"Demi rahim yang kau suntikan dengan rasa sakit selama 10 bulan lebih, AKU KESAKITAN JENO-YA!" maki Jaemin murka yang hanya disambut dengan gelak tawa Jeno.
"Arraseo.... kubantu Nana" jawab Jeno.
Pemuda kekar itu mengarahkan tangan kanannya pada kejantanan Jaemin yang masih berdiri tegak, sementara mata dan tangan kirinya masih terfokus pada mengendarai mobil.
Jaemin baru saja akan menaikkan terusan yang ia pakai agar lebih mudah bagi Jeno untuk melepaskan selotip itu, namun ternyata Jeno lebih cepat melingkupi kejantanannya yang masih terbungkus terusan dengan telapak tangannya.
Bukannya membuka selotip itu, Jeno justru meremas kencang serta mengurut batang Jaemin membuat Jaemin beribu kali dilanda kesakitan dan kenikmatan.
"Jenonie... kubilang bukakan ahh sakitthh ~~~ah grrr nikmatthhh"
"Sebentar lagi kita sampai, sayang" ucap Jeno saat mobil yang dikendarainya sudah sampai di jalan apartemen mereka. Duapuluh detik kemudian mobil hitam metalik itu telah tiba di basement apartemen.
"Argh..." jerit Jaemin saat tangan Jeno meremas kuat kejantanannya dan menariknya ke belakang.
Dengan cepat Jeno melepas tangannya dan menghadap Jaemin yang membenturkan belakang kepalanya pada sandaran kursi berkali-kali. Frustasi dengan tingkah kekasihnya ini.
"Ups, mian Jaeminie. Kupikir tadi aku memegang rem tangan" ucap Jeno dengan senyum eyesmile tanpa dosa miliknya.
Jeno segera mematikan mesin mobilnya dan turun lalu memutar hingga tepat disamping pintu penumpang. Ia buka pintu tersebut dan menampakkan Jaemin yang sudah terlihat mengalirkan air matanya.
"Jeno-ya sungguh hiks aku tidak kuatt hiksss" isak Jaemin kesakitan.
Jaemin menarik terusan yang ia pakai dan memperlihatkan kejantanannya yang sudah berwarna ungu gelap dan sangat bengkak. Twinsball-nya kini terlihat bulat besar dengan warna yang juga keunguan.
Dengan cepat Jeno mengangkat tubuh Jaemin dan menggendongnya bridal style kemudian menutup pintu mobil dengan tendangan kakinya. Pria tampan itu berjalan cepat menuju lift yang akan membawa mereka ke flat mereka di lantai.
Dua detik kemudian mereka telah sampai di dalam flat mewahnya dan Jeno segera membawa tubuhnya serta kekasihnya ke dalam kamar mandi di dalam kamar mereka.
Jeno memposisikan tubuh Jaemin berdiri bersandar pada tubuhnya yang berdiri di belakang Jaemin. Tangan kirinya melingkar di dada Jaemin, menahan keseimbangan Jaemin bagar tidak jatuh, sementara tangan kanannya dengan cepat membuka selotip itu dan melemparnya sembarang.
Jeno mengurut kejantanan Jaemin beberapa lama namun tidak berhasil mengeluarkan cairan di dalamnya. Dapat ia rasakan penis Jaemin benar-benar keras di tangannya.
"Hikss Jenonie apa yang terjadi? Hikss Kenapa tidak bisa keluar hikss?"
"Sayang kau duduk disini sebentar...." ucap Jeno tanpa menjawab pertanyaan Jaemin. Ia mendudukan Jaemin pada closet yang telah ditutup. Kemudian melesat keluar kamar mandi dan kembali lagi beberapa detik kemudian dengan membawa jarum suntik dan botol kecil berisi cairan berwarna biru bening.
Jeno kembali membawa Jaemin berdiri bersandar pada tubuhnya, kemudian ia tahan tubuh Jaemin dengan tangan kirinya dan tangan kanannya menyuntikan cairan biru itu tepat di kepala kejantanan Jaemin.
Setelah memastikan seluruh cairan biru itu sudah masuk ke dalam kejantanan Jaemin, Jeno melempar alat suntik itu dan menggunakan tangan kanannya untuk mengurut penis Jaemin yang tidak begitu keras seperti tadi.
"Ahhh! " jerit Jaemin saat batangnya memuntahkan cairan putih keruh yang tertahan nyaris ber-jam.
Jeno masih terus mengurut batang Jaemin yang terus menembakkan orgasmenya. Lima menit kemudian Jeno berhenti mengurut batang Jaemin yang kini hanya mengeluarkan tetesan-tetesan kecil. Penis Jaemin sudah kembali lemas dan tidak lagi keunguan seperti tadi.
Jeno mengangkat tubuh Jaemin bdan membaringkannya pada tempat tidur mereka. Kemudian pria itu kembali masuk ke kamar mandi dan keluar membawa handuk yang telah ia basahi dengan air hangat.
Jeno mengelap sekitar paha dan kejantanan Jaemin dengan handuk tersebut kemudian sengaja menekan kejantanan Jaemin dengan handuk hangat itu. Setelah beberapa saat ia tutupi batang Jaemin bdengan handuk hangat itu agar penis Jaemin tidak ngilu nantinya.
"Sebenarnya apa yang tadi terjadi? Kenapa aku tidak bisa keluar?" tanya Jaemin setelah Jenonberbaring miring di sampingnya dan menarik tubuh Jaemin untuk masuk ke dalam pelukannya.
"Mianhae Nana, tadi sperma-mu hampir saja membatu di dalam sana. Setelah ini penismu masih akan terus mengeluarkan sisa cairan di dalam sana. Jadi kau tidak perlu khawatir nanti" jelas Jeno mengelus pipi kiri Jaemin mengantarkan namja cantik itu terlelap ke dalam mimpi.
"Aku tidak tahu kau begitu pervert, Jenonie" gumam Jaemin bsebelum ia benar-benar tertidur. Jeno yang mendengarnya hanya tersenyum kecil lalu mengangkat sedikit tubuhnya dan memberi kecupan ringan pada bibir Jaemin blalu kembali memeluk tubuh Jaemin dengan erat.
"Sebentar lagi disini akan ada baby" bisik Jeno lirih tepat di telinga Jaemin namun tentu saja tidak didengar oleh Jaemin karena ia telah benar-benar nyenyak. Jeno mengelus perut datar Jaemin dengan tangan kanannya sambil tersenyum misterius.
•
•
Sekedar info :
• Chapter depan ada NC lagi(ᗒᗩᗕ)
• Ini Konten 21+ Yah [Meskipun ada yang bahkan masih 16 tahun udah baca ff ini :-)]
• Ada Yang mau kalian sampaikan ke aku?
To Be Continued...
With Our Love 🌷
Aileenpark94
&
Let_Me_Rest
YOU ARE READING
3 IN 1 : PREGXPERIMENT [Nomin + Wangjun + Markhyuck]
FanfictionNOMIN WANGJUN MARKHYUCK [ REMAKE. ORIGINAL STORY BY AILEENPARK94 ] mature content Pregxperiment Nomin Side Lee twins lahir! /short chapter ending! Pregxperiment Wangjun's Side "Sampai kapan kau mau memanggilnya begitu. Panggil dia dengan nama yang...
Nomin Side Part 4🌸
Start from the beginning
![3 IN 1 : PREGXPERIMENT [Nomin + Wangjun + Markhyuck]](https://img.wattpad.com/cover/202304541-64-k134980.jpg)