"Tentu saja boleh Hyung aku juga senang ada yang menemaniku menjaga Jisung dan Dareum ketika Jeno bekerja. Kadang aku kerepotan sendiri Jisung kalau menyusu bisa menghabiskan waktu cukup lama, sedangkan Dareum sudah menunggu untuk disusui. Dareum memang tidak pernah menangis ketika ia harus menunggu Hyung -nya selesai menyusu tapi kadang aku merasa kasihan melihat Dareum yang selalu mengalah. Padahal Dareum seorang adik tapi aku merasa Jisung yang lebih cocok menjadi seorang adik. " keluh Jaemin. Seperti mengerti ucapan eomma-nya Jisung yang ada di gendongan Jaemin menggeliat tidak senang dan menunjukkan mimik muka kesal pada Jaemin.
"Aigoo....apa Jisungie sudah mengerti apa yang kau katakan, Jaem? Lihat ia seperti marah padamu.." ucap Renjun ketika Jisung masih menggeliat tidak senang seakan tidak terima pada perkataan eomma-nya itu.
"Dia memang selalu seperti ini, Renjun-ah, Jisungie mommy tidak kesal padamu sayang" ucap Jaemin seraya memberikan ciuman di dahi Jisung dan ajaibnya bayi mungil itu kembali tenang dan tidak lagi protes seperti tadi.
Renjun tersenyum geli melihat bayi mungil yang belum genap satu bulan itu tingkahnya begitu lucu dan menggemaskan membuat Renjun tidak sabar untuk bertemu dengan bayi yang masih dikandungannya kelak.
Clekk
Pintu ruang kerja Renjun bergeser kemudian Jeno dan Karry berjalan masuk ke dalam ruangan tersebut. Jeno segera duduk disamping Jaemin dan mengusap sekilas kepala Jisung yang masih belum terlelap dalam gendongan Jaemin.
"Kita makan siang sekarang? " tanya Karry sambil melepaskan jas yang dipakainya dan menggantungnya di sandaran sofa.
"Eoh, kita pergi sekarang saja " ucap Jeno seraya berdiri ia mengambil alih Dareum dari gendongan Renjun dan meletakkan bayi imut yang terlelap itu ke dalam stroller serta memasangkan seatbelt yang melingkari perut Dareum.
Karry membantu Renjun bangkit dari tempat duduk dan keluar dari ruang kerja Renjun disusul dengan Jaemin yang tetap menggendong Jisung meskipun stroller yang ia gunakan sudah dirancang untuk bayi kembar. Dibelakangnya Jeno menyusul sambil mendorong stroller berwarna orange itu.
👶🏻👶🏻
Renjun menatap pantulan tubuh polosnya pada cermin besar dihadapannya. Sesekali ia mengusap perut buncitnya yang semakin membesar karena usia kandungannya yang telah melewati enam bulan. Beberapa tetes air masih menghiasi tubuhnya karena ia baru saja menyelesaikan kegiatan mandinya setelah Karry menemaninya berenang tadi siang.
"Jangan terlalu lama sayang. Nanti kau kedinginan. " ucap Karry sambil memeluk Renjun dari belakang sekaligus membungkus tubuh basah Renjun dengan bathrobe. Karry sendiri sudah mengenakan bathrobe berwarna biru dengan air yang masih menetes dari rambutnya.
Selain menemani Renjun berenang rupanya Karry tidak ingin melewatkan momen mandi bersama Renjun sekaligus menyapa bayi mereka yang mulai aktif menendang.
Karry membawa Renjun keluar dari kamar mandi yang terasa semakin dingin kemudian keduanya berhenti di depan tempat tidur mereka. Terusan selutut berwarna peach kaus v-neck abu-abu dan celana pendek berwarna hitam yang sudah Karry siapkan sebelum mereka mandi ia letakkan di atas ranjang.
Karry melepaskan bathrobe yang dipakai Renjun kemudian ia mengambil terusan selutut itu dan memakaikannya pada tubuh Renjun lagi. Aksen karet pada perbatasan perut dan dada membuat perut buncit Renjun semakin kontras terlihat. Selain itu dada Renjun yang juga membesar seiring dengan tambahan hormon yang Karry berikan membuat lingkaran dada Renjun terlihat semakin berisi dan padat.
YOU ARE READING
3 IN 1 : PREGXPERIMENT [Nomin + Wangjun + Markhyuck]
FanfictionNOMIN WANGJUN MARKHYUCK [ REMAKE. ORIGINAL STORY BY AILEENPARK94 ] mature content Pregxperiment Nomin Side Lee twins lahir! /short chapter ending! Pregxperiment Wangjun's Side "Sampai kapan kau mau memanggilnya begitu. Panggil dia dengan nama yang...
Wangjun Side Part 2
Start from the beginning
![3 IN 1 : PREGXPERIMENT [Nomin + Wangjun + Markhyuck]](https://img.wattpad.com/cover/202304541-64-k134980.jpg)