" Eom.. ma... "

" Kakiku.."

" Kakiku tidak terasa..."

" Mianhe.. Umji ya.." Kata Ms.Kim

Tanpa sadar Umji air matanya. Melihat Umji seperti itu, Suga pun juga ikut menitikkan air matanya.

" Eom.. ma.. jangan katakan padaku jika.." Umji berusaha menghilangkan pikiran buruknya

" Mianhe, Umji ya. Eomma benar benar minta maaf.."

Meskipun eomma nya tidak memberitahunya, Umji bisa tahu apa yang terjadi pada dirinya. Umji pun mulai menangis kencang. Ia membuang selimut yang menutupi kakinya. Dan memukul mukul kakinya yang sudah tidak terasa lagi.

" YAK ! WAEEE ?? WAEE??  HUAAAAA.. DASAR TIDAK BERGUNA !! KALIAN MASIH ADA PERTANDINGAN BASKET TAHU! DASAR TIDAK BERGUNA!!!! BRENGSEK, TIDAK BERGU-"

Suga buru buru menghentikan.

" SADARLAH !" Bentak Suga. " Melakukan itu tidak akan mengubah apapun."

Mendengar hal itu, Umji pun menangis lebih keras karena ia tahu jika apa yang dikatakan Suga itu benar. Walaupun begitu ia sangat ingin ada keajaiban yang terjadi dan kakinya bisa sembuh dari kelumpuhan. Meskipun sangat kecil kemungkinannya, ia sangat ingin itu terjadi. Meskipun hanya 1 banding 1.000.000.000 perbandingannya, ia sangat ingin kakinya kembali seperti normal. Masih banyak hal yang ingin ia lakukan. Ia masih ingin bermain basket seperti biasanya. Ia ingin berjalan, berlari, dan melompat. Ia juga ingin mendaki tebing, dan menaiki sepeda. Tapi, bukannnya naik sepeda, ia harus menaiki kursi roda.


<SKIP>


" Apa kau tetap menyukainya ? "

" Iya."

" Meskipun ia lumpuh ?"

" Aku menyukainya secara tulus. Aku menyukai nya dari dalam bukan dari luarnya."

" Owh.. jadi kau tidak menyukai bagian luarnya ?"

" Ne ? Bukan begitu maksudku.."

" Arasseo, aku mengerti." Ms. Kim terkekeh sedikit. Sangat seru menggoda Suga pikirnya.

Ms.Kim menghela nafasnya.

" ... "

" Masih banyak hal yang ingin ia lakukan..."

" ... "

" Senyuman yang biasanya terukir di permukaan ... hilang tanpa jejak.."

" ... "

Ms.KIm  menoleh pada Suga. " Sedari tadi, kau hanya diam dan mendengarkan aku dengan baik. Aku tambah menyukaimu."

Suga pun ikut menoleh.

" Ia mengunci diri di kamar setelah pulang dari rumah sakit kemarin malam. Ia mogok makan dan tidak berbicara padaku kecuali singkat singkat" Jelas Ms.Kim " Bisa kau bujuk dia ?"

" AKu akan mencobanya."

" Tolong ya.. Aku minta tolong kepadamu sebagai seorang ibu.."

Suga mengangguk. Dan dengan perlahan ia menuju ke kamar Umji. Mengetuk pintu.

"..."

Tidak ada jawaban. Setelah meminta izin pada Ms.Kim, Suga pun membuka pintu kamar Umji. Umji sedang duduk di lantai, bersandar pada kasur dan menatap ke luar jendela. Mengetahui kedatangan Suga pun Umji tersenyum.

" Kau datang.." Kata Umji

Suga pun berjalan mendekati Umji dan lalu duduk di sampingnya.

" Lihatlah, anak anak itu berlarian kesana kemari dengan bahagianya."

Air mata Umji mulai turun lagi. Suga menyandarkan kepala Umji pada bahunya dan mulai mengelus elus rambut Umji.

" Besok aku masih ada lomba basket." Kata Umji " Kami tidak punya cadangan. Timku bisa dikualifikasi dan itu semua karena diriku. Kemarin, saat teman teman se tim ku menjengukku, aku tidak dapat melihat mereka, aku merasa sangat bersalah meskipun mereka semua mengatakan jika semua nya baik baik saja."

" ..."

" AIshh, kenapa aku sangat cengeng ?"

" ..."

" Kenapa kau diam saja ?"

" Seulgi.. benarkan ?" Tebak Suga

"  Aniya, jangan marahi dia. Dia tidak sengaja. Jangan katakan juga pada ibukku, dia bisa salah paham dan mengamuk. Lagi pula aku telah memafkannya" Kata Umji

" Wae ? Bukannya kau tidak menyukainnya."

" Matta, aku memang tidak menyukainya. Tapi setelah aku pikir pikir.. tidak ada gunanya juga. Ini semua terjadi karena ini memang takdirku."

" Aku senang kau dapat menerimanya. Tapi, daripada hanya menerimanya, kau juga harus berusaha bangkit."

 Suga bangkit dari duduknya. " Ayo, bangkit lagi ! Aku akan mendampingimu."

Umji menghentikan tangisannya.

" Mungkin aku tidak dapat mengembalikan kakimu seperti semula. tapi aku berjanji akan mengembalikan kebahagiaanmu dan bahkan aku akan menggandakan kebahagiaanmu itu berlipat lipat."

Umji mengusap air matanya.

" Jadi, apa kau mau ? bangkit lagi dan menjalani hidup yang baru ? Bersama denganku sampai mati." Suga tersenyum dan mengulurkan tangannya.

Umji tersenyum dan menyambut tangan Suga. Suga pun menarik Umji dan lalu menggendongnya menuju ke kasur. Suga lalu keluar dan mengambilkan makanan untuk Umji. Dengan telaten ia menyuapi Umji makan. Setelah selesai Suga langsung memberinya minum.

" Tidurlah dulu untuk hari ini. Besok aku ada lomba, dan kau harus datang agar aku bersemangat dan bisa menang."

Umji merebahkan dirinya di kasur. Suga menutupi tubuh Umji dengan selimut dan tersenyum.

Cup

Suga mencium kening Umji.



<SKIP>


" Dia dengan bodohnya telah memaafkan mu." Kata Suga

" Benarkah ? Apa kau jujur ?" Tanya Seulgi

" Seharusnya kau malu pada dirimu sendiri."

" Geureom eotteoke ? A.. aku benar benar tidak sengaja."

" Kenapa kau tidak langsung menolongnya ?"

" A.. aku.. tidak tahu."

Suga bangkit dari duduknya. " Perbaiki kelakuanmu."



TBC


Hello Guys!!

Part yang akan aku post besok adalah ending dari cerita ini lho..

Aku gk mau bikin yang panjang panjang hehe XD

Oh ya, jangan lupa voment nya ya...

Vote + Comment nya dong ^^~

PROBLEMATIC LOVE (Sumji) حيث تعيش القصص. اكتشف الآن