Nomin Side Part 6

Start from the beginning
                                        

"Ya! Kau keterlaluan Karry-ya, Jaeminie sampai menangis begitu" ucap Renjun sambil memukul pelan bahu Karry.

"Aku tidak berbohong baby. Mark hyung memang ada disana tadi. Lagipula seharusnya Jaemin tahu kalau setiap ruangan itu kedap suara bagaimana bisa Jaemin yang semanis gula itu tertipu begitu mudah." Jawab Karry.

"Jaemin sedang sensitive, tadi dia menangis dua kali dan kau membuatnya menangis untuk ketiga kalinya. Bisa-bisa kau kena marah Jeno tau."

"Sudahlah baby lumayan untuk hiburan. Aku kembali ke ruanganku dulu, anyeong " ucap Karry sambil berjalan meninggalkan Renjun kembali ke ruangannya.





























👻💩

























"Hiks...hiks...Jeno kau benar-be.." ucapan Jaemin terputus saat melihat Jeno tengah berbicara serius dengan Mark.

'Jadi pria lain yang dibilang Karry itu Mark Hyung?' batinnya bingung.

Jeno yang tengah berbicara dengan Mark segera menghentikan pembicaraan mereka dan bangkit berdiri menghampiri Jaemin yang masih terdiam di tempatnya berdiri. Jeno menghampiri Jaemin dan mengajaknya duduk di sofa panjang yang ada di tengah ruangan ---tempat dimana Jeno dan Mark berbicara tadi.

"Waeyo? Kenapa menangis, hm?" tanya Jeno sembari menghapus air mata Jaemin dengan jemarinya.

"Kau dari tadi bersama Mark hyung?" tanya Jaemin bingung.

"Tentu saja, memangnya kau melihat siapa lagi disini?"

"Tapi tadi Karry bilang kau.." ucap Jaemin menggantung.

"Mark hyung, kita lanjutkan lain kali" ucap Jeno pada Mark bermaksud agar pria berwajah tampan itu meninggalkan mereka berdua.

"Arraseo....aku keluar dulu Jeno-ah, Jaeminie." Pamit Mark segera meninggalkan ruangan Jeno memberi privasi bagi sepasang kekasih itu.

"Jadi?" Tanya Jeno menunggu penjelasan dari kekasih cantiknya.

"Jeno-ya, apa aku gendut?" tanya Jaemin diluar perkiraan Jeno.

"Kau mbul.." Jawab Jeno seadanya.

Tubuh Jaemin memang chubby benar-benar seperti bentuk tubuh wanita dada berisi pantat montok ditambah dengan wajah cantik serta rambutnya yang ia biarkan panjang kayak cewek tomboy.

"Lalu...apakah aku seksi?" Tanya Jaemin lagi.

"Tidak..." Jawab Jeno singkat yang membuat Jaemin kembali meneteskan air matanya.

"Hiks...jadi aku tidak seksi? tubuhku gendut? hiks..kau tidak mencintaiku lagi? hiks...aku hanya menjadi beban untukmu? hiks..hiks hanya menghabiskan uang hasil jerih payahmu tanpa membantumu bekerja....hiks hueeee...." jerit tangis Jaemin memenuhi ruangan Jeno.

Jeno sendiri terkejut melihat kekasihnya menangis histeris seperti ini hanya karena hal yang sangat tidak penting. Jeno segera menarik Jaemin masuk ke dalam pelukannya. Mengelus punggung Jaemin agar tangisnya mereda.

"Ssst...kau memang tidak seksi, sayang. Kau menggiurkan. tubuhmu memang gembul tapi bentuk tubuhmu ini begitu menggoda. Dan kau bukan beban untukku aku senang kau dapat menggunakan hasil jerih payahku untuk memenuhi kebutuhanmu. Dan ingat, kau sudah membantuku bekerja. Kau lupa? kau adalah volunteer eksperimenku. Kau satu-satunya orang yang tetap mendukungku disaat yang lain menyuruhku berhenti kau tetap memberiku semangat disaat yang lain hanya pesimis padaku. Kau amat sangat berarti untukku sayang." Jelas Jeno panjang sambil menatap kedua mata rubah Jaemin dalam-dalam.

"Tapi aku tidak seperti Renjun yang memiliki tubuh seksi dengan wajah imut. Aku juga tidak seperti Donghyuck yang memiliki wajah cantik menawan. Aku tidak seperti mereka yang dapat 24 jam bersama kekasihnya bekerja bersama membagi rasa lelah. Tidak sepertiku yang hanya bersantai menunggumu pulang...hiks... aku pasti kekasih yang sangat buruk ya? hiks..."

"Kau tidak buruk sayang. Kau kekasih yang sangat baik. Kau ingat saat dulu kau ingin bekerja? Aku yang melarangmu, kan? Aku tidak ingin kau ikut bekerja mencari uang, aku bisa bekerja untuk menghidupi kita berdua. Aku suka kekasihku bersantai menungguku di rumah aku bahagia dapat memenuhi seluruh kebutuhanmu dari hasil jerih payahku. Aku senang melihatmu menyambutku saat pulang kerja, membuatkanku makanan dan menemani tidurku. Aku hanya tidak ingin kau kelelahan" ucap Jeno lembut sambil mengelus rambut tebal halus Jaemin.

"Karry Hyung bilang kau selingkuh dengan pria lain karena aku kekasih yang buruk. Ck, padahal aku tahu kau tidak seperti itu." adu Jaemin dengan bibir yang merucut maju beberapa centi.

Chup.

Jeno memberikan kecupan singkat pada bibir tipis kekasihnya kemudian ia memutar posisi duduk Jaemin yang tadi menghadapnya menjadi duduk bersandar pada sandaran sofa.

"Kau tahu sendiri kan sayang betapa jahilnya Setan itu. Di antara kita semua usia nya itu Karry Hyung Dan Mark Hyung yang paling Tua. Karena kepintarannya, ia harus rela bekerja disini, menyumbangkan otak Setan pintarnya meskipun teman seusianya masih bersenang-senang. Mungkin karena itu Karry hyung butuh hiburan. Lagipula kau dan Karry hyung kan sudah sering bersilat lidah. Lidah kalian sama tajam kenapa kali ini kau termakan ucapannya, hm?"

"Entahlah belakangan ini aku lebih sensitive" jawab Jaemin pelan.

Sebagian tubuhnya telah bersandar pada tubuh Jeno, bahkan kedua tangannya melingkar erat pada lengan kekar Jeno, seakan sedang memeluk bantal guling. Kedua mata sayunya mulai terpejam, tiba-tiba namja cantik itu merasa sangat mengantuk.

"Mungkin kau lelah. Tidurlah dulu, nanti setelah pekerjaanku selesai kita pulang bersama." ucap Jeno sembari mengubah posisi Jaemin menjadi berbaring di atas sofa besar itu.

Kepalanya ia tumpukan pada bantalan sofa kemudian Jeno mengambil selimut lembut dan membentangkannya menutupi tubuh Jaemin sebatas pinggang. Jeno memberikan kecupan singkat di bibir serta dahi kekasihnya sebelum beranjak menuju meja kerjanya melanjutkan pekerjaan yang tertunda.


Sekedar Info :

Ada Yang penasaran Sama usia mereka jika diurutkan dari yang paling tua sampai paling muda?? ㅋㅋㅋㅋ

Haruskah aku Double Up?































To Be Continued...

With Our Love 💌

Aileenpark94
&
LetMeRest25213

3 IN 1 : PREGXPERIMENT [Nomin + Wangjun + Markhyuck]Where stories live. Discover now