"Sekarang hampir setengah sembilan sayang " sahut Karry yang sedang berupaya memasang dasi di kerah kemeja yang dipakainya.
"Mwo? setengah sembilan? astaga kenapa kau tidak membangunkanku Junkai. Lihat kau hampir terlambat. Ck, lima menit lagi aku siap." ucap Renjun sambil berupaya turun dari tempat tidur.
Sandwich yang baru ia habiskan seperempatnya ia campakkan begitu saja di atas piring.
"Ya, Njun kau mau ikut lagi?" tanya Karry sebelum kekasihnya itu menghilang di balik pintu kamar mandi.
"Tentu saja tunggu sebentar Junkai.. " teriak Renjun dari dalam kamar mandi yang kemudian hanya terdengar suara guyuran air dari sana.
Karry hanya bergeleng kecil mendengar ucapan Renjun. Ia segera mengambil ponselnya yang ada di tempat tidur kemudian mengetikkan beberapa kata untuk Jeno yang mengabarkan bahwa ia tidak masuk kerja hari ini. Karry menarik dasinya kasar dan melemparnya begitu saja ia membuka dua kancing teratas dari kemeja yang ia pakai dan menggulung lengan kemejanya hingga ke siku.
Bip
Sebuah nada pesan masuk terdengar dari ponsel yang masih ia genggam dibukanya pesan yang ternyata dari Jeno yang meng-iya-kan pesan darinya tadi. Setelahnya Karry segera mematikan ponselnya dan melemparnya begitu saja ke tempat tidur.
Ada yang harus ia bicarakan dengan Renjun hari ini.
🙄🙄
"Syukurlah belum terlambat. Kajja kajja...." ucap Renjun begitu ia keluar dari kamar mandi beberapa menit kemudian. Tetesan air yang masih menetes dari rambutnya ia biarkan begitu saja.
"Eoh Jun kenapa kau membuka dasimu? ck cepat pakai lagi. Lalu kita segera berangkat" ucap Renjun begitu melihat Karry hanya duduk diam di pinggir ranjang dengan pakaian yang sudah kusut.
"Aku tidak jadi kerja hari ini. " jawab Karry sambil berdiri dan mengajak Renjun untuk duduk di kursi meja rias. Ia sendiri duduk di atas meja dan mengeringkan rambut Jungkook yang masih basah dengan handuk yang ada di tangan Renjun.
"Kenapa? Kenapa kau tidak jadi kerja?" tanya Renjun bingung.
"Seharusnya aku yang bertanya padamu Njun. Kenapa kau tidak memanfaatkan waktu luangmu untuk melakukan kegiatan lain selain mengikutiku bekerja?"
Renjun mendelik tidak senang mendengar perkataan Karry yang seakan-akan menyuruhnya untuk berhenti mengikuti namja itu bekerja.
"Kau tidak suka aku menemanimu bekerja?" tanya Renjun tajam. Renjun segera menjauhkan tubuhnya dari Karry dengan cara memundurkan kursi yang ia duduki. Untung saja kursi tersebut merupakan kursi beroda sehingga Renjun tidak akan jatuh karena berat tubuhnya yang terdorong ke belakang.
Karry hanya menghela nafas lelah ketika menyadari Renjun kembali salah paham dengan perkataannya. Namja tampan itu turun dari meja rias yang ia duduki dan berlutut di depan Renjun yang masih duduk. Ia mengunci pergerakan Renjun dengan memegang erat kursi yang ditempati kekasihnya itu.
"Njun dengarkan aku baik-baik. Aku bukannya tidak senang kau menemaniku atau apa aku hanya ingin kau memanfaatkan waktu liburmu dengan hal lain. Bukankah dokter bilang kau harus melakukan senam hamil? Sekarang coba kau pikirkan sejak mengambil cuti apa kau sudah pernah sekali saja melakukan senam hamil? tidak kan? Selama cuti kau selalu ikut denganku bekerja. Sekarang jelaskan padaku kenapa kau selalu mengikutiku bekerja kau takut aku selingkuh? begitu?" tanya Karry.
Renjun yang mendapat ceramah panjang dari Karry untuk kesekian kalinya hanya bisa menundukan wajahnya. Semua yang diucapkan Karry tadi memang benar tidak ada satupun yang meleset termasuk ketakutannya akan Karry untuk berselingkuh.
YOU ARE READING
3 IN 1 : PREGXPERIMENT [Nomin + Wangjun + Markhyuck]
FanfictionNOMIN WANGJUN MARKHYUCK [ REMAKE. ORIGINAL STORY BY AILEENPARK94 ] mature content Pregxperiment Nomin Side Lee twins lahir! /short chapter ending! Pregxperiment Wangjun's Side "Sampai kapan kau mau memanggilnya begitu. Panggil dia dengan nama yang...
Wangjun Side Part 4
Start from the beginning
![3 IN 1 : PREGXPERIMENT [Nomin + Wangjun + Markhyuck]](https://img.wattpad.com/cover/202304541-64-k134980.jpg)