Wangjun Side Part 6

Comenzar desde el principio
                                        

"Renjun- ah ini Park Jihoon. Ia orang yang bekerja menggantimu" ucap Karry memperkenalkan Jihoon pada Renjun.

"Annyeonghaseyo, Renjun- ssi Park Jihoon imnida." ucap Jihoon ramah.

Renjun tidak langsung menjawab ucapan Jihoon, sebaliknya ia justru menatap Jihoon dari atas ke bawah lalu kembali ke atas lagi seolah sedang menilai sosok namja mungil itu. Jihoon yang mulai tidak enak dengan tatapan mata Renjun yang mengintimidasi dirinya hanya bisa mengerjap bingung. Dan sepertinya Karry juga menyadari itu karena ia langsung menyenggol bahu Renjun lembut.

"Ah, nde. Karry Wang Renjun imnida "






























😏😏















































Renjun menatap pantulan tubuh polosnya pada cermin besar yang ada di kamar mandi di dalam kamarnya. Ia baru saja menyelesaikan sesi berendam yang menghabiskan waktu hampir satu jam. Dan sekarang ia hanya termangu memandang tubuhnya yang sudah sangat melebar.

Well...tadi setelah makan siang Karry mengatakan bahwa ia tidak dapat mengantarkan dirinya pulang karena harus menghadiri pertemuan penting dan mungkin akan terlambat pulang hari ini. Dan baru saja Karry kembali mengirimkan pesan yang menjelaskan bahwa namja itu memang akan pulang larut dan memintanya untuk tidak menunggunya makan malam.

Tapi melihat bentuk tubuhnya sekarang, Renjun menjadi ragu untuk menyantap hidangan makan malam yang sudah ia pesan sejak sore tadi. Memang dari sebelum hamil bentuk badan Renjun tidak sekurus Jaemin atau Donghyuck. Tapi ia tidak pernah mempermasalahkan itu karena dulu bentuk badanya terkesan montok. Kedua dadanya bahkan sudah berisi sejak dulu, dan sekarang ditambah dengan suntikan hormon pembentuk ASI dadanya terlihat jauh lebih besar dan sedikit turun karena bertambah berat.

Ya, tentu saja. Sekalipun dadanya semakin besar karena menampung ASI, ia tidak mungkin mengenakan bra seperti wanita, kan? Lagipula setelah masa menyusui selesai atau paling tidak setelah ASI-nya habis, ukuran dadanya akan kembali seperti semula. Jadi ia merasa tidak perlu mengenakan bra atau apapun yang dapat menyokong bentuk dadanya agar terlihat lebih menggoda.

Turun ke bawah, pandangan Renjun jatuh pada perut dan pinggulnya. Perutnya sangat membuncit tapi ia tidak mempermasalahkan itu karena disana ada bayinya yang sedang tumbuh. Tapi pinggulnya benar-benar melebar karena semakin mendekati waktu melahirkan. Turun semakin ke bawah kakinya yang membengkak membuat dirinya terlihat seperti gajah bukan lagi seekor rusa kecil manis yang lucu.

"Hahh, sepertinya aku harus diet "

Sebelumnya memang tidak pernah terbesit sedikitpun pikiran untuk berdiet. Tapi setelah tadi ia bertemu langsung dengan Jihoon, pikiran itu langsung muncul di benaknya. Apalagi setelah melihat bentuh tubuh Jihoon yang mungil dan langsing. Tidak terlalu kurus juga tidak terlalu gemuk, tingginya ideal dengan senyumnya yang sangat manis. Benar-benar tipe ideal semua pria.

Kring!

Kring!

Kring!

Suara deringan telepon menghentikan lamunan Renjun terhadap bentuk tubuhnya. Diambilnya bathrobe yang tergantung di dinding dan memakainya tanpa mengikat talinya. Renjun berjalan keluar kamar mandi menuju telepon yang diletakkan di atas nakas samping tempat tidurnya.

"Yeoboseyo"

[Chagi ini aku. Kenapa ponselmu tidak diangkat? Aku menghubungimu berkali-kali sejak tadi]

"Eoh, Sayang. Jinjjayo? tadi aku sedang berendam jadi mungkin tidak terdengar olehku. Ada apa?"

[ Tidak hanya memastikan kau baik-baik saja. Jangan berendam terlalu lama. Lalu pakai pakaian yang lebih tebal. Malam ini sepertinya lebih dingin ]

"Nde, nan arra. Kau juga cepat pulang, aku menunggumu"

[ Hmm, pertemuannya baru akan dimulai, chagi. Kau sudah makan malam belum? Ini sudah waktunya makan malam ]

Deg !

Renjun tergagap bingung menjawabnya. Ia baru saja berniat untuk memulai diet -nya malam ini tapi Karry sudah mengingatkannya untuk makan malam.

"Ah s-sudah. Kau sendiri?"

[ Sebelum pertemuannya dimulai kami semua makan malam bersama. Kau yakin sudah makan? Aku mendengar kebohongan dari suaramu Njun sayang ]

"Eiyy...sudah. Maksudku aku akan makan setelah kau menutup telepon ini. Bagaimana bisa aku makan sementara kita masih berbicara di telepon seperti ini" kilah Renjun cepat.

[ Baiklah, kalau begitu. Setelah ini cepat makan lalu tidur. Tidak usah menungguku pulang. Awas kalau saat aku pulang nanti kau masih belum tidur juga ]

"Ne ne neee annyeong Junkai"

Pik!

Dengan cepat Renjun menutup teleponnya sebelum Karry menjawabnya tadi.

"Kau membuat satu kebohongan Karry Wang Renjun. Junkai pasti akan marah kalau tahu yang sebenarnya" bisik Renjun.

"Ah.. aniya aniya . Ini semua untuk kebaikanku. Ini juga kulakukan demi Junkai." bela Renjun.

"Aaaaa eotteoke? aku makan atau tidak? Kalau makan nanti berat badanku semakin bertambah tapi kalau tidak makan nanti bayiku kelaparan."

Renjun mulai bingung dengan pilihannya. Ia hanya mondar mandir di kamarnya tanpa mengenakan pakaian seperti yang tadi diperintah Karry. Hanya bathrobe yang masih membungkus tubuhnya. Setelah beberapa kali berjalan mengelilingi kamarnya sambil berpikir mengenai diet atau tidak. Tiba-tiba Renjun menghentikan kegiatannya itu dan sebuah senyum lebar mengembang di wajahnya.

"Aegya malam ini kita makan sedikit saja ya..."



































































To Be Continued...

With Our Love 💌

Aileenpark94
&
let_Me_Rest

3 IN 1 : PREGXPERIMENT [Nomin + Wangjun + Markhyuck]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora