3. True Colors

1.1K 108 37
                                    

I see your true colors
Shining through
I see your true colors
And that's why I love you
So don't be afraid to let them show
Your true colors
True colors are beautiful

       Anna Kendrick feat Justin Timberlake – True Colors

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

Life is full of surprises.

Begitu juga dengan kejutan-kejutan yang ada semenjak kehadirannya, yang tentu saja membuat kehidupan saya berubah total.

Sebelum ini, selama saya hidup, selama itu pula saya ditemani rasa sepi yang tidak pernah orang lain tahu. Semua orang menyangka kehidupan saya sempurna. Orang tua lengkap, pendidikan lancar bahkan bisa jalan-jalan dan berpindah dari satu negara ke negara lain. Dan sekarang, pekerjaan saya juga bisa dibilang lebih dari cukup untuk dibanggakan.

Saya tidak pernah tidak bersyukur dengan segala titipan Tuhan. Begitu banyak bahagia yang ada, begitu mudah akhirnya saya mendapatkan apa yang diinginkan meski memang, perjuangan sebelum itu tak bisa dibilang mudah.

Dulu sebelum ia hadir di kehidupan saya, saya terus merasa bahwa tak seharusnya saya merasa kosong. Karena, segalanya terlihat sudah sangat sempurna untuk membuat saya berkata cukup. Bahkan untuk membuat orang-orang di sekitar saya berkata, "You're a good person. You're life is amazing."

Namun nyatanya, selama ini saya terus-terusan merasa ada yang tak terisi. Ada kekosongan yang tak bisa dijabarkan oleh apa pun yang saya miliki. Selama ini saya sering merasa, tak seharusnya saya merasa sepi. Saya menyangkal semua kesepian yang ada itu dengan belajar atau bahkan menghabiskan waktu dengan jalan-jalan.

Hingga kemudian, di satu waktu dia pernah mengatakan sesuatu yang membuat saya diam berkepanjangan, "Kamu tuh nggak punya temen deket ya?"

Dia tidak salah, pertanyaannya juga tidak salah, hanya saja kemudian saya jadi tersadar bahwa benar saya tak pernah memiliki seseorang yang bisa dibilang dekat. Kenyataannya, sejak dulu saya memang tidak pernah menetap bahkan mengikuti aturan yang biasa dilalui orang-orang. Mungkin, itu yang jadi faktor penyebabnya.

Beberapa kali saya ikut kelas akselerasi, sesuatu yang membanggakan orang tua bahkan diri saya sendiri. Namun saya tidak tahu, bahwa hal itu pula yang ternyata membuat saya terbiasa mandiri, bahkan amat terlalu sendiri.

Sampai-sampai banyak hal yang ternyata tidak pernah berani saya luapkan rasanya. Karena saya kebingungan, saya tidak tahu bagaimana harus berbagi dan saya tidak mengerti seperti apa cara bercerita.

Hingga kemudian dia datang di kehidupan saya. Mungkin bukan sepenuhnya karena kebetulan, bukan juga sebab dia yang bersedia untuk masuk. Semuanya memang berawal dari saya. Tapi hingga detik ini, hingga tahun-tahun yang berganti bahkan status yang berubah, saya tak pernah menyesali pilihan saya tersebut.

Tentu bersamanya tidak pernah mudah. Ada banyak hal yang harus saya yakinkan padanya, banyak hal yang harus saya perjuangkan untuk bisa mengambil hatinya, serta sederet kepercayaan lain yang tidak pernah usai hingga detik ini.

Namun saya tahu, semua itu berarti, semua itu memang layak untuk saya lakukan. Sebab dia, tidak pernah seperti yang sudah-sudah, bahkan untuk dibandingkan pun dia tidak akan pernah bisa. Karena saya tidak menjadikannya pilihan di antara, sebab memang hanya dia satu-satunya yang ingin saya pilih.

Rasi Alfa Karina. Bagi saya dia adalah seseorang yang penuh kejutan atau mungkin saya bisa berkata bahwa dia adalah kejutan itu sendiri.

Bersama dengan dia saya mengalami banyak hal mengejutkan dalam hidup. Kejutan pertama saya adalah ketika mengetahui bahwa ternyata banyak sekali yang juga ingin bersamanya. Sesuatu yang tak pernah ia upayakan, namun ternyata mereka bisa begitu saja terjatuh padanya. Mungkin memang begitu adanya, beberapa pria lebih menyukai wanita yang begitu misterius, bahkan tak mudah didapat. Tidak semua, hanya beberapa seperti saya.

Kejutan-kejutan berikutnya selalu ia hadiahkan dari hari ke hari. Tentang banyaknya hal yang ternyata dia pendam. Kejutan bahwa nyatanya dia begitu ramai dengan isi kepalanya sendiri. Kejutan yang tak pernah bosan untuk ada dan selalu menambahkan keyakinan saya padanya.

Dan di sinilah saya sekarang, menatapnya dari jauh namun diam-diam ikut mencuri dengar pembicaraan dia dengan keenam orang teman dekatnya.

Bicara tentang teman dekat, mungkin itu satu-satunya hal yang sanggup membuat saya iri dengan dirinya. Namun sepertinya iri bukanlah kata yang tepat untuk menggambarkan hal tersebut. Karena nyatanya, saya justru senang ia bisa merasakan kehangatan yang tidak pernah saya miliki itu.

Dulu ketika satu-satunya orang yang saya kenal sering menceritakan tentang persahabatannya. Saya sering bertanya-tanya, seperti apa kiranya perasaan yang hadir jika saya memiliki teman sedekat itu? Apakah kosong yang dulu pernah saya rasakan takkan ada? Apakah saya jadi terbiasa untuk bercerita dibanding sekadar mendengar? Apakah betul, rasa senang dan sedih memang bisa dibagi?

Namun itu hanya pertanyaan yang kemudian jawabannya saya dapat melalui perantara lain. Saya tak perlu memiliki sahabat dekat untuk tahu seperti apa rasanya didengar dan mendengar, saya tak lagi merasa kosong seperti sebelumnya, serta saya tahu bahwa memang senang dan sedih bisa dibagi pada orang yang memang tepat.

Dan ya, segalanya itu saya dapat ketika saya bersama dengan dia. Satu-satunya perempuan yang saat ini ada di dekat saya, ternyata lebih dari sekadar sanggup memberikan seluruh perasaan yang selama ini saya cari.

Saya tidak pernah mengira, bisa sebegininya merasa tenang dengan perasaan yang ada pada dia. Bahkan hanya dengan melihat senyumnya saja, seluruh rasa lelah bisa menjadi lenyap. Terdengar puitis, gombal, bahkan mungkin terkesan berlebih. Tapi ya, itu benar adanya.

Hingga kemudian, tanpa sengaja petang ini saya mencuri dengar percakapan dia dengan teman-temannya. Dan anehnya, perasaan itu muncul. Percampuran antara rasa penasaran juga sedikit rasa gelisah yang sebelumnya tidak pernah ada.

Mungkin ini akan menjadi kejutan lain yang dia hadirkan; sebuah keberanian yang sebelumnya bahkan tidak pernah saya pikirkan.

"Kalau gue ikut liburan bareng kalian boleh nggak?"

Kalimat itu tercetus begitu saja, tanpa persiapan apa-apa namun saya yakin membuat semuanya benar-benar terkejut. Bahkan jika boleh berkata jujur, sekarang saya justru meragukan pertanyaan saya tersebut.


☽❤❤❤❤❤❤❤❤❤☾

Dari Bella:

Kyaaaa! Maaf ya baru muncul kembali setelah beberapa lama menghilang hehe. Tapi kali ini sesuai janji dong ya, aku update di malam minggu untuk menemani kesendirian kawan-kawan.

Oh ya, gimana gimana? Udah mulai makin kangen belum?

Eh iya, jangan lupa, kisah pertama dari mereka sudah dimulai di Instagram Stories-ku, namun dengan metode berbeda. Ya, pokoknya mah langsung cek di highlight dengan judul TEOTE jika kemarin belum sempat mengikuti.

Jangan lupa juga, follow Instagram ke-sembilan teman kesayanganku ini:

[at] rasiakarina
[at] itslintaaang
[at] shiratalitha
[at] magika_utari
[at] athayasebastian
[at] adityawirautara
[at] langitfabhian
[at] safajartria
[at] xaviero_bintang

udah ah, nggak mau banyak bicara dulu, nanti malah ditagih kapan update lagi hahaha. ciao! love you all, XoXo.

Jangan lupa vote dan comment ya.

Salam sayang banyak-banyak!
Bella


Keping Ingatan (Elegi Renjana)Where stories live. Discover now