Seminggu setelah kejadian itu Aciel benar-benar tidak pernah muncul sama sekali di hadapan Lala, tidak tau kenapa Lala jadi memiliki perasaan sangat bersalah pada Aciel. "Apakah Uyoun juga ngerasain hal yang sama ketika gue ngejauhin dia? Kenapa gue jadi semakin ngerasain sakit ketika benar-benar ada kalimat berpisah terucap?" Batin Lala.
"Adek!" Panggil Hangyul.
Dengan malas-malasan Lala membuka pintu kamarnya. "Ada apa Bang?" tanya Lala.
"Temenin Abang ke cafe dong. Kamu nanti cek situasi cafe aja bantuin Gege (Manager Umum di Cafe)." jelas Hangyul.
Sebenarnya Lala sangat malas bepergian hari minggu ini. Cuma karena dia juga merasa punya tanggung jawab pada Cafe Dream Wave. Jadilah dia hanya mengiyakan ajakan Hangyul. Setelah selesai mengganti bajunya Lala dan Hangyul langsung pergi ke Cafe.
"Dek!" panggil Hangyul, membuat Lala menoleh ke arah Hangyul.
"hmm" jawab Lala malas.
"Kamu lagi ada masalah? Sejak pulang makan malam sama keluarga nya Vinn kamu tuh jadi banyak diem banget." tanya Hangyul dengan nada khawatir.
"Aku gak apa-apa Abang." jawab Lala sambil memperlihatkan senyumannya tapi terlihat dipaksakan.
"Adek tuh gak bisa bohong. Abang tau kok, kamu gak jadi diantar pulang sama El kan? Kenapa? Berantem lagi?" tanya Hangyul hati-hati dan kali ini membuat Lala jadi ingin menangis tapi tertahan. Melihat adiknya seperti itu Hangyul menepikan mobilnya di depan Betamart. "Aciel ngapain adek?" tanya Hangyul emosi membuat Lala menangis sejadinya di pelukan Hangyul.
"Aciel gak ngapa-ngapain aku. Akunya aja yang keras kepala." jawab Lala sambil terisak.
Hangyul mengusap-usap punggung Lala agar berhenti menangis. "Yaudah gak usah terlalu di fikirin. Abang gak mau kejadian dulu terulang lagi, cukup sekali aja terpuruknya, kali ini adek harus lebih kuat." kata Hangyul pada Lala. "Yaudah besok Abang coba ngomong ke Aciel." lanjut Hangyul lagi.
Lala langsung melepas pelukannya dari Hangyul. "Gak usah bang, ini masalah Lala dan Uyoun. Abang gak perlu ikut campur. Kali ini adek yang bakalan selesaikan." jawab Lala.
Hangyul hanya mencubit pipi Lala dengan gemas. "Nah gitu dong, tapi kalau adek mau cerita jangan lupa kalau abang ada disini." jelas Hangyul. Membuat Lala memeluk kembali abangnya dengan sayang sebagai rasa terima kasihnya, walaupun sering dijahilin tapi tetap saja Hangyul orang pertama yang selalu mengerti suasana hatinya.
~~~
Sesampainya di Cafe, Hangyul langsung masuk ke ruangan kerja yang berada tersembunyi di belakang dan ada ruang privasi juga di samping ruang kerja. Ruang privasi ini biasanya di pakai untuk pertemuan penting atau di buat untuk ketemu cewek-cewek sama Hangyul dan Vinn. Maklumin saja namanya cowok gak terlepas dari perempuan.
Lala langsung membantu Gege, Gege di bagian depan dan Lala ngecek bagian belakang dulu nanti baru ke depan. Bagian belakang sudah di cek dan masih aman-aman saja, semua pekerja juga baik-baik saja. Hangyul dan Lala memang terkenal sangat baik pada pekerja mereka, itu kenapa jarang ada yang gak betah. Terkadang yang berhenti kerja karena sudah lulus kuliah dan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Jika kasusnya seperti ini Hangyul dan Lala tidak masalah, karena sudah banyak pekerja mereka yang sukses setelah dari Cafe Dream Wave, itu juga membuat suatu kebanggaan buat Hangyul dan Lala.
"Lalaaaaa!" Panggil seseorang ketika Lala ingin cek situasi di depan.
"Loh, Kak Yuvin." kaget Lala.
"Sama siapa kesini? Duduk dimana La?" Tanya Yuvin.
"eummm...." Tiba-tiba ucapan Lala ngegantung karena melihat Kookheon yang baru datang.
YOU ARE READING
It Can't Always be The Same
Short StoryDia! Orang yang ingin ku lupakan kembali hadir dalam hidupku. -Lala Semua tidak akan pernah sama lagi, tapi perasaan tidak ada yang tahu. - Aciel ~~~ My first story about Cho Seungyoun. Hope you like it! :) Happy reading to all of you <3
