Renjun yang melihatnya melongo bingung, bahkan mungkin jika perutnya tidak sakit ia sudah tertawa keras.
"Yaaa..bukan seperti itu. Baiklah baiklah. Ini, Jaemin kerjakan ini saja ya, tempelkan labelnya sesuai dengan warna cairan di dalamnya." Ucap Renjun sambil menyodorkan beberapa botol kaca berisi cairan warna-warni dengan satu strip label yang juga berwarna-warni.
Jaemin dengan senang hati menempelkan label warna-warni itu pada botol beling dan menyusunnya pada sebuah rak besi di sampingnya.
"Njun chagi.." Suara seseorang menghentikan kegiatan keduanya.
"Karry-ya, kau butuh sesuatu?" Tanya Renjun yang sudah siap turun dari tempat duduknya.
Memang medicine counter ini tempat yang paling jarang dikunjungi. Jadi jika ada orang yang datang kemari sudah dipastikan ia sedang membutuhkan obat atau hal lainnya.
"Aniya duduk kembali. Aku tidak butuh apapun hanya kesini ingin menanyakan kabarmu. Perutmu baik-baik saja?" Tanya Karry sembari mengelus perut Renjun yang masih tetap membuncit meskipun tidak sebesar tadi.
"Gwaenchana masih sedikit tidak nyaman, tapi tidak terasa sakit." Jawab Renjun dengan senyum kelinci khasnya.
Karry yang mendengarnya ikut tersenyum dan kembali mengusap-usap perut Renjun seakan membantu meredakan rasa tidak nyaman yang dialami kekasihnya.
"Aku tidak menyangka Karry Wang Junkai yang kayak Hantu ternyata sangat perhatian." Suara Jaemin menyadarkan Renjun dan Karry dari kegiatan lovey dovey mereka.
"Karry sangat perhatian denganku Jaemin. Setiap selesai suntik hormon biasanya Karry akan ikut cuti bersamaku. Dia benar-benar menjagaku sekali." Ujar Renjun sambil menumpukan tangannya pada tangan Karry yang masih mengusap perutnya.
"Sipit Mesum itu malah memarahiku dan memaksaku berjalan saat aku terbaring kesakitan.." Adu Jaemin saat mengingat Jeno terus memarahinya dan memaksanya berjalan waktu itu.
"Itu memang karena kau malas Jaemin. Aku saja bingung kenapa si sipit itu mau menjadi kekasih rubah liar sepertimu." Mulut Karry sepertinya kembali berulah.
"Yak! Kau bilang aku Rubah liar? Lalu kau apa, hah? setan kecil! Hantu mesum...beraninya menjadi kekasih Moomin imut ini. Biar kusuruh Jeno untuk memecatmu nanti!" Ancam Jaemin yang menimbulkan tawa kecil Renjun.
Pemuda imut itu menggeleng-gelengkan kepalanya menyaksikan dua orang yang selalu beradu mulut tiap bertemu.
"Kekasih sipitmu itu Adikku bukan bos disini. Dia tidak bisa memecatku. Lebih baik kau temui saja kekasih sipitmu itu. Kau kan jarang kemari lebih sering di apartemen atau menghabiskan uang Jeno untuk berbelanja. Kau tidak takut kekasihmu itu bermain dengan namja lain? Namja yang lebih cantik dengan tubuh seksi tidak sepertimu gendut begitu kayak jibangi ani pangsit rebus siapa yang akan tertarik denganmu, hmm."
Jaemin yang mendengarnya mulai terpengaruh. Matanya memerah bersiap mengalirkan air mata yang sudah terkumpul di pelupuk matanya.
"Jenoku tidak seperti itu~~ " Bela Jaemin.
"Kau tahu, Jaemin. Tadi saat melewati ruangan Jeno aku mendengar suara pria. Tadinya kupikir itu suaramu tapi setelah melihatmu disini aku rasa Jeno sedang bersama pria lain. Sebaiknya kau cepat kesana, Jaem." suruh Karry dengan seringai evil khasnya.
Si manis segera meninggalkan medicine counter berlari menuju ruang kekasihnya yang cukup jauh dari sana. Renjun masih bisa melihat Jaemin berlari sambil sesekali mengusap matanya dengan punggung tangan namja cantik itu menangis lagi, eoh?
YOU ARE READING
3 IN 1 : PREGXPERIMENT [Nomin + Wangjun + Markhyuck]
FanfictionNOMIN WANGJUN MARKHYUCK [ REMAKE. ORIGINAL STORY BY AILEENPARK94 ] mature content Pregxperiment Nomin Side Lee twins lahir! /short chapter ending! Pregxperiment Wangjun's Side "Sampai kapan kau mau memanggilnya begitu. Panggil dia dengan nama yang...
Nomin Side Part 6
Start from the beginning
![3 IN 1 : PREGXPERIMENT [Nomin + Wangjun + Markhyuck]](https://img.wattpad.com/cover/202304541-64-k134980.jpg)