BIANCA MAUDY AYUMNA

19.1K 1.8K 229
                                    

"Bi buruan!" Seru Mika sambil sesekali melihat ke arah lorong sekolah. Perempuan itu tengah berdiri di ambang pintu, mengamati situasi.

Bianca mengibaskan tangannya sambil berdecak. "Sebentar, masih manis ini." Ia terus mengunyang permen karet yang ada di mulutnya. Posisinya saat ini berjongkok di sebelah kursi guru.

Balasan gadis itu membuat Mika berdecak dengan perasaan kesal. Cewek berponi itupun melangkah masuk dan berhenti di sebelah Bianca. Mika menonyor kepala Bianca dari belakang membuat beberapa anak rambut Bianca turun ke wajah. "Lo kelamaan banget sih, keburu Bu Rahma balik," ujarnya begitu dongkol.

"Iya-iya!" decak Bianca. Ia pun mengeluarkan permen karet dari dalam mulut. Kemudian menempelkannya di kursi Bu Rahma. Selesai cewek itu pun berdiri sambil menepuk kedua telapak tangannya. Sebuah senyum penuh kepicikan berkoar di bibirnya.

"Woy! Buruan! Bu Rahma udah keluar kelas!!"

Bianca dan Mika kompak menoleh ke sumber suara, tepatnya ke arah pintu masuk. Di sana Salsa sedang membungkuk dengan napas terengah-engah. Perempuan yang mendapat tugas untuk melihat apakah Bu Rahma sudah keluar atau belum dari kelas yang sedang ia ajar.

Bianca dan Mika buru-buru pergi dari tempat pijakan nya. Ketiga siswi dengan rambut pirang ombre itu berlari keluar dan bersembunyi di balik tembok.

Bianca berjongkok di bawah sementara, Salsa sedikit membungkuk di atasnya, sementara Mika berdiri tegak di belakang Salsa. Ketiga cewek itu mengintip dari tempat nya di balik tembok ke arah perhatian mereka. Terlihat seorang guru berbadan tinggi dengan tubuh sedikit berisi tengah melangkah di lorong menuju ke ruang guru. Mereka bertiga tetap dalam posisinya sambil melihat guru itu sampai akhirnya guru itu masuk ke ruangan yang tadi Bianca beserta dua temannya masuki.

Ketiga nya sedang menunggu keberhasilan visi mereka hari ini.

Bianca menarik sebelah sudut bibirnya. "Satu.... Dua.... Ti___"

"SIAPA YANG NEMPELIN PERMEN KARET DI KURSI SAYA!!!"

Teriakan yang terdengar dari ruangan itu membuat ketiga gadis tadi cekikikan. Mereka menegakkan tubuhnya lalu saling bertos ria karena rencana mereka berhasil. Mereka yakin karena kejadian ini Bu Rahma tidak akan masuk ke kelas mereka. Sekali pun masuk pasti akan terlambat.

Hal-hal seperti ini sudah sering sekali mereka lakukan. Bahkan Bianca pernah mengunci kan Bu Rahma di toilet hanya sekedar agar guru itu tidak masuk ke kelas mereka. Sungguh Bianca benar-benar tidak menyukai guru pilih kasih itu.

Dari sini bisa kalian tebak bukan bagaimana karakter mereka?

Bianca Maudy Ayumna, mendengar nama depan nya saja membuat siapapun murid di SMA Vandalas langsung tau yang mana orangnya. Ya! Bianca memang sangat terkenal di sekolahnya. Bukan sebagai anak yang berprestasi melainkan sebagai pembuat onar, biang rusuh dan pembuat masalah.

Satu hal yang membuat nama Bianca langsung terkenal dalam satu hari. Yaitu karena dia pernah mencuri kolor kepala sekolah untuk dia promosikan ketika pameran sekolah. Kejadian itu terjadi satu tahun lalu ketika dirinya masih kelas sebelas. Kolor dengan motif frozen itu Bianca masukan ke dalam bingkai dan di pajang di antara lukisan-lukisan pameran.

Tidak hanya sampai di situ Bianca juga pernah mengisi kolam renang yang selalu di gunakan untuk latihan ekstrakulikuler dengan ikan gurame dan nila. Yang jumlahnya bisa sampai seratus ikan. Bahkan Bianca pernah mencoret-coret meja kepala sekolah dengan embel-embel. Susanto love Susanti. Dan hal itu membuat Bianca di skors selama satu minggu. Kejadian nya juga sama. Satu tahun yang lalu. Tetapi karena kejadian itu Bianca jadi akrab dengan kepala sekolah.

Dan karena kenakalan mereka, namanya keluar masuk ruang BK seperti sudah rutinitas sehari-hari. Walaupun sedang di beri hukuman, di marah-marah, di nasihati bahkan pernah sampai di skors tidak membuat mereka kapok. Terutama Bianca. Sekalipun dirinya sudah mendapatkan sebuah gelar yaitu Queen Trouble maker .

GARANCAWhere stories live. Discover now