Part 4

5 2 0
                                        




Lala yang kaget melihat siapa yang berada di mobil itu langsung mengalihkan pandangannya. "Duh Uyoun kenapa sih? Bukannya pergi aja malah berhenti di depan gue." ucap Lala pada dirinya sendiri. Aciel hanya menatap ke arah Lala tapi Lala tak kunjung melihat ke arahnya.

 Aciel hanya menatap ke arah Lala tapi Lala tak kunjung melihat ke arahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"La! Mau sampai kapan diri disitu? Masuk sini, aku anter." Akhirnya Aciel menawarkan dirinya untuk mengantar Lala.

"Gak usah Youn, gue udah pesan taksi online." tolak Lala.

Mendengar Lala masih memanggilnya dengan sebutan 'Uyoun' membuat Aciel tersenyum senang. "Kenapa nolak terus sih? Aku gak ngapa-ngapain kamu ini." kekeuh Aciel.

"Gue bilang gak usah ya gak." Ketus Lala dan langsung menjawab telepon masuk. "Oh, bapak yang pakai mobil putih ini ya?" "iya saya di belakang bapak." "Maaf ya Pak, soalnya ada orang yang parkir di tempat saya berdiri makanya ketutupan. Saya jalan kesitu Pak, Makasih." sindir Lala di akhir kalimatnya dan pergi begitu saja dari hadapan Aciel.

Aciel hanya melihat kepergian Lala begitu saja, bukan karena dia tidak ingin menahan Lala. Tapi dia mengalah untuk maju kembali.

~~~

Selama dalam perjalanan Lala berkutat dengan fikiran dan hatinya. "Kenapa Uyoun harus bersikap seperti itu? Gue gak mau jatuh ke lobang yang sama untuk kali kedua, sakit yang lo buat masih membekas walau sudah 3 tahun lamanya. Gue lebih senang lo gak memperlakukan gue seperti tadi. Karena semakin lo mencoba untuk bersikap baik ke gue maka gue juga akan ragu untuk melupakan lo Youn." batin Lala, tidak terasa air mata menetes dari pipi Lala.

Sesampainya di rumah Lala melihat mobil Hangyul masih berada di rumah. "Hai Ayah!" sapa Lala begitu masuk ke rumah dan melihat Ayah bersama Ruby (kucing kesayangan Ayah).

"Adek sudah pulang, gimana acaranya?" tanya Ayah seusai peluk dan cium  anak gadisnya.

"Ya seperti biasa pada umumnya sih Yah." Jawab Lala seadanya. "Mobil Abang ada di depan, emang abang gak jadi pergi sama kak Uya ya Yah?" Tanya Lala penasaran.

"Tadi Vinn kesini, mungkin mereka perginya bareng mobil Vinn kali." jelas Ayah yang disambut dengan anggukan Lala.

"Adek tadi pulangnya bareng Uyoun ya? Kok Uyoun nya gak di suruh masuk dulu?" tanya Ayah membuat Lala terlonjak kaget, langsung menatap Ayah seolah meminta penjelasan maksud dari pertanyaan Ayah. "Tadi kan Vinn kesini, jadi ngobrol-ngobrol kecil sama Ayah. Terus dia cerita kalau adiknya Aciel juga satu kampus sama Adek. Karena Ayah ingat Adek gak ada yang jemput, ya Ayah tadi sempat minta tolong ke Vinn biar Adek pulangnya di anter Aciel, eh Uyoun. Ya itulah." Jelas ayah panjang lebar seolah dapat membaca fikiran Lala.

"Maaf Yah, tadi Adek naik taksi online." jawab Lala tidak enak hati.

"Memangnya gak ketemu Uyoun disana?" tanya Ayah bingung.

"Tadi Adek udah keburu pesan taksi online nya duluan Yah, lalu Uyoun nya baru muncul. Gak enak Adek batalin pesanannya, udah dekat juga si Bapaknya tadi Yah." Jelas Lala dengan menambahkan sedikit ceritanya.

It Can't Always be The SameWhere stories live. Discover now