10- Orang Ketiga

282 19 0
                                    

Hari-hari berlalu dengan kesibukan masing-masing. Kevin dan Ery berusaha mengabaikan rasa yang berkecamuk di dalam sukma. Terutama Ery. Dia tahu bahwa Kevin banyak memiliki teman, tanpa kecuali teman wanita. Bahkan di antara mereka memiliki julukan 'ratu kecantikan' dan populer di universitas.

Celine, mahasiswi Psikologi; Tita, mahasiswi Hubungan Internasional; Yola, mahasiswi Sastra Inggris dan tidak ketinggalan Olive, si princess di jurusan Manajemen Bisnis.

Sosok Kevin yang tengil dan lucu itu, terkadang suka usil pada Olive di kelas.

"Liv, baru ke salon ya?? Ciehhh..." godanya.

"Kok tahu?" jawab Olive agak manja.

"Ya, tahu lahhh, rambut udah kayak Tiara Sunsilk sari lidah iguana..." kelakarnya sambil mengebas-ngebaskan rambutnya yang seolah-olah panjang seperti iklan sampo.

"Kok lidah iguana sihhhh..." protes Olive sambil memukul lengan Kevin yang terkekeh-kekeh berhasil memplesetkan lidah buaya.

"Rambut itu dikuncir gitu lho, Liv... Kamu mau ikut casting film horor?" tutur Kevin melihat rambut Olive yang panjang lurus hitam mengkilau tergerai.

"Jadi peran Mbak Kunti..." tambahnya menjadi-jadi.

"Hihhh... Kevinnnn!" dumel Olive.

Kevin, Geri, dan Riky makin tergelak melihat gadis jelita itu cemberut. Habit laki-laki yang justru kegirangan jika berhasil melihat teman perempuannya ngambek.

"Lu gokil, Vin... haha! " seru Riki.

"Anak cantik-cantik dibilang mau ikut casting Mbak Kunti..." timpal Riki lagi sambil cengengesan.

Kevin hanya tersenyum devil.

Ery pun ikut tersenyum melihat kejahilan pemuda itu. Tengil khas. Sangat berbeda dengan Nando, mahasiswa Akuntansi yang berprofesi menjadi anak band. Cool... sopan.

Laki-laki berpostur tinggi itu juga sedang mendekati Ery. Namun, Ery susah jatuh cinta... atau karena memang hatinya sudah disita?

Suatu ketika, Nando menyatakan perasaan padanya, akhirnya Ery pun tahu bahwa laki-laki itu sebenarnya memiliki bad attitude.

"Kita masih bisa berteman kan...?" ujar Ery.

"Aku memang tidak setajir dan sehebat Kevin, Ry. OK lah. Aku bisa mengerti, aku tahu diri.... Tapi bukan berarti aku semudah itu melepas kamu bersama dia,"

"Maksud kamu apa?!" seru Ery. Dia juga cukup terkejut, kenapa Nando tiba-tiba mengkaitkan mereka dengan Kevin.

"Aku pernah melihat kamu keluar bareng dia... Hubungan kalian tutup-tutupi, kan?" ungkap Nando.

"Aku punya foto kalian... makan di cafe..." imbuhnya sambil memperlihatkan sebuah foto dari ponselnya.

"Kalau foto ini di-posting di Instagram, mungkin kamu bisa jadi selebriti kampus, Ry... bahkan mungkin se-Indonesia para penggemar Kevin juga melihatnya..." celoteh Nando seperti mengancam.

"Kamu barusan bilang cinta, lalu kenapa kamu seperti mengancam aku?"

"Terkadang cinta dan ambisi itu berbeda tipis,"

"Mau kamu apa?"

"Kamu mau jadi cewekku,"

"Terima kasih, Nan!! Aku udah bilang, kita cuman berteman. Terserah kamu mau apa... Mau sebarin foto itu? Silakan! Kami ngga ada apa-apa... kami juga ngga melakukan kejahatan!"

Nando belum bergeming.

"Dan- ternyata aku salah menilai kamu!" pungkas Ery geram.

Dia pun segera enyah dari tempat mereka berbicara. Dia ingin menemui seseorang yang bisa menenangkan hatinya.

###

Another Crazy Rich Asians (ACRA)Where stories live. Discover now