"Arraseo. Eoh, ada apa kau kemari? " tanya Mark ketika mengingat Jeno sudah menunggunya dari tadi.
"Aku hanya ingin memberikan ini padamu hyung. Campurkan obat ini pada setiap hormon yang akan disuntik. Ini dapat membantu mengurangi rasa sakit yang akan terjadi. " ujar Jeno sembari meletakkan sebuah botol kaca yang berisi cairan berwarna kehitaman di atas meja kerja Mark
Mark mengambil botol kecil itu kemudian membaca label yang tertera disana. Sesekali ia menganggukan kepalanya begitu mengerti kegunaan dari obat tersebut.
"Aku mengerti gomawo." ucap Mark sambil menggoyangkan botol kecil tersebut.
Drrrtt
Drrttt
Tiba-tiba suara getaran ponsel menghentikan obrolan kedua namja dengan paras tampan itu. Jeno segera mengambil ponselnya yang tersimpan di kantung celananya dan mendekatkan benda tipis itu ke telinganya.
"Yeoboseyo chagiyaa..." sapa Jeno ketika mendengar suara Jaemin dari seberang sana.
"Kau disini?" tanya Jeno setelah beberapa saat terdiam sebentar mendengar rentetan kalimat dari Jaemin.
"Ah, aku sedang di ruangan Mark hyung."
"........."
" Tidak perlu, kau tidak perlu kemari aku akan segera kesana sayang. "
"........."
"Nde , sebentar. Arra arra.." ucap Jeno kemudian menutup panggilan dari istrinya itu. Jeno segera berdiri dan beranjak menuju pintu.
"Mark hyung, aku harus segera kembali ke ruanganku. Jaemin datang bersama twins, mereka sudah di ruanganku. Aku pergi dulu.." ucap Jeno kemudian segera keluar dari ruangan Mark dan sedikit berlari menuju ruangan kerjanya yang berada di lorong lain pada lantai yang sama.
💓
"Eh, kau sudah pulang? cepat sekali. Jangan bilang kau bolos dari pekerjaanmu. Aku kan sudah bilang aku baik-baik saja sendirian di rumah, lagipula kalau aku merasa sakit lagi aku sudah berjanji akan langsung menghubungimu. " cerocos Donghyuck ketika Mark memasuki ruang tengah di apartemen bergaya minimalis itu.
Tanpa mengeluarkan satu katapun dari mulutnya, Mark segera mengambil tempat di samping Donghyuck yang tengah duduk di atas karpet bulu berwarna hitam dengan punggung yang bersandar pada sofa di belakangnya. Namja cantik itu meluruskan kedua kakinya yang terbalut celana pendek berwarna coklat, di tangan kanannya terdapat sebuah handuk kecil yang terlihat basah dan sebuah baskom berisi air hangat yang ia letakkan tidak jauh dari sana.
Perut Donghyuck yang masih membuncit terekspos sempurna karena kemeja lengan panjang yang dipakainya hanya menutup sebatas dadanya saja. Lengan kemeja tersebut ia gulung sampai sikunya, memudahkan tangannya untuk bekerja.
Mark segera mengambil alih handuk yang masih digenggam Donghyuck dan mencelupkan handuk tersebut ke dalam baskom kemudian memerasnya hingga tidak ada lagi tetesan air hangat yang berjatuhan. Selanjutnya Mark mengusap permukaan perut Donghyuck dengan handuk hangat itu, mengusapnya perlahan untuk meredakan rasa sakit yang dirasakan Donghyuck.
"Masih terasa sakit?" tanya Mark dengan tangannya yang tetap mengusap perut buncit Donghyuck dengan handuk hangat. Karena baru selesai diberikan suntikan hormon yang ketiga, perut Donghyuck masih membuncit dan akan semakin membesar sampai beberapa jam ke depan, lalu akan mulai mengempis hingga kembali ke ukuran semula sekitar besok atau dua hari lagi.
YOU ARE READING
3 IN 1 : PREGXPERIMENT [Nomin + Wangjun + Markhyuck]
FanfictionNOMIN WANGJUN MARKHYUCK [ REMAKE. ORIGINAL STORY BY AILEENPARK94 ] mature content Pregxperiment Nomin Side Lee twins lahir! /short chapter ending! Pregxperiment Wangjun's Side "Sampai kapan kau mau memanggilnya begitu. Panggil dia dengan nama yang...
Markhyuck Side Part 3
Start from the beginning
![3 IN 1 : PREGXPERIMENT [Nomin + Wangjun + Markhyuck]](https://img.wattpad.com/cover/202304541-64-k134980.jpg)