Nomin Side Part 4🌸

Start from the beginning
                                        

"Itu mulut rahimmu ahhhh nikk-mathhhh" jawab Jeno masih terus mendorong batang besarnya pada titik kenikmatan Jaemin.

Tubuh Jaemin tersentak hebat seiring kencangnya gerakan Jeno, kedua tangan namja tampan itu memelintir kedua puting si cantik dari luar terusan yang ia pakai.

"Ahh terush disitu akh..." jerit Jaemin saat merasakan titik kenikmatan di dalamnya terus ditubruk oleh batang Jeno yang terasa terus membesar membuatnya sedikit perih namun tidak ingin menyuruh Jeno berhenti.

Tanpa disadari Jaemin, tangan Jeno bergerak menuju kejantanannya yang masih berdiri tegak dengan warna keunguan. Tangan kekar Jeno meremas kencang batang bengkak itu sambil masih tetap mendorong batang miliknya pada mulut rahim Jaemin

"Ah sakithh hiks .. mhh moreh nikmath.."

"Im cuming sayanghh akh..."

Teriak Jeno saat ia menembakan spermanya ke dalam rahim Jaemin, tubuh Jaemin masih terus tersentak dan bergelepar seperti ikan yang diangkat dari air. Hingga 3 menit kemudian tubuh Jaemin mulai tenang walaupun dadanya turun naik dengan begitu cepat berusaha mengatur nafasnya yang masih terputus.

Jeno menarik keluar kejantanannya saat merasa seluruh spermanya telah ditampung rahim Jaemin, kemudian dengan cepat ia kembali menutup lubang Jaemin dengan benda merah berbentuk bulat dengan panjang sekitar 4 centi.

Jeno menarik kedua tangan Jaemin mengangkat tubuh Jaemin untuk kembali duduk di atas meja. Batang Jaemin masih berdiri tegak diantara kedua kakinya yang tidak lagi merapat.

"Jenonieeh le--lepaskan se-selotip-nya" pinta Jaemin tersendat deru nafasnya sendiri.

Seperti tidak mendengar permintaan Jaemin, Jeno sibuk membereskan peralatan yang berantakan di atas mejanya. Kemudian ia merapikan penampilannya kembali dan membuang beberapa barang yang menurutnya tidak perlu, termasuk celana dalam Jaemin yang dengan sengaja ia lempar ke dalam tempat sampah dan langsung hilang tak bersisa karena sensor laser di dalam tempat sampah itu.

"Kajja... kita pulang" ajak Jeno sambil membantu Jaemin berdiri dengan benar.

Jaemin dengan cepat menumpukan kedua tangannya pada dada Jeno saat kakinya terasa lemas dan nyaris terjatuh.

"Jenonie, bu--bukakan dulu ka--kau kan sudah keluar"

"Nanti saja di rumah" jawab Jeno enteng.

"Ya kau bilang setelah kau keluar kau akan membukakan selotip ini. Jenonie please, aku kesakitan" pinta Jaemin sambil menunduk memandangi batangnya yang berdiri tegak di balik terusan selutunya itu.

Terlihat jelas dari luar tonjolan tinggi di antara kedua pahanya. Jangan lupakan kedua putingnya masih berdiri tegak terceplak pada terusan peach yang sedikit basah oleh peluh.

"Aku tidak bilang akan langsung membukanya setelah aku keluar, kan?" jawab Jeno dengan senyum licik miliknya yang sialnya begitu dicintai Jaemin.

Jaemin masih melongo mendengar perkataan Jeno barusan, hingga tanpa sadar Jeno sudah menyeret tubuh Jaemin dan membawanya keluar dari ruangan itu. Jaemin tersadar ketika mereka sudah berada di lorong panjang yang dipenuhi pegawai laboratorium yang sebagian besar ia kenal.

Dengan cepat Jaemin merapatkan kedua kakinya berusaha menyembunyikan batangnya yang berdiri tegak namun tentu saja tidak berhasil.

Tangan Jeno melingkar di bahu Jaemin, mengajaknya -menyeretnya berjalan menuju pelataran parkir dimana mobil Jeno berada.

Lokasi apartemen mereka memang cukup jauh dari lab tempat kerja Jeno, namun biasanya dapat ditempuh hanya dalam waktu 3 menit. Tapi dengan sengaja Jeno mengendarai mobilnya santai. Membuat Jaemin yang duduk disebelahnya mengerang frustasi.

3 IN 1 : PREGXPERIMENT [Nomin + Wangjun + Markhyuck]Where stories live. Discover now