17

6.2K 823 146
                                    

"MINHEE!!"

Junho mendadak panik, ia menahan bahu Minhee yang masih nampak terdiam dengan wajahnya yang kian memucat. Jungmo dan anak-anak lain yang melihatnya langsung menghampiri Minhee, harap-harap tidak ada luka fatal di wajah Minhee.

"Minhee!! Lo gak papa?!" Panik Jungmo sembari menakup pipi Minhee, namun pemuda itu tetap terdiam. Kepalanya berdenyut semakin kencang, pandangannya memburam, namun tubuhnya tidak tumbang.

Jaemin yang beberapa detik lalu sudah ada di sana menjadi menerobos kerumunan orang dengan brutal begitu melihat Minhee yang terdiam, darah segar itu tak henti-hentinya keluar dari bibir Minhee.

Jaemin semakin emosi begitu Reyeok nampak kembali menghampiri Minhee, pemuda itu lalu membanting tubuh Reyeok ke lantai.

"Mau lo apaan sih, anjing!!" Teriak Jaemin sembari menarik kerah kemeja Reyeok.

Nyatanya pemuda itu terdiam, dan menatap Jaemim ragu-ragu. Jaemin semakin emosi begitu merasakan badan Reyeok yang gemetar, ia emosi. Dengan Minhee ia seakan paling berkewenang, sedangkan dengannya? Nyalinya turun drastis.

Kesabaran Jaemin habis, ia menyeret Reyeok dan membawanya pergi begitu pula Yoon Jeo yang juga Jaemin seret dengan brutal.

"Jaemin!!" Teriak Jeno begitu menyadari wajah Jaemin yang mulai berbeda dari biasanya.

Jika sudah seperti ini, pemuda itu pasti akan kehilangan kendali. Ia tidak akan segan-segan membuat lawannya cidera berat apalagi sampai menekan titik lemah.

Air mata Jaemin menetes, namun wajahnya masih tegas. Pikirannya kacau, yang ada di dalam pikiran nya adalah Minhee baik-baik saja. Namun melihat darah yang keluar dari bibir Minhee dengan sangat banyaknya membuat Jaemin seolah merasa akan kehilangan sesuatu yang paling berharga dalam kehidupan nya.

Jaemin membanting Reyeok dan Yoon Jeo ke tanah begitu sampai di halaman belakang sekolah, pemuda berambut coklat itu lalu mengendorkan dasinya lalu membuka ketiga kancing kemeja teratasnya.

"Lawan gue sekarang!!!" Teriak Jaemin, air mata Jaemin terus mengalir tanpa henti.

Emosi Jaemin naik, dan bahkan sudah terasa di ujung ubun-ubun.

Reyeok dan Yoon Jeo hanya terdiam, hingga Jaemin kembali menghabisi keduanya. Biarlah dua lawan satu, tapi Jaemin sudah tidak kenal ampun sekarang.

"AWAS AJA KALIAN!! HIKS... KALO SAMPE TERJADI APA-APA SAMA ADEK GUE!! GUE GAK SEGAN-SEGAN BUNUH KALIAN!!" Teriak Jaemin hingga urat-urat lehernya terlihat.

Jeno dan Haechan tersentak begitu tiba, keduanya lalu menghampiri Jaemin yang sudah menyerang mangsanya dengan brutal.

"Jaem! Sadar Jaem!!" Teriak Haechan sembari menahan lengan Jaemin.

Namun Jaemin malah menghempaskan tangan Haechan dengan kasar, pemuda itu sudah di luar kendali sekarang. Jaemin terlihat bukan seperti Jaemin, sorot matanya berbeda.

"Jaem!!" Bentak Jeno, pemuda itu berhasil menahan Jaemin dengan mencengkeram kerah pemuda itu.

Jaemin masih berusaha memberontak, matanya masih tertuju ke arah Reyeok dan juga Yoon Jeo. Pipi Jaemin sudah di banjiri air mata.

Tenaga Jaemin tidak ada apa-apanya begitu Haechan ikut menahan lengannya begitu ia mulai kembali memberontak.

"JAEMM!! LO BOLEH FRUSTASI!! TAPI JANGAN GINI!! SADAR JAEM!! SEKARANG LO PIKIRIN DULU KEADAAN MINHEE!!" Teriak Jeno begitu Jaemin mulai terdiam dengan nafasnya yang terengah-engah.

Jaemin nampak memutar pandangannya yang gelap ke arah Jeno, pemuda itu terdiam. Matanya semakin memerah, dengan tenaganya yang mulai melemah.

Jaemin berlutut sembari memegangi kepalanya yang mengiang, ia sudah terlalu terlarut dalam emosi.

[✓] What's Wrong : JaeminheeWhere stories live. Discover now