Markhyuck Side Part 1

Start from the beginning
                                        

"Hahh.. baiklah, aku akan mempersiapkan segala kebutuhanmu Hyuck. Tapi kau harus berjanji padaku untuk melakukannya dengan baik, ikuti prosedur yang telah ditetapkan. Kupastikan nanti sore segala yang kau butuhkan sudah ada di apartemen mu." Ucap Jeno pada akhirnya. Pemuda tampan itu memilih mengalah pada Donghyuck, ia juga tidak tega melihat Donghyuck begitu terpuruk.

Bertahun-tahun mengenal sahabat yang di anggap seperti adiknya sendiri itu, baru kali ini ia melihat Donghyuck begitu terpuruk, terlihat begitu rapuh seakan dapat hancur kapan saja.

"Gomawo Jeno-ya, gomawo." Ujar Donghyuck begitu bergembira. Senyum lebarnya mencerminkan kebahagiaan yang ia rasakan.

"Kalau begitu aku pulang dulu, sampaikan salamku untuk Jaemin dan kedua anakmu annyeong." Pamit Donghyuck seraya keluar dari ruangan Jeno masih dengan senyum lebar yang melekat di wajahnya.
"Markeu, kau akan segera kembali menjadi milikku." Gumam Donghyuck senang.







💓














Mark duduk diam di ruangannya, pikirannya melayang kemana-mana meskipun matanya tertuju pada layar transparan di hadapannya yang menampilkan berbagai huruf dan angka-angka yang begitu banyak.
Pekerjaannya sering kali terbengkalai karena kegiatan favoritnya baru-baru ini begitu menyita waktunya. Mark terlihat lebih sering merenung dan tidak fokus dalam bekerja belakangan ini, lebih tepatnya sejak hubungannya dan Donghyuck renggang.

Meskipun ia sendiri yang memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka dan menjalin pertemanan saja, namun tidak bisa dipungkiri Mark masih sangat mencintai Donghyuck. Sekalipun ia berkata ingin mencari seorang namja yang dapat mengabulkan keinginannya, namun ia sendiri tidak yakin dapat mencintai namja itu sama seperti ia mencintai Donghyuck.

"Hahh, bodoh sekali." runtuknya pelan.

Mark membuka laci meja kemudian mengambil sebuah pigura foto yang ia letakkan terbalik.

Foto yang memperlihatkan kemesraan dirinya dan Donghyuck ketika mereka berlibur di pulau Jeju. Dalam foto tersebut, dapat terlihat keduanya begitu bahagia menyaksikan matahari tenggelam dari teras penginapan disana.

"Hyuckie seandainya aku tidak memaksamu waktu itu. Seandainya aku tidak mengucapkan hal bodoh padamu." sesalnya lirih. Tangannya mengusap lembut foto yang ia pegang, ia mengusap wajah Donghyuck yang terlihat begitu bersinar dengan senyum khas yang menghiasi wajahnya.

"Seandainya aku meminta maaf, apa kau mau memaafkanku?" Gumamnya seakan bertanya langsung pada sosok Donghyuck yang ada di dalam foto tersebut. Sesaat kemudian Mark tertawa miris, seakan menertawakan dirinya sendiri.

"Pasti tidak. Aku sudah membuatmu begitu sakit. " ucapnya menjawab pertanyaannya sendiri.










💓

















Sore hari itu Mark memutuskan untuk mengunjungi Donghyuck di apartemennya. Seminggu ini ia tidak mendapatkan kabar dari Donghyuck, bagaimanapun mantan kekasihnya itu baru saja keluar dari rumah sakit dan masih butuh perhatian ekstra. Ia sangat tahu betul sifat Donghyuck yang lebih suka diperhatikan orang lain daripada memperhatikan dirinya sendiri.

Sebenarnya Mark sudah ingin mengunjungi Donghyuck sejak beberapa hari lalu, namun pekerjaan yang menumpuk begitu menyita waktunya, membuatnya tidak dapat meninggalkan pekerjaannya walau untuk beberapa jam saja dan akhirnya ia baru bisa mendapatkan waktu senggang di akhir pekan ini.

'Ting Tong!

Ting Tong!

Ting Tong!'

Beberapa kali ia sudah menekan bel yang ada di depan pintu apartemen Donghyuck, namun tidak ada tanda-tanda seseorang yang akan membukakan pintu untuknya.

3 IN 1 : PREGXPERIMENT [Nomin + Wangjun + Markhyuck]Where stories live. Discover now