School Life

180K 2K 16
                                    

David

Aku mendekati ruang musik karna melihat ruangan itu menyala dan seperti ada orang disana. Damn, setiap teringat kejadian panas kemarin rasanya juniorku sedikit meronta. Tenang, Dave.. Ini masih pagi, jangan mengecohkan otakmu hanya demi kepuasan liar semata. Aku mengintip sedikit dari cela pintu yang tidak tertutup rapat, lalu membuka pintu itu pelan agar tidak menganggetkan siapapun yang sedang berada di dalam sana.

Cewek itu menoleh, "Hai.." Sapanya padaku, lalu kembali sibuk dengan lembaran-lembaran kertas di tangannya. Uh-oh, setiap kali melihatnya, birahiku selalu kembali tergoda. Rambutnya ikal panjang berwarna kecoklatan dan di ombre ujungnya dengan warna coklat susu, wajahnya manis, cantik, menarik, memukau, dihiasi kedua bola matanya yang berwarna keabuan dengan bulu matanya yang lentik, bibirnya yang selalu berwarna pink tanpa sapuan lipstik, kulitnya putih bersih, tubuhnya memang tidak begitu tinggi tapi berisi, pinggangnya kecil, perutnya rata, dadanya ranum penuh berisi, pinggulnya yang seksi, ditambah seragamnya yang dikecilkannya dan memperlihatkan lekukan tubuhnya dengan sempurna. Penampilannya seperti cewek populer pada umumnya, walau begitu ia bukan cewek cantik berotak kosong, sebagai adik kelasnya yang juga berprestasi, aku tau jelas, pasangan FWB-ku(Friends with benefit) bukan cewek sembarangan. Ia adalah murid berprestasi dengan segudang kelebihan, menanggung banyak tugas dalam waktu bersamaan, anggota OSIS bidang kesenian tapi juga sering membantu di bidang ketrampilan, aktif membantu membuat mading sekolah kami, jago olahraga, ketua klub-ku yang alias ketua klub Musik, terampil hampir di semua bidang, gosipnya dia juga jago melukis. Satu kekurangannya, kak Marsya hobi bermain dengan banyak cowok di sekolah milik ayahku ini. Dan, yah, aku tau lebih baik jangan berharap terlalu dalam jika tidak ingin terjatuh. Aku tidak suka dengan gadis yang tidak menyukaiku, dan aku lebih memilih single sekarang. Walau kuakui kalau aku, ehm, cukup sering mendapat pengakuan cinta, tapi aku tidak mau menjalin hubungan yang tidak serius ketika aku sudah menaruh harapan besar pada gadis itu. Intinya, aku belum siap pacaran, lagipula, apa sih yang mau diharapkan dari anak SMU biasa yang masih dibiayai orang tua? Aku tidak mau membuang waktuku hanya untuk pacaran yang membuang waktu, tapi, ehm, kecuali FWB ini.

"Nulis lagu baru lagi, kak?" Tanyaku mengambil duduk di sebelahnya, mencoba bersikap sesantai mungkin.

"Yap," Lalu dia menoleh padaku. Oh, ada apa ini, "Yesterday was your first, right? Yakin nggak nyesel ngelakuin itu sama gue, hem?" Senyumnya padaku.

Damn! Jantungku serasa nyaris mencelat keluar sekarang, "Ehm," Aku kehabisan kata-kata tidak berani balik menatapnya.

Kak Marsya tertawa geli, "Kenapa sih lo pake bohong segala?"

"Aku cuma nggak mau kakak anggep aku bocah." Gerutuku.

"Dasar! Santai aja sama gue!" Dia mendekatkan wajahnya padaku, dengan senyum mengembang yang membuatku gemas, "I'll teach you, Mr.beginners.." Cengirnya, memunculkan satu lesung pipinya yang hanya terlihat kalau kita perhatikan. Wajahnya benar-benar cantik, sangat cantik.. Jadi, aku pun mendekatkan wajahku padanya, lalu mencium bibirnya..

* * *

Marsya

Aku membalas ciumannya. Entah kenapa aku suka sekali memandang wajahnya. Sangat manis, menarik.. Aku menggoda bibirnya dengan menghisapnya, aku merasakan dia tersenyum meringis, satu tanganku menyentuh pipinya yang berlesung pipi tipis, sama seperti lesung pipiku. Dia membalas menghisap bibirku, perlahan lidahnya mulai menyentuh bibirku, membasahinya, dan mulai memasuki mulutku. Aku langsung menyambutnya, perlahan jemariku menggoda daerah perutnya dan ketika mulai mendekati miliknya, aku berhenti disana.

"Ahh.." David menciumi leherku dan menghisapnya, "Ehmm.." Aku menggigit bibirku.

Aku merasakan tangan David mulai menjelajahi bokongku, meremasnya dengan hasrat, tapi begitu David hendak menarikku agar terduduk diatasnya, bel pelajaran berbunyi.

From benefit to loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang