You're the one I truly love

78.9K 1.6K 83
                                    

Hei! Maaf maaf maaf maaf maaf banget banget banget yang sebesar2nya ya!:( Authornya beberapa hari yang lalu lagi sibuk banget sama acara skolah+ngajar les, tapi skarang udah santai kok, makanya akan sangat diusahakan buat diupdate secepat mungkin ya! Ngomong2 seneng banget gila parah asli dasyat nggak nyangka abis kalian bakal suka dan excited banget sama cerita ini^^ Thanks a lot banget ya, dukungan, komen, dan vote kalian sangat mendorong buat authornya supaya bikin cerita yang lebih baik. Saran, kritik, dan vote selalu ditunggu loh! Oh iya, just for you guys information aja, author nggak masalah kok nerima kritikan, tapi tolong ya diberikan dengan tata bahasa yang benar^^ jangan malah bikin authornya ngedown dong:( but most of all kalian semua benar2 push me forward banget! Hehehe, pokoknya terimakasih yang sebanyak2nya ya! Hope you guys like it and enjoy this! Much love from me hehe, C<3

Oh iya ada yang punya ask.fm? Kalo ada, feel free to ask me here ya: http://ask.fm/mrsmomo13

Kalian bisa nanya ke author, atau ke marsya, rei, dave, dan tokoh2 lainnya disana. Follow-followan yuk! Pasti langsung difolback kok! Hehe, thanks again!

* * *

Marsya's POV

"Ihhh! Gue duluan yang jawab!" Aku menarik spidol dari si manusia terese sepanjang masa yang bernotabene Rei yang alias, ehm, pacarku.

"Apaan sih! Siapa cepet dia dapetlah!" Dia balas menarik spidol dariku seraya mengangkat satu alisnya dengan gaya sok. Gila! Tau begini kenapa aku mau pacaran dengannya sih!

Aku menggeram kesal. Sebenarnya sekarang aku sedang berebut nilai dengan Rei. Menjawab soal duluan di papan tulis.

"Lepasinnnn...." Geramku gemas.

"Nggak!" Cowok itu menjulurkan lidahnya padaku.

"Rei!"

"Marsya!"

Aku memelototinya dan dia kontan nyengir.

"Iya-iya! Gitu aja marah!" Rei melepaskan cekalannya pada spidol ditanganku lalu ganti mengacak-acak rambutku. Aku meliriknya dongkol kemudian melengos kearah papan tulis. Tapi diam-diam aku jadi tersenyum. Biar bagaimanapun, aku tau Rei tidak akan melakukan sesuatu yang akan benar-benar membuatku marah. Aku tau seberapa besar dia memperhatikanku.

Sehabis menjawab soal di papan tulis, aku kembali duduk di tempatku. Tak lama kurasakan seseorang melempar kertas padaku. Aku menoleh sebal.

"Apaan sih?!" Seruku tertahan nyaris tanpa suara kearah Rei yang duduk di barisan disampingku yang rada ke belakang.

"Aduh-aduh, yang baru jadian so sweet banget sih.." Sindir teman sebangkuku alias Reina si sohibku yang hobi jomblo.

Aku tidak memedulikan sindirannya dan masih sibuk memelototi Rei.

"Baca!" Sahutnya padaku tertahan, disampingnya kulirik Brian yang hobi cengar-cengir dan tidak berhenti meledek aku dan Rei yang baru saja jadian semingguan ini.

Dengan alis mengkerut kuambil kertas  yang dilemparnya padaku dan membaca isinya. Isinya tulisan tangan Rei yang rada berantakan dan asal-asalan. Mau tak mau aku jadi tersenyum. Dasar!

CEMBERUT MULU! WOI, NGOMONGNYA JANGAN PAKE GUE-ELO KENAPA SIH!

Aku menggigit bibirku menahan senyumku yang pasti kelihatan konyol banget.

"Yaelah! Surat-suratan! Dikira jaman apaan kali! BBM kek, Line kek, apa kek.. Ini! Surat-suratan.. Noraklah norak!" Cibir Reina sambil melongok ikutan melihat apa yang ditulis Rei di kertasnya.

From benefit to loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang