5

2.3K 427 49
                                    

Setelah gue di ajak kulineran di pasar malam sama Jeno dan tentunya juga bikin gue kenyang banget

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah gue di ajak kulineran di pasar malam sama Jeno dan tentunya juga bikin gue kenyang banget. Jeno langsung aja anter gue pulang karena udah jam delapan malem dan di haruskan gue udah ada di rumah, karena sama sekali gue belum masuk ke dalem rumah dan lebih memilih kelayapan sama Jeno di pasar malem.





Gue jadi lebih sering main keluar rumah semenjak deket sama Jeno- oh bukan deket lagi tapi pacar ke dua gue?



Baru gue melangkahkan kaki untuk membuka gerbang namun sebelum itu gue melihat sorotan lampu dari arah belakang gue. Sebentar gue kayak kenal dengan mobil yang kini tepat ada di hadapan gue.



"Mark?" Gue jujur kaget karena melihat Mark keluar dari dalam mobil dengan masih memakai seragam sekolahnya walaupun seluruh kancingnya di lepas dan di biarkan menampilkan kaos putih polosnya.





"Loh kamu darimana?" tanya gue setelah Mark menempatkan diri di depan gue. Sebenernya gue takut Mark lihat Jeno tadi, tapi semoga aja nggak.





Bukannya menjawab pertanyaan gue. Mark masih setia dengan atensinya yang menatap gue serius. Gue ngerasain aura yang berbeda dari Mark, ini kayak Mark saat ngebentak gue. Kelihatan dari kedua matanya yang sedikit memerah, jujur gue takut.




"Where is Jeno?" tanya Mark yang langsung bikin gue gemeteran, bahkan gue gak bisa menatap Mark. Gue terlalu takut.






"Jeno? Aku bahkan baru aja pulang anterin laundry bunda loh. Kok kamu tanya-tanya orang lain," bohong gue dengan wajah yang menatap ke arah jalanan aspal. Sial, mana mungkin Mark percaya apalagi dengan sikap gue saat ngejawab pertanyaannya.





"Oh tukang laundry sekarang ada di pasar malem ya, and then Jeno?"





"A-apasih kamu bahas apa? Aku gak ngerti. Mending kamu pulang," kata gue dengan memberanikan menatap kedua bola mata Mark.




Mark berdecih dan memundurkan satu langkah menjauh dari gue, "Shaeryl yang kasih tahu aku."





"Ma-"





"Makan telur gulung is romantic right?" sela Mark yang membuat gue gak bisa mengeluarkan beberapa alibi yang gue rangkai barusan bahkan Mark sedikit menertawakan kebodohan gue. Mark terlalu benar, gue gak bisa menyela perkataannya. Tapi satu hal yang buat gue janggal, who is Shaeryl?









-
But the truth is ...





"Heejin!" Heejin yang sedari tadi menatap kepergian Karin dengan Jeno kini menengok ke arah di mana sahabatnya tengah menaiki motor dengan seseorang yang amat sangat di kenalinya.





"Kok belum balik?" tanyanya yang membuat Heejin menatap malas keduanya, "Belum," jawab Heejin seadanya.





"Aku temenin Heejin dulu boleh?" tanyanya pada sang pengemudi yang kini juga menatap Heejin tidak suka.








"Gak usah Ryl. Gue bisa nunggu sendiri."





Rasanya Heejin ingin mengeluarkan keresahan yang sudah lama ia pendam, "Lo ada masalah sama Karin? Please, beresin dulu urusan lo sama Karin, jangan serakah." Heejin menatap lurus kepada Mark yang kini tersenyum miring ke arahnya.






"Lo dari dulu kayaknya gak suka gue ya Jin? Apa aja selalu jadi urusan lo. Temen lo Shaeryl aja biasa aja gue pacarin, kenapa lo yang repot?" sindir Mark yang membuat Heejin tersulut api dalam dirinya yang sedari tadi ia tahan.





"Dia sahabat gue, gak seharusnya lo jadiin dia selingkuhan lo!" bentak Heejin yang kini sudah mengepalkan salah satu tangannya.





Mark menatap sinis pada Heejin lalu menyalakan kembali motornya, "Shaeryl lo seneng kan?" tanya Mark pada Shaeryl yang masih berada di belakangnya.






Shaeryl hanya mengangguk mengiyakan perkataan Mark. Dengan begitu Mark puas melihatnya, dalam pikirannya kenapa hanya satu kalau bisa lebih dari satu? Begitu bukan.

Cheating - Mark Lee [ ✓ ]Where stories live. Discover now