3. Tapak Balik

50 4 0
                                    

"Ta? Agastya siapa?"

"Maaf bel"

"Ta tak apa aku senang berteman dengan dia"

"Kalau jadi cinta juga tak apa bel"

"Ta kamu ini apa apaan mana ngerti aku"

"Yah siapa tau kan"

"Kau tau aku hanya cinta sunyi dan hatiku sudah ku jatuhkan pada hujan dan di tarik kembali oleh senja"

"Sedang bersajak bel?"

"Itu kau sudah tau"

Mereka sedang di kantin, sepi sekali hanya ada beberapa orang saja bisa terhitung jari. Belvyah suka kalau kantin seperti ini rasanya dia tidak di Jakarta itu pikirnya.

Hari ini benar benar tak ada pelajaran sama sekali tapi sekolah adalah sekolah masuk tidak masuk absen tetap berjalan kan, sekolah beberapa hari ke depan akan merencakan pentas seni. Guru guru sedang rapat bahkan anggota osis pun sedang sibuk.

Belvyah tetap lah Belvyah bagaimana pun ia tak pernah perduli dengan acara acara sekolah. Apapun itu.

"Bel izin duduk di sini" tiba tiba saja gunadhya datang dengan agastya dan ravindra

"Kenapa harus selalu izin putra Dirgantara"

"Yah biar dapat izin mu saja"

"Sejak kapan ngomong pakai aku kamu gun?" iya itu Ravindra yang kaget bukan main mendengar temannya berbicara aku kamu

"Sejak kenal Belvyah"

"Tapi kan aku tidak maksa, kalau mau kenal aku tanpa pakai aku kamu juga tak apa"

"Tapi kan aku suka"

"Suka...?suka apa?"

"Suka kamu"

"Bundaaaa!!!" itu suara Belvyah ia kaget setengah mati.

Kenapa gunadhya bilang seperti itu, aku jadi takut seharusnya dia tidak bilang suka padaku seperti itu

"Duh ta gimana itu Belvyah"

"Gun dia anak nya gak ngerti soal kayak gitu"

"Bel.....maaf yah aku spontan"
Belvyah hanya mengangguk sambil terus memegang tangan Aarunya

"Suka harus sespontan itu bro?" timpal Agastya

"Bel di maafin tidak, kalau tidak aku pergi lalu aku hanya tunggu kamu siap liat aku lagi"

"Gun kita baru saja berteman jangan pergi, aku tidak bisa lupa jingga dan Jakarta kita kemarin"

Aduh gunadhya bisa bisanya dia asal ceplos seperti itu. Tenangnya Belvyah masih ingin melihat nya
Bukan ceroboh memang saja gunadhya tak bisa mengutarakannya. Gunadhya kira Belvyah gadis yang jika tidak mau hanya diam dan jika mau mengiyakan ternyata berbeda. Dari awal dia sudah bilang kan ke semesta nya ini aneh dia berbeda.

***

"Gas katanya tugas lu numpuk"

"Iya napa emang? mau bantuin gua ngerjain gak"

"Boleh sini mana biar jadinya belajar bareng"

Mereka semua masih duduk takzim di kantin sekolah. Aarunya memang seperti itu suka membantu apalagi membantu orang yang seperti agastya yang acuh akan tugas.

"Bel gua mau nanya dong, Nakeisha temen lu kan?"

"Iya ada apa?"

"Oh gpp"

Benang tak kasat mata ° Mark lee✔️Where stories live. Discover now