Oleh: Imam P. Ranggis
Aku ketakutan semalam.
Berbaring memikirkan hal-hal yang akan terjadi di masa depan. Aku memikirkan pernikahan.
Aku tidak takut jika nanti aku tidak menikah.
Yang aku takut adalah aku tidak sanggup mengucapkan Janji pernikahan.
Aku tidak sanggup berbohong kepada diriku sendiri.
Aku takut jika spontan aku menangis, dihadapan calon mertuaku nanti.
Bahwa, aku tidak mencintai anak perempuannya.
Karena yang aku paham adalah,
cintaku,
ya kamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetesan Tinta Merah
PoetryHanya dia yang ku damba, hanya dia yang ku pinta, hanya dia yang ku tuju. Sebuah kumpulan puisi didedikasikan untuknya, dengan kata-kata yang harapannya bisa menyayat hati bagi mereka yang membaca. Diangkat dari penyerapan informasi indra-indra sang...