"Apa Hyuckie tidak ada di dalam? " gumamnya bingung.
Namja tampan itu merogoh ponselnya yang ia letakkan di dalam kantung celananya, ia menekan beberapa digit angka yang begitu dihafalnya kemudian mendekatkan benda tipis berwarna hitam itu ke telinganya.
Hanya nada sambung yang terdengar hingga akhirnya telepon itu terputus dengan sendirinya. Beberapa detik kemudian sebuah pesan masuk yang memberitahu bahwa nomor yang baru saja ia hubungi berada di dalam apartemen di hadapannya.
"Jangan bilang sakitnya kambuh lagi." desisnya panik ketika mengingat terakhir kali ia datang kemari bersama Jeno, ia justru menemukan Donghyuck tergeletak di atas tempat tidurnya dengan wajah pucat pasi dan denyut jantung yang begitu lemah.
Mark segera menekan nomor pin apartemennya, berharap Donghyuck tidak menggantinya dengan nomor baru.
'Tit tit tit Cklek!'
Benar dugaannya, Donghyuck tidak mengganti nomor pin apartemennya.
Mark segera masuk ke dalam, keadaan apartemennya benar-benar sepi dan rapi. Terlalu rapi seperti tidak tersentuh.
"Hyuckie! kau di dalam?!" Ia menyusuri seluruh penjuru apartemen, mencari keberadaan namja cantik itu. Dapur, ruang tengah, kolam renang sampai kamar mandi sudah ia telusuri namun masih tidak menemukan sosok yang ia cari.
Mark melangkahkan kakinya menuju satu-satunya kamar yang ada di apartemen ini. Ia menaiki anak tangga dengan cepat, beberapa kali melompati dua anak tangga secara bersamaan.
Sesampainya di lantai dua, ia segera berjalan menuju pintu berwarna coklat tua, pintu itu bergeser ketika Mark tepat tiba di depannya.
Satu hal yang pertama kali tertangkap matanya adalah sosok Donghyuck yang masih bergelung di dalam selimut tebal. Namja itu berbaring memunggungi pintu masuk sehingga ia tidak menyadari Mark tengah berjalan ke arahnya.
Mark sengaja berjalan dengan pelan, tidak menimbulkan suara sedikitpun. Ia tidak ingin mengganggu tidur Donghyuck. Namun sekitar 4 langkah kemudian Mark menyadari bahwa sepertinya Donghyuck tidak sepenuhnya tidur. Terlihat dari bahunya yang tidak tertutup selimut bergetar pelan, seperti menggigil.
Dengan cepat Mark menghampiri Donghyuck, ia dapat melihat dengan jelas wajah Donghyuck yang begitu pucat dengan bibir membiru. Keringat dingin membasahi seluruh tubuh Donghyuck, bahkan rambut almond namja itu terlihat basah karena keringat.
"Hyuckie, Donghyuck." Panggil Mark seraya menepuk-nepuk pelan pipi Donghyuck yang terasa dingin karena keringat. Perlahan Donghyuck membuka matanya yang terlihat sayu, namja itu mengerjap-kerjapkan matanya ketika pandangannya terasa tidak fokus.
"Mark Hyung."
"Ne ini aku, apa yang terjadi? Kau sakit lagi?" Tanya Mark beruntun. Namja tampan itu mencoba membantu Donghyuck untuk duduk. Ia menarik selimut tebal yang menutupi tubuh Donghyuck. Donghyuck memegang erat selimut yang membungkus tubuhnya, menolak keinginan Mark untuk membuka selimut tersebut.
Namun tenaganya tidak sebesar tenaga Donghyuck, alhasil selimut tebal itu ditarik kuat oleh Mark dan jatuh ke lantai.
"A--apa, Hyuck aa-apa yang t-terjadi?" Tanya Mark terkejut begitu melihat keadaan Donghyuck yang terlihat menyeramkan. Tubuh Donghyuck terlihat lebih kurus, bahkan Mark yakin ia dapat meremukkan tulang Donghyuck begitu ia menggenggam pergelangan tangannya.
Tapi bukan itu yang membuat Mark terkejut, tubuh Donghyuck memang selalu kurus. Apalagi ia baru sembuh dari sakit masih butuh waktu pemulihan sampai keadaannya benar-benar sehat.
Yang membuat namja tampan berlesung pipit itu terkejut adalah perut Donghyuck yang membulat besar. Benar-benar besar hingga kemeja yang dipakai Donghyuck hanya mampu dikancingkan sampai bagian dadanya saja.
Mark dapat melihat dengan jelas kulit perut Donghyuck yang sangat pucat dihiasi dengan guratan-guratan merah yang menjalar dari bagian bawah perutnya.
Mark mengalihkan pandangannya ke arah koper besar berwarna perak yang terbuka di sisi kosong tempat tidur Donghyuck, Ia baru menyadari koper besar itu berisi berbagai bentuk jarum suntik dan berbotol-botol cairan berwarna merah muda. Cairan yang sama yang digunakan Karry untuk memberikan suntikan pada Renjun dulu. Dua dari belasan botol itu sudah terlihat kosong, sepertinya Donghyuck sudah melewati dua kali proses penyuntikan itu.
"K--kau kenapa kau melakukan semua ini? Kenapa? setelah kita berpisah, kenapa kau baru melakukan semua ini, Donghyuckie?!"
Donghyuck mengalihkan pandangannya ke arah lain, ke arah manapun asal tidak bertemu pandang dengan mata Mark yang terasa menusuknya.
"Tatap aku! aku bertanya padamu, Hyuck! Kenapa kau baru mau melakukannya sekarang?!" Teriak Mark murka. Mark mencengkram rahang Donghyuck agar namja itu berbalik menghadapnya. Ia mencengkramnya terlalu kuat, melupakan fakta bahwa Donghyuck sedang dalam keadaan lemah.
"Sssshhh sakit Markk sssh lepas.." Desis Donghyuck ketika ia merasa cengkraman Mark semakin kencang, ia meronta kesakitan, menggerak-gerakan kepalanya bermaksud agar Mark melepaskan cengkramannya atau setidaknya sedikit melonggarkan cengkramannya. Namun alih-alih terlepas, tangan Mark justru semakin kuat menekan pipinya, ia dapat merasakan kuku-kuku Mark menancap di pipi tirusnya.
"Hikss a--aku melakukannya ke--karena hiks tidak ingin kehilanganmu hiks Mark hyung. Aku tidak sanggup, hikss aku t-tidak bisa, aa-ku tidak bisa tanpamu Markeu hiks." Jelas Donghyuck ditengah tangisannya.
Mark tertegun mendengar penjelasan Donghyuck, dengan perlahan ia melepaskan cengkraman tangannya. Menyisakan luka pada pipi tirus Donghyuck, memerah dan mengeluarkan darah. Donghyuck masih terus terisak, entah karena kesakitan pada tubuhnya atau pada hatinya.
" A--aku minta maaf Markeu hikss.. maafkan keegoisanku hiks .. maaf karena tidak pernah mengerti keinginanmu hiks Markeu a-aku sangat menyesal hiks hikss a-aku tidak bisa melihatmu dengan orang lain hikss memikirkannya saja sudah membuatku sakit hikss hikss disini, disini sakit sekali rasanya hikss..." ucap Donghyuck seraya mencengkram dadanya pusat dimana seluruh kesakitan yang membuatnya sering kesulitan bernapas. Beberapa kali ia memukul dadanya sendiri, seakan ingin mengusir rasa sesak yang mencekiknya.
Mark segera menangkap tangan Donghyuck yang masih terus memukul dadanya sendiri. Meskipun Donghyuck memukulnya dengan lemah, namun ia tidak ingin Donghyuck nya semakin terluka.
"Sstt sudah sayang hentikan, jangan menangis lagi sttt sudah sudah." Bisik Mark lembut.
"Hiks...lebih hiks... lebih baik k-kau membunuhku hikss .. lebih baik a-aku mati daripada melihatmu dengan orang lain hiks lebih baik aku mati Markeuu hikss hikss...." Racau Donghyuck.
"Sst tenanglah kau tidak akan melihatku dengan orang lain. Tenanglah..." Mark kembali menenangkan Donghyuck, kali ini sepertinya berhasil. Tidak terdengar lagi racauan-racauan Donghyuck, hanya isakan kecil yang lolos dari bibir pucatnya.
Mark kembali membantu Donghyuck untuk duduk. Ringisan kecil keluar dari bibirnya ketika perutnya kembali sakit saat ia bergerak. Mark melepaskan dua kancing yang masih terkait pada kemeja yang dipakai Donghyuck, ia bermaksud melepaskan kemeja itu dan menggantinya dengan kemeja lain karena kemeja yang dipakai Donghyuck basah.
Tangan Mark terhenti ketika matanya melihat luka lebam berwarna biru keunguan menghiasi dada polos Donghyuck. Begitu terlihat jelas pada kulit Donghyuck yang sangat pucat.
Mark mengulurkan tangannya dengan gemetar, mengusap permukaan dada Donghyuck yang kebiruan. Matanya memandang Donghyuck lekat, mempertanyakan lebam-lebam tersebut.
"A--aku memukulnya. Setiap memikirkan kemungkinan kau akan bersama orang lain, disini terasa sangat sesak. Begitu sesak sampai rasanya sulit bernapas sampai aku harus memukul-mukul dadaku sendiri supaya rasa sakitnya teralihkan. Dan tanpa sadar aku selalu melakukan itu setiap kali rasa sesak kembali muncul. " jelas Donghyuck pelan.
•
•
Markhyuck bakal jadi otp paling Drama disini hahahaha...
To Be Continued...
With Our Love 💌
Aileenpark94
&
Jie
YOU ARE READING
3 IN 1 : PREGXPERIMENT [Nomin + Wangjun + Markhyuck]
FanfictionNOMIN WANGJUN MARKHYUCK [ REMAKE. ORIGINAL STORY BY AILEENPARK94 ] mature content Pregxperiment Nomin Side Lee twins lahir! /short chapter ending! Pregxperiment Wangjun's Side "Sampai kapan kau mau memanggilnya begitu. Panggil dia dengan nama yang...
Markhyuck Side Part 1
Start from the beginning
![3 IN 1 : PREGXPERIMENT [Nomin + Wangjun + Markhyuck]](https://img.wattpad.com/cover/202304541-64-k134980.jpg)