Part 20 - Tak mau kehilangan dirimu ~Perth

635 83 19
                                    

Author : Ayu Tyas
Cast :
- Saint Suppapong
- Perth Tanapon
- Another cast of LBC Series
- Another cast of KissBoysTH
- OC (Original Character)
- OOC (Out of Character)
Genre : Drama, Angst, Gore(?), Hurt/Comfort, Family, Friendship, Romance, Smut(?)
Rating : R - NC
Length : Chaptered/Series

Summary :

Dia yang kamu lihat baik-baik saja, mungkin memiliki luka yang lebih dalam. Dan dia yang tersenyum lebar, mungkin menangis lebih keras.

Ada begitu banyak topeng yang bisa digunakan untuk menutupi perasaan seseorang, bagaimana penggunaannya tergantung pada tiap pribadi yang menjalankannya. Jika kamu ingin mengetahui perasaannya, bukalah topeng itu dengan lembut, bukan dengan paksaan yang nantinya hanya akan berakhir menyakitkan. ~Ayu Tyas.

*****

Catatan :

Part kali ini, akan berisi sedikit penjabaran dan istilah medis yang mungkin akan sulit untuk di pahami dan terkesan membosankan. Jika kurang berkenan, tidak perlu memaksakan diri untuk membacanya 🙏

*****

Di rumah sakit..

Author Pov

Suasana mencekam, terlihat di luar ruangan operasi.

Di dalam sana, seorang pemuda tengah berada di ambang kematiannya, berjuang hidup melalui tangan-tangan dokter yang membantunya. Sementara di luar, beberapa orang terlihat harap-harap cemas menunggu. Ada yang terduduk di lantai dengan wajah pucat pasi, ada pula yang berdiri dan bergerak mondar-mandir untuk menghilangkan kegelisahan.

Dan yang paling menarik perhatian adalah seorang pemuda yang kini berjongkok di sudut ruangan. Tangannya yang berlumur darah saling menggenggam erat. Wajahnya tertunduk lesu dengan bahu yang bergetar hebat menahan tangis dan sesak di dada. Kondisinya luar biasa kacau.

"Perth~"

Plan datang menghampiri, lalu memanggil nama pemuda itu dengan suara pelannya yang bercampur isak tangis.

Perth tetap diam, tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulutnya untuk menjawab panggilan tersebut.

"Title dan pengacaranya sudah mengurus Gun. Kita mungkin nanti juga akan dipanggil sebagai saksi selama penyelidikan berlangsung"

Kata Plan memberikan kabar yang dia dapat dari Title.

"Mean juga sudah menghubungi keluarga Saint. Mereka dalam perjalanan kemari"

Lanjut Plan lagi.

Tetap tak ada respon dari Perth. Pemuda itu, masih diam bertahan pada posisinya.

Plan mengangkat kepalanya dan beradu pandang dengan Mean. Keduanya terlihat sama-sama bingung harus berbuat apa untuk menenangkan hati Perth, karena pada dasarnya mereka pun merasakan kegelisahan dan ketakutan yang sama.

Terhitung sudah hampir dua jam lamanya, proses operasi Saint di mulai sejak dia di bawa ke rumah sakit ini. Tapi pintu ruangan operasi tidak juga kunjung terbuka dan membuat semua orang yang menunggu ketakutan bukan main.

Kavin sendiri yang sebelumnya sempat tertembak di bagian kakinya, sudah mendapatkan pengobatan bersama Tonnam yang menemani. Syukurnya, peluru yang menembus kakinya tidak terlalu dalam, sehingga lukanya tidak memerlukan operasi besar dan dia saat ini juga sudah di pindahkan ke ruang rawat biasa.

This is Our Love [END]Where stories live. Discover now