevin menanti penjelasan Ery dengan seksama.

"Dia pernah bilang cinta, tapi aku cuma menganggapnya sebatas teman. Dia mungkin kecewa lalu menunjukkan foto itu.... Aku ngga peduli apa yang akan dilakukan dengan foto. Dan akhirnya... dia bener-bener melakukannya. Maaf, aku baru bilang ini, aku ngga mau ganggu konsentrasi kamu untuk pertandingan...."

"Hahaha!" Tawa Kevin pecah.

"Kenapa?!"

"Dia mengancam seorang perempuan? Dia bukannya laki-laki, kan?" tanya Kevin retoris.

"Sudahlah, lagipula sudah ngga heboh lagi. Aku ngga mau cari calon musuh,"

"Calon musuh jangan dihindari gitu aja, tapi dituntaskan,"

"Vin, kamu kan ngga satu kali ini aja, sudah biasa dengan berita miring, jadi masalah ini cukup abaikan aja, kan?"

"Ngga bisa kayak gitu. Kalau ditujukan ke aku aja, aku ngga peduli, tapi ini udah menyangkut kamu, Ry, aku ngga bisa diem."

Ery tertegun.

"Aku janji ngga akan ada apa-apa. Kamu bisa selalu pegang janjiku." tegas Kevin.

***

Sabtu sore....

Seseorang mansyur masuk ke kampus jurusan Akuntansi dengan santai, lengkap mengenakan seperangkat penutup identitas.

Dia sudah mengulik informasi, bahwa Nando adalah pemain basket andalan yang membawa nama jurusan di fakultasnya. Benar saja, dia menemukan Nando sedang bermain basket di lapangan bersama beberapa temannya.

Lalu dia mengambil tempat duduk di bangku penonton dan mengamati situasi sejenak sambil mendengarkan musik rock dengan headset.

Selang 20 menit dia menanti Nando usai bermain basket, senja mulai menyapa, teman-teman Nando bergegas meninggalkan area basket. Sementara Nando dan satu orang temannya sedang membereskan bola-bola basket.

Another Crazy Rich Asians (ACRA)Where stories live. Discover now