Tiga puluh Satu

1.9K 146 13
                                    

Melihat kepergian Yoo Si Jin yang langsung disusul oleh Sersan Gong dan Kopral Kim, membuat Kang Mo Yeon sendiri di ruangan itu. Jujur dia memang cemburu. Saat orang yang dicintainya bisa bebas berbicara dengan wanita lain, sementara dengan dirinya sendiri orang itu justru menciptakan tebing yang sangat curam. Yang luas dan sangat dalam. Sekali saja dia mendekat, dirinya bisa terjatuh kapanpun.

Kang Mo Yeon berjalan menatap paket Yoo Si Jin yang terbuka. Ada segelintir rasa penasaran. Selama ini dia sama sekali tidak memgetahui jika Yoo Si Jin dekat dengan Ayah Letnan Yoon. Dia hanya sebatas tahu bahwa Yoo Si Jin pernah dijodohkan dengan Yoon Myeong Ju.

Terlihat sedikit. Kang Mo Yeon membuka kotaknya lebih lebar. Sebuah handycam. Tangannya menekan tombol on dan sebuah rekaman laki-laki yang dilihatnya bersama Yoo Si Jin tempo hari di halaman rumah sakit, tampak akrab dengan Yoon Myeong Ju yang tengah makan bersama di halaman. Wajah bahagia mereka sedikit menusuk bagi Kang Mo Yeon. Sedikit luka yang menganga itu menghadirkan kesedihan yang tiba-tiba membuatnya ingin menangis.

Tak ingin terluka lebih dalam, Kang Mo Yeon menutup kembali sebelum menaruhnya di kotak paket Yoo Si Jin.

***
"Berhenti bermain-main denganku!" Ucap tajam Yoon Myeong Ju.

"Bukankah seharusnya aku yang mengatakan BERHENTI BERMAIN-MAIN DENGANKU?" Suara berat itu lebih ditekankan.

Laki-laki itu meletakkan gelasnya di samping botol anggur yang berada di atas meja samping dia duduk. Perlahan dia bergerak memutarkan kursinya dan sebuah seringai terlihat bersama dengan wajah yang memiliki garis keras.

"Kau masih penasaran denganku?" Senyumnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kau masih penasaran denganku?" Senyumnya.

Mata Yoon Myeong Ju sedikit terbelalak terkejut. Seriangaian itu membuatnya yakin siapa yang sedang di hadapannya ini.

"Kapten Argus."

"Wah. Masih ada yang memanggilku kapten?" Dia tertawa. "Aku tidak menyangka kau bisa begitu cepat mengenaliku."

"Aku tidak pernah memiliki urusan denganmu."

Mantan Kapten Pasukan Khusus Amerika itu berdiri dan berjalan pelan dengan ritme stabil menghampiri Yoon Myeong Ju. "Kau pikir begitu?"

"Apa maksudmu?"

"Maksudku kau selalu menghalangi jalanku." Ucapnya tajam. "Kau telah mengacaukan rencanaku di Belena Mohuru Park. Dan kau juga telah membuatku kehilangan Koh-I-Noor."

"Koh-I-Noor? Berlian Koh-I-Noor?"
Tanya Yoon Myeong Ju memastikan apa yang didengarnya tidak salah. Salah satu berlian termahal.

Argus tertawa. "Kau mengenal berlian itu juga?"

"Tidak. Aku tidak pernah berurusan dengan hal semacam itu."

"Kau lupa malam itu di tempat pembuangan?"

Yoon Myeong Ju sedikit mengingat-ingat apa yang terjadi malam itu. Menurutnya tidak ada yang salah. Dia ingat malam itu dia hanya memanggil karena ada seorang pria yang sedang dihajar habis-habisan oleh kelompok gengster.

DOTS 2: Everytime Is You (End)Where stories live. Discover now