Taehyung menyusul Seokjin yang terlihat tidak baik-baik saja.
Dan benar saja, Seokjin sedang menahan sakit saat mengeluarkan isi perutnya.

Taehyung memijit tengkuk Seokjin.

"Hyung gwencana?"

Seokjin masih fokus memuntahkan makanan yang baru saja di telannya.

Taehyung menyodorkan minum yang sengaja ia bawa untuk Seokjin.

"Terimakasih Tae.." Lirih Seokjin. Tangannya gemetar menerima botol air dari Taehyung.

"Kuat jalan hyung?"

"Entah, tapi sekarang hyung lemas sekali."

"Aku panggil Sejin hyung ya?"

"Jangan Tae, tunggu sebentar lagi. Hyung baik-baik saja."

Taehyung berdecak sebal. Wajah pucat, tubuh lemas, bergetar. Masih bilang baik-baik saja? Pembohongan sekali.

"Hyung harusnya bilang kalau sedang tidak baik. Tidak usah ikut syuting."

"Tadi hyung tidak apa-apa Tae. Hanya saja hyung tiba-tiba mual saat melihat makanan."

"Jadi karena itu hyung tidak ikut makan?"

Seokjin mengangguk. Seokjin mencoba berjalan tapi baru beberapa langkah Seokjin limbung.

"Hyung jangan di paksa."

Taehyung memapah Seokjin. Seokjin menyenderkan kepalanya di bahu Taehyung saat berjalan. Seokjin sungguh merasa lemas sekali.

Belum lagi kepalanya yang berulah membuat Seokjin tidak bisa berjalan sendiri.
Seokjin tersenyum melihat Taehyung yang begitu panik. Ini jelas Taehyung adiknya.

Berbeda saat ia bertemu Taehyung di toilet yang sama waktu itu.

"Hyung!" Jungkook yang melihat Seokjin di papah Taehyung segera membantu Taehyung membawa Seokjin ke kursi.

"Jin hyung tadi muntah." Adu Taehyung.

"Hyung kenapa tidak bilang kalau sakit."

Pertanyaan yang sama. Seokjin hanya tersenyum saat ditanyai Jimin.

"Hyung bagaimana ini?"

"Seokjin-ah. Kau istirahat saja. Syuting kita lanjutkan. Yoongi, kau ambil alih Seokjin untuk menjadi MC."

Semua member mengangguk. Mereka melanjutkan syuting tanpa Seokjin. Sementara Seokjin sendiri ia mengistirahatkan tubuhnya di ruangan lain.

"Seokjin-ah."

Seokjin membuka matanya perlahan. Pandangannya buram. Rasanya berputar. Tanpa aba-aba Seokjin mencengkram kepalanya saat rasa sakit itu kembali datang.

"Hey, kau kenapa. Jangan seperti itu." Sejin berusaha melepaskan tangan Seokjin dari cengkraman kepalanya.

"Sakit hyung argh!"

Sejin dengan panik mengeluarkan seluruh isi tas Seokjin mencari obat Seokjin, tidak peduli barang Seokjin yang tercecer.

"Seokjin-ah minum obat dulu." Sejin segera menyodorkan obat dan minum pada Seokjin.
Beberapa menit setelah meminum obat, Seokjin sama sekali tidak merasakan efek dari obat tersebut. Ia memejamkan matanya namun peluh terus saja keluar dari pelipisnya. Iya, Seokjin menahan sakit.
Sejin yang sejak tadi menemani Seokjin mulai khawatir. Sejin merogoh sakunya mengambil ponsel pintarnya. Sejin bermaksud untuk memberitahu dr. Ahn.

"Yeoboseyo? Manager Sejin? Ada apa?"

"Dokter, Seokjin kambuh. Aku sudah memberinya obat 30 menit yang lalu. Tapi sepertinya Seokjin masih terlihat kesakitan."

Kim Seokjin - ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang