Belvyah akhirnya terhenyak dari lamunannya ia cuman plongo melihat teman nya tersebut tanpa menjawab sepatah kata pun.
"Belvyah lagi ngelamunin apa?"
"Tidak tau aneh saja"
"Apa yang aneh?"
"Cowo tadi"
Maheswari tentu saja bingung, ia tahu Belvyah adalah orang yang jarang ngomong sama orang lain bahkan susah sekali di ajak ngomong. Tiba tiba aneh saja bila Belvyah sudah memikirkan orang lain yang bahkan Belvyah baru kenal.
***
"Vin...vin"
"Apaan?"
"Tau cewe yang ada di kelas XI IPA 1 gak lu?"
"Bro cewe di kelas XI IPA 1 banyak"
Yah itu gunadhya yang sedang bertanya pada ravindra pasal cewe yang ia duduki bangkunya
"Yang pendiam banget itu, kalau ngomong pakai aku kamu"
"Kok gua gak pernah tau ada cewe kayak gitu di sekolah ini"
Lihat saja bahkan ravindra yang terkenal di sekolah ini tidak pernah tau ada murid yang seperti Belvyah.
Belvyah bukan apatis entah kenapa ia memang suka seperti itu. Ia lebih suka dirinya tak di kenal banyak orang.Gunadhya lewat depan kelas XI IPA 1, dia tak sengaja melihat Belvyah yang sekarang wajah nya sudah berubah menjadi pucat, lemas sekali kepalanya pun sudah ada di atas meja
Tok tok
"Permisi bu, maaf kalau ganggu itu saya liat wajahnya pucat saya izin bawa dia ke uks yah bu" iya itu gunadhya yang meminta izin membawa Belvyah yang sudah terlihat lemas sekaliMaheswari juga ikut berdiri untuk melihat kondisi Belvyah.
"Teman dia? Bantu in gua bawa ke uks sekarang"
"Iya iya gua temannya"
Gunadhya dan maheswari dengan cepat membawa Belvyah ke uks.
"Kok bisa lu tiba tiba masuk"
"gua lewat depan kelas lu tadi terus liat dia pucat banget, ya udah gua buru buru izin buat bawa dia ke uks"
"Jangan jangan lu"
"Gua? Gua kenapa"
"Tadi Belvyah mikirin cowo yang duduk di bangkunya nya"
Demi apa gunadhya benar benar kaget tak karuan
Ini bukan salah gua kan. jujur gua khawatir, khawatir dia kenapa napa gua panik liat dia pucat tadi gua panik liat dia lemas tadi. Semesta ini apa? Aku kenapa sebenarnya?. Semesta dia beda aku akui dia beda semesta.
Tak terasa mata gunadhya memerah ia tak tau sebenarnya kenapa sampai segininya
"Sudah melamunnya?"
"Maaf gua jadi bikin dia kepikiran sampai akhirnya kayak gini"
"Gak, bukan salah lu. Belvyah memang begitu orangnya"
"Memang begitu?"
"Iya begitu, seperti yang lu liat"
"Gua balik kelas dulu, tolong sampaikan ke Belvyah gua sudah punya kesempatan buat kenalan sama dia apa belum, ok? Bye gua balik duluan"
"Ok, sebelumnya terimakasih"
Gunadhya hanya pergi lalu melaimbaikan tangannya kalau ia benar akan pergi dari situ.
Ya tuhan kenapa beda rasanya. Semesta tolong, aku ingin kenal dia aku ingin jaga dia semesta. Maaf semesta ini berlebihan tapi dia beda dia beda.
"Bunda? Bun" terdengar jelas suara Belvyah di telinga maheswari. Belvyah sudah sadar.
"Bel... Belvyah ini gua maheswari"
"Ma? aku kenapa di sini?"
"Tadi pucat bel jadi gunadhya bawa lu kesini"
"Gunadhya?"
Ia tidak akan pernah tahu jika ada yang mengetuk pintu dunia nya tiba tiba. Ia tidak pernah tau itu.
Hanya aneh rasanya, gunadhya laki laki itu tiba tiba hadir, tiba tiba ingin membuat jembatan ke semesta Belvyah tiba tiba mengetuk pintu dunia nya.Jessica as Gayatri bhanurasmi
Lee donghae as Mahesa prambudi
KAMU SEDANG MEMBACA
Benang tak kasat mata ° Mark lee✔️
Teen FictionDunia mu, cinta mu hanya milik tuhan "kalau aku pergi bagaimana" "asalkan kembali" "kalau tak kembali kau mau apa gunadhya?" -start 1 okt '19 -end 20 dec '19
1.Teras Depan
Mulai dari awal