"Aku juga tidak tahu Jen . Tadi Renjun mengeluh pusing dan lemas. " jawab Karry sembari menarik sebuah kursi roda dan medudukan Renjun disana kemudian mendorong kursi roda itu ke ruangan Jung uisa yang terletak di lorong ketiga dari enam lorong yang ada.
"Apa anemia-nya kambuh? Renjun punya riwayat anemia kan? " tanya Jeno memastikan yang membuat Karry tersadar akan penyakit yang sudah lama ada di tubuh kekasihnya itu.
"Ah kau benar Jeno. Aku bahkan sudah lupa kalau Renjun punya riwayat anemia" ucap Karry membenarkan.
"Jung uisa !.." teriak Karry begitu melihat dokter yang ia cari hendak keluar dari ruangannya. Untunglah Karry memanggil dokter tersebut sebelum dokter itu pergi kalau tidak mereka harus menunggu beberapa waktu lagi untuk memeriksa keadaan Renjun.
"Eoh Karry-ah, Jeno-ah, Renjun-ah..." sapa dokter dengan tubuh tinggi tegap itu.
Karry segera mempercepat gerakannya mendorong kursi roda Renjun. Renjun yang sudah sangat lemas hampir saja terjatuh jika Jeno tidak cepat menahan bahu Renjun untuk tetap bersandar pada sandaran kursi roda itu.
"Cepat masuklah.." ucap Jung uisa begitu ketiganya tiba di depan ruangan dokter itu.
Jung uisa yang sepertinya sudah mengerti ketika melihat keadaan Renjun segera menyuruh mereka bertiga untuk masuk ke ruangannya.
Karry segera membaringkan tubuh lemas Renjun di atas ranjang pemeriksaan dan membiarkan Jung uisa menangani kekasihnya itu.
Karry dan Jeno memperhatikan gerakan gesit Jung uisa dalam memeriksa Renjun, dokter itu terlihat menusukkan jarum infuse ke punggung tangan Renjun dan memberikan beberapa suntikan tambahan pada tabung infuse.
Setelah itu Jung uisa meninggalkan Renjun dan beranjak menghampiri Karry yang berdiri tidak jauh dari sana bersama Jeno.
"Tidak ada yang mengkhawatirkan. Renjun baik-baik saja hanya anemia-nya kambuh dan ia kelelahan. Sebaiknya Renjun cuti dulu dari pekerjaannya apalagi kehamilannya sudah lewat enam bulan." ucap Jung uisa sambil menepuk bahu Karry.
"Lalu bagaimana keadaan kandungannya uisa?" tanya Karry teringat keadaan bayinya tadi yang juga lemah.
"Bayi kalian baik-baik saja. Memang sedikit lemah tapi itu karena faktor kelelahan yang dirasakan Renjun berdampak pada bayi kalian. Tapi tidak ada yang serius. Biarkan Renjun istirahat disini kau juga boleh menemaninya disini.
Setelah cairan infuse-nya habis langsung antarkan Renjun pulang. Nanti kuberikan resep vitamin penambah darah dan penguat kandungan untuk Renjun" ucap Jung uisa kemudian meninggalkan mereka bertiga.
😥😥
Kini Jeno dan Karry masih berada di ruangan Jung uisa mereka sedang berbincang mengenai cutinya Renjun dan orang yang akan menggantikan Renjun nanti. Cairan infuse Renjun sudah habis sejak 15 menit lalu bahkan jarum infuse-nya sudah dicabut tapi Renjun yang masih terlelap membuat Karry enggan membangunkan si manis itu. Sehingga mereka terpaksa menunggu disana lebih lama lagi sampai Renjun terbangun. Jung uisa juga sudah memberikan dua botol vitamin yang tadi ia janjikan.
"Jeno kalau Renjun ambil cuti sekarang apa tidak masalah? bukankah kau bilang penggantinya baru akan datang minggu depan? "
"Tidak akan menjadi masalah. Yang terpenting adalah keselamatan keponakan kecilku itu. Urusan pekerjaan Renjun bisa kutangani bersama Mark sampai penggantinya datang."
"Eunghh..." lenguhan Renjun membuat kedua namja itu menghentikan pembicaraan mereka.
Keduanya segera beranjak dari sofa dan berjalan mendekati Renjun yang baru saja terbangun dari tidur lelapnya.
"Enghh Junkai...." lenguh Renjun sekali lagi disertai dengan panggilan untuk kekasihnya.
"Ne... chagi aku disini bagaimana keadaanmu? apa kepalamu masih pusing? " tanya Karry sambil mengusap-usap rambut Renjun.
"Tidak kepalaku tidak pusing lagi. Eh Jeno kau juga disini? " ucap Renjun saat menyadari sosok pria lainnya yang berdiri di belakang Karry.
"Ne Renjun-ah, Karry Hyung segera antarkan Renjun pulang. Lebih nyaman istirahat di rumah." ucap Jeno.
"Eoh kau benar Jen kajja Njun kita pulang.." ajak Karry sambil membantu Renjun bangkit duduk.
"Eh tunggu kita pulang? Lalu pekerjaanku?" tanya Renjun bingung.
"Ne Renjun-ah mulai hari ini kau sudah bisa mengambil cutimu sampai melahirkan nanti. Urusan pekerjaanmu serahkan saja pada kami. " ucap Jeno sambil membantu Taehyung untuk memapah Renjun berdiri.
"Tapi Jeno itu merepotkanmu. Pekerjaanmu juga sudah menumpuk. " ucap Renjun tidak enak.
"Gwaenchanha aku lebih baik direpotkan dengan pekerjaanmu dari pada melihat keponakan kecilku ini sakit lagi. Cha, jaga baik-baik bayi kecil ini. Jangan sampai sakit lagi. " ucap Jeno sambil mengusap perut buncit Renjun.
"Gomawo Jeno-ya" ucap Renjun tulus.
"Tidak perlu sungkan kalian sudah kuanggap seperti Kakakku sendiri malahan keluargaku sendiri. " sahut Jeno sambil mengantarkan keduanya menuju tempat parkir.
"Kalau begitu kami pulang dulu Jeno" pamit Karry sambil mengamit lengan Renjun.
"Nde... hati-hati di jalan Hyung, Renjunie.."
"Karry hyung kenalkan ini..... Dia yang akan menggantikan pekerjaan Renjun sampai masa cuti Renjun selesai" ucap Jeno sambil memperkenalkan seorang namja dengan tubuh mungilnya wajah imut yang berdiri di samping Jeno.
•
•
Hayok Siapa tuh pelakor kah hahahaha....
To Be Continued...
With Our Love 🌷
Aileenpark94
&
JisungDevian
YOU ARE READING
3 IN 1 : PREGXPERIMENT [Nomin + Wangjun + Markhyuck]
FanfictionNOMIN WANGJUN MARKHYUCK [ REMAKE. ORIGINAL STORY BY AILEENPARK94 ] mature content Pregxperiment Nomin Side Lee twins lahir! /short chapter ending! Pregxperiment Wangjun's Side "Sampai kapan kau mau memanggilnya begitu. Panggil dia dengan nama yang...
Wangjun Side Part 3
Start from the beginning
![3 IN 1 : PREGXPERIMENT [Nomin + Wangjun + Markhyuck]](https://img.wattpad.com/cover/202304541-64-k134980.jpg)