Spesial ekstra part

4.5K 204 23
                                    

"Genta... bangun dong, ini udah pagi. Tumben banget sih abis subuh tidur lagi. Genta..." panggilan dan kecupan yang Gulita berikan pada wajah Genta tak mengusik sedikitpun suaminya itu.

"Astaga, Genta!!!" Kesal Gulita akhirnya. Usahanya sedari tadi membangunkan Genta tak membuahkan hasil.

"Hari minggu waktunya tidur." Gumam Genta karena Gulita sudah bergerak mengguncang tubuhnya.

"Tapi ini udah jam sembilan. Gak bagus Genta tidur mulu! Ayo, bangun!" Gulita melanjutkan aksinya, mengguncang tubuh Genta yang tertidur telungkup.

"Hmmm." Gumam Genta. Ia menggerakkan punggungnya sambil beranjak duduk.

"Dah!" Katanya. Matanya masih terpejam dengan tubuh yang bersandar pada kepala ranjang.

"Bangun, bukannya tidur sambil duduk." Gulita menangkup pipi Genta dengan satu tangannya dan memainkannya. Membuat bibir Genta menggerucut lucu.

"Bangun, bangun, bangun." Kecupan pun Gulita semayamkan pada bibir yang ia mainkan itu.

"He'em, sayang, ini udah bangun." Genta pun menepis lembut tangan Gulita dan menatap mata wanitanya.

"Jelek banget, sih." Ledek Gulita namun tangannya terulur membersihkan kedua sudut mata suaminya itu.

"Sohwa sama Ayesha masih dirumah Adit?" Tanya Genta. Tangannya terulur mengambil gelas diatas nakas. Dan meminum habis isinya.

"Masih. Mau pulang nanti malam aja katanya. Sekarang mereka lagi berenang." Jawab Gulita yang masih berada pada posisinya. Duduk menghadap Genta.

"Amar mana?" Genta pun kembali menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang dengan nyaman. Sebuah bantal ia dekap menutupi tubuh atasnya yang terekpos tanpa sehelai benang pun.

"Dijemput Ibu tadi, katanya mau main dirumah Lintang sama Sena."

"Kamu kok gak ikut?"

"Nanti kamu nyariin pas kamu bangun aku gak ada." Tangan Gulita terulur merapihkan rambut berantakan Genta.

"Iya sih, nanti aku khawatir gimana."

"Lebay!" Kekeh Gulita sambil menepuk pelan wajah Genta yang ia buat memelas.

"Jadi kita cuma berdua?" Genta pun menangkup tangan Gulita dan memainkan jarinya pada telapak tangan Gulita.

"Ish! Geli!" Kesal Gulita yang mencoba menarik tangannya.

Genta tertawa, bukannya melepas tangan Gulita ia justru menarik tangan istrinya yang satu lagi. Jadilah Gulita semakin kegelian karena ulah Genta.

"Genta!!!" Jeritnya kesal yang sudah berada dalam dekapan Genta.

"Hm?" Tanya Genta. Ia pun melepaskan tangan Gulita dan membawa tangannya melingkar pada kedua pinggul istrinya itu.

"Nyebelin, ya, kamu." Kening Genta menjadi sasaran sentilan jemari Gulita.

Dengan menyebalkannya Genta menjulurkan lidahnya meledek Gulita. Kesal karena terus diledek suaminya, Gulita pun membalas Genta dengan mencubit gemas ujung dada Genta. Membuat Genta meringis kesakitan.

"Sakit, ih." Keluh Genta sambil menyilangkan tangannya didepan dada.

"Lagi kamu nyebelin!"

"Biarin, wlee." Ledek Genta lagi yang langsung membuat tubuh pria itu tertidur di atas kasur dengan Gulita berada diatasnya sibuk mencubit perut dan dada Genta.

"Ampun, ummah!"



Assalamu'alaikum👐🏻
Dimohon untuk tidak mencontoh apa yang buruk dari kisah ini🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Terima kasih yang sudah berpartisipasi komentar kemarin hehe

Udah ah bingung! Say goodbye sama Genta-Gulita setelah ini gak ada ekstra part lagi 😁

Selamat makan siang kalian yang masih jam istirahat🤗 telat ya wkwk

Terima kasih untuk yang sudah mampir, vote dan komen🙏🏻👍🏻

Be my friends on
Instagram: Ibugenius
Line: genusthenu
🤗

Wassalamu'alaikum🤗

Gulita Yang Menerang (TAMAT)Where stories live. Discover now