Chup
Karry mengecup bibir yang masih mengerucut itu melumat serta menghisapnya bergantian. Kemudian tangannya mulai merambat naik melewati perut buncitnya hingga terhenti di atas dadanya yang sudah lebih berisi dengan kedua puting yang menonjol.
Karry mulai meremas dada Renjun bergantian membuat dada yang berisi itu terasa lebih padat. Bibirnya masih sibuk menghisap bibir Renjun sesekali lidahnya menyelusup masuk ke dalam mulut Renjun dan membelit lidah lunak Renjun.
"Eungh nghh.." desah Renjun ketika bibir Karry menyedot bibirnya dengan kencang. Tangan Karry mulai menyusup masuk ke dalam kaus yang dipakai Renjun melewati perut buncitnya dan berhenti tepat di atas puting kanannya.
"Eugghh Junh ---" desah Renjun ketika Karry melepaskan bibirnya dari bibir Renjun yang terlihat membengkak tangan Karry mulai meremas lembut dada montok Renjun kemudian memilin putingnya yang mulai mengeras.
"Junhh ki-kitaa ahh baruuhh melakukan nghh aahh.." ingat Renjun terbata-bata karena desahannya ketika Karry semakin menggila memilin putingnya bahkan satu tangan Karry sudah menggoda penis Renjun yang masih terbungkus celana dengan mengelus-elusnya.
"Aku tahu aku tidak akan memasukimu chagi.. " ucap Renjun santai dengan kedua tangannya yang semakin intens bermain dengan tubuh Renjun.
Karry mengeluarkan tangannya dari kaus Renjun kemudian memutar posisi Renjun hingga benar-benar duduk menghadapnya dengan kedua kaki yang mengangkang disamping tubuhnya. Kaus yang dipakai Renjun cukup ketat untuk tubuhnya yang lebih berisi membuat kedua putingnya terlihat menonjol dari luar.
"Junhh ahh ngh..." desah Renjun ketika tiba-tiba Karry menghisap puting kiri Renjun yang menonjol tanpa membuka kausnya terlebih dahulu. Karry membasahi puting Renjun dengan air liurnya sesekali menghisapnya dengan kencang hingga Renjun memekik nikmat.
Tanpa sadar tangan Renjun menekan belakang kepala Karry agar lebih kencang menghisap dadanya kaus bagian dada kiri Renjun sudah basah karena air liur Karry sementara dada kanan Renjun diremas-remas Karry dengan tangan kirinya.
"Ah Junhh.. cukuph.." ucap Renjun diiringi desahannya. Tangan kanan Karry yang baru saja hendak menyusup ke dalam celana Renjun segera terhenti. Ia menarik kembali tangannya dan melepaskan hisapannya pada dada kanan Renjun.
Karry memandang wajah kekasihnya yang memerah dan sedikit terengah-engah. Karry tahu yang baru saja ia lakukan dapat menaikkan nafsu Renjun dan akan sulit untuk meredakannya padahal mereka baru saja melakukan hubungan seks tadi malam. Memasuki bulan kelima kehamilan Renjun, Karry memang mulai membatasi hubungan intim yang mereka lakukan. Selain karena Renjun memang semakin cepat lelah Karry juga tidak ingin bayi yang tengah dikandung Renjun terganggu.
Karry segera menarik tubuh Renjun agar merapat dengan tubuhnya ia dapat merasakan kekasihnya itu mulai dilingkupi nafsu. Terlihat jelas pada kedua mata Renjun yang terlihat berkabut nafsu dengan pandangan sayu yang menggoda.
"Shh mianhae chagi aku tidak bermaksud menggodamu.." ucap Karry pada Renjun yang sudah bersandar pada bahunya. Karry terus mengusap-usap punggung sempit Renjun untuk membuat kekasihnya itu lebih tenang.
"Peluk aku Junh...." pinta Renjun meskipun sebenarnya Karry sudah memeluk tubuhnya tanpa perlu diperintah terlebih dahulu. Namun mendengar permintaan Renjun, Karry tahu kalau kekasihnya itu kesulitan untuk mengendalikan nafsunya sendiri. Karry segera memeluk Renjun kali ini lebih erat dari sebelumnya.
🔥🔥
Mata Renjun mengerjap pelan rasa kantuknya sudah tidak dapat tertahankan lagi tapi ia masih harus menunggu Karry untuk membawakan sesuatu yang ia idamkan tiba-tiba. Renjun melihat sekilas jam di atas nakas yang menunjukkan pukul 3 dini hari posisinya kini tengah duduk bersandar pada kepala ranjang dengan selimut yang membungkus separuh tubuhnya.
"Hoam....Junkai lama sekali " ucapnya tidak jelas karena rasa kantuknya yang menjadi berlipat ganda. Perlahan ia pejamkan matanya tanpa bermaksud untuk tidur ia masih harus menunggu Karry dan sesuatu yang akan dibawa Karry nantinya.
"Chagi.." panggil Karry begitu ia masuk ke kamar yang cukup remang karena hanya satu lampu tidur yang menerangi ruangan luas itu. Renjun yang mendengar suara Karry segera membuka kedua matanya dan menyambut Karry-lebih tepatnya sesuatu yang dibawa Karry-dengan senang.
"Ini. Cepat dimakan setelah habis kau harus segera tidur lagi" ucap Karry seraya menyodorkan sepiring kecil berisi dua potongan puding coklat dengan saus vanilla dan potongan buah strawberry segar diatasnya.
Renjun segera mengambil piring tersebut dan menatap pudding coklat itu dengan mata berbinar cerah. Tanpa menunggu apapun lagi Renjun segera memotong pudding tersebut dengan sendok dan memakannya dengan lahap.
"Emhh dingwwinn" ucap Renjun tidak jelas karena masih ada potongan pudding di dalam mulutnya.
"Makan dengan benar, chagi " tegur Karry yang sudah naik ke atas ranjang dan ikut duduk di samping Renjun.
Sekalipun matanya sudah hampir kembali terpejam namun ia tidak mau membiarkan Renjun sendirian sementara ia tidur.
Sebenarnya mereka berdua sudah tidur sejak jam 9 malam tapi Karry terbangun karena Renjun yang tiba-tiba bergerak gelisah sepanjang malam. Tadinya Karry berpikir Renjun merasa sakit atau tidak nyaman dengan perutnya yang sudah membuncit namun ternyata semua yang dipikiran Karry berbanding terbalik dengan apa yang diucapkan Renjun. Namja imut itu justru meminta pudding dengan saus vanilla juga buah strawberry.
Ck ck mengidam lagi.
Trakk!
Suara piring yang diletakkan Renjun di atas nakas membuat Karry segera membuka matanya. Rupanya namja itu hampir saja tertidur. Karry melihat piring yang ia bawa tadi sudah bersih tak bersisa hanya dalam waktu 5 menit.
"Minum dulu, Njun-ah" ucap Karry menahan Renjun yang sudah hampir tenggelam di balik selimut tebalnya. Mendengar ucapan Karry, Renjun kembali duduk dan mengambil segelas air putih yang diberikan Karry kemudian meneguknya hingga tersisa setengahnya saja.
Renjun tidak langsung memejamkan matanya ia menunggu Karry untuk berbaring di sampingnya. Renjun merapatkan tubuhnya mendekati Karry membiarkan tubuh hangat Karry menjadi tumpuan untuk perutnya yang terasa berat.
"Mianhae telah merepotkanmu.." bisik Renjun ketika Karry merapatkan tubuhnya dengan Renjun. Karry yang tadinya sudah bersiap tidur segera membuka kedua matanya kembali kemudian ia menjawil hidung Renjun dengan gemas ketika melihat kekasihnya masih memandanginya dengan lucu.
"Aku tidak merasa direpotkan olehmu atau bayi kita sayang. Sudah tidurlah. Kau dan bayi kita pasti sudah lelah" ucap Karry seraya menyelipkan lengan kirinya dibawah leher Renjun membiarkan kekasihnya itu menjadikan lengannya sebagai bantalan untuk kepalanya.
"Selamat malam appa.." bisik Renjun sekali lagi kali ini tanpa memandang Karry karena keduanya sudah memejamkan matanya.
Karry tersenyum tipis ketika mendengar ucapan Renjun ia mengangkat tangan kanannya dan meletakkannya di atas perut buncit Renjun yang menimpa tubuhnya.
"Selamat malam eomma selamat malam baby...." bisik Karrt menjawab ucapan Renjun tadi.
Terasa olehnya bayi di dalam perut Renjun sedikit bergerak seolah mengerti ucapan dari ayahnya dan ikut mengucapkan selamat tidur untuk kedua orangtuanya.
•
•
Ini masih pemanasan Guys Wangjun aja udah panas yah Openingnya belum lagi Nomin sama Markhyuck😂😂
To Be Continued...
With Our Love 💌
Aileenpark94
&
JisungDevian
YOU ARE READING
3 IN 1 : PREGXPERIMENT [Nomin + Wangjun + Markhyuck]
FanfictionNOMIN WANGJUN MARKHYUCK [ REMAKE. ORIGINAL STORY BY AILEENPARK94 ] mature content Pregxperiment Nomin Side Lee twins lahir! /short chapter ending! Pregxperiment Wangjun's Side "Sampai kapan kau mau memanggilnya begitu. Panggil dia dengan nama yang...
Wangjun Side Part 1
Start from the beginning
![3 IN 1 : PREGXPERIMENT [Nomin + Wangjun + Markhyuck]](https://img.wattpad.com/cover/202304541-64-k134980.jpg)