Empat Puluh Empat

1.3K 148 30
                                    

"Aku tidak mau." Yoon Myeong Ju memasuki ruangannya dibuntuti Cha Jin So tepat di belakangnya.

"Apa aku memberikanmu pilihan? Ini adalah perintah!" Cha Jin So mulai geram dengan penolakan Yoon Myeong Ju.

"Kau memang memimpin tempat ini. Kau bisa berpikir memiliki hak untuk mengatur hiduo bawahanmu. Tapi kau tidak bisa memaksaku. Aku yang menentukan dimana aku akan tinggal. Kalian pikir aku barang yang bisa kalian pindahkan sesuka hati kalian?"

Senyum sinis Cha Jin Soo sempat terekam oleh mata Yoon Myeong Ju. Seoalah apa yang dikatakan oleh Yoon Myeong Ju hanya omong kosong belaka yang tak perlu ia dengarkan. Sedikit banyak perkataan Yoon Myeong Ju, tidak akan digubris oleh Cha Jin Soo.

"Bersiaplah. Besok pagi kita akan berangkat." Kalimat datar Cha Jin Soo sebelum membalikkan badan keluar ruangan.

"Hya! Apa maksudmu. Aku tetap tidak akan pergi. Hya!" Teriak Yoon Myeong Ju seakan ingin mengumpat di depan pemimpin sekaligus penanggung jawab tempat itu. Selalu memaksakan kehendak. Bukan hanya sekali. Bahkan seingat Yoon Myeong Ju nyaris setiap saat. Jika pun ada yang melanggar perintah laki-laki itu, tanpa pandang bulu Cha Jin Soo akan memberikan konsekuensi mulai dari yang teringan sampai yang paling berat. Sebuah tembakan. Baginya nyawa adalah mainan yang kapanpun bisa ia hilangkan dan digantikan yang baru. Yang kadang kala membuat Yoon Myeong Ju berpikir, bahwa Cha Jin Soo bukanlah manusia.

Mata Yoon Myeong Ju tanpa kedipan membuntuti punggung Cha Jin Soo hingga hilang di balik pintu. Tatapannya masih menghujam penuh amarah yang ingin keluar dari dalam dirinya. Begitu juga tangannya yang mengepal siap memukul meja di depannya untuk meluapkan kebencian.

Klekk

Pintu tertutup kembali.

Sedetik

Dua detik

Yoon Myeong Ju memperhatikan pintu yang telah tertutup rapat kembali seperti sedia kala. Perlahan ekspresi Yoon Myeong Ju melembut. Genggaman yang yang mengepal kuat pun perlahan mulai terlepas. Sudut bibirnya tertarik ke atas membentuk lengkungan senyum.

"Wow. Yoon Myeong Ju. Kau luar biasa." Pujinya pada diri sendiri saat menyadari kemamuan aktingnya mengalami peningkatan. Bangga.

Sempat terlintas, ada rasa senang saat berhasil mempermainkan emosi Cha Jin Soo. Melihat laki-laki itu marah, benar-benar membuat Yoon Myeong Ju ingin tertawa. Benar-benar lucu.

Bukan tanpa sebab Yoon Myeong Ju melakukan itu. Semuanya dia lakukan agar apa yang direncanakannya dengan kapten Ahn tidak menimbulkan kecurigaan. Tanggapan Yoon Myeong Ju yang langsung menyutujui permintaan Cha Jin Soo, mungkin saja akan menimbulkan kecurigaan. Dan dari kecurigaan itu mungkin bisa jadi akan mengakibatkan pembatalan keberangkatannya menuju Hungaria. Dan itu bukan yang Yoon Myeong Ju inginkan.

Sudah berbulan-bulan dia menanti saat ini. Tidak akan pernah dia biarkan semuanya gagal dan berakhir sia-sia. Dengan atau tanpa Cha Jin Soo, dia akan pastikan akan keluar dari Korea Utara.

Tangannya menarik laci dari balik mejanya. Yoon Myeong Ju mengeluarkan pena hitam di dalamnya dan membuka tutup belakang pena. Dia mengeluarkan kertas yang terlipat kecil di dalamnya.

-dokter Jennie Jung-

Jelas tertulis disana sebuah nama yang masih belum ia ketahui siapa dan bagaimana sosok bernama Jennie Jung tersebut. Yang jelas, dialah salah satu orang yang akan membantu menyelesaikan misi ini.

***

Sejak pagi, Kapten team Alpha tidak berhenti mondar mandir mengatur segala sesuatunya di camp Mohuru. setelah kepulangan Letnan Kolonel Park, semua kendali kembali diserahkan kepada Yoo Si Jin.

DOTS 2: Everytime Is You (End)Where stories live. Discover now