"𝗕𝗮𝗴𝗶𝗸𝘂, 𝗯𝗲𝗿𝘀𝗮𝗺𝗮𝗺𝘂 𝘀𝗲𝘂𝗺𝘂𝗿 𝗵𝗶𝗱𝘂𝗽 𝗶𝘁𝘂 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗰𝘂𝗸𝘂𝗽. 𝗧𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗽𝗲𝗿𝗻𝗮𝗵 𝗰𝘂𝗸𝘂𝗽."
QUINN FREDERICK ALONSO JENNER, pangeran Spanyol yang menempati baris kedua pewaris tahta. Bebas dan tidak suka dike...
Jangan lupa klik bintang di pojok kanan bawah ya! ^^
Semakin banyak vote + komen kalian, semakin semangat Dy lanjutin cerita ini ^^
*
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
A KNIGHT IN SHINNING SUIT
PART 02 – QUINN FREDERICK ALONSO JENNER
Playlist : Yellow Claw, Rochelle – Light Years
*
Chicago, Illinois—USA. 00.00 AM
"THREE. TWO. ONE. HAPPY NEW YEAR!"
Mengabaikan suara suara sorak-sorai di belakangnya, Quinn Frederick Alonso Jenner memilih bangkit dari sofa, meninggalkan tiga gadis kaukasia cantik bertubuh sexy yang sejak tadi menemaninya minum sambil sesekali beradu ciuman.Sama sekali tidak mengindahkan panggilan ketiga gadis itu.
Sialan. Quinn tidak tahu perasaan ini hanya insting salah yang mengganggu malam indahnya, atau memang benar tengah ada seseorang yang mengintainya. Tapi, untuk berjaga-jaga lelaki bermata hazel itu lebih memilih mempercayai yang kedua—bergegas keluar dan berlari menuruni tangga yang menciptakan gema suara langkah kaki berat di undakan tangga marmer club malam mewah itu. Berniat menghindari bahaya atau apa pun yang seakan mendekat.
"Calling assistance, repeat, calling assistance. Target menuruni tangga, berusaha menuju pintu keluar."
Benar saja. Quinn mempercepat langkah begitu telinga tajamnya mendengar sesuatu.
Target katanya?! Target?! Ah, shit! Here we go again.
Quinn tidak tahu bencana apa lagi yang menunggunya. Ia juga tidak tahu apa salahnya. Tapi yang jelas, sejak ia bergabung dengan Tygerwell, memang sangat sulit bagi Quinn untuk mendapatkan hidup yang tenang. Berengsek. Ini jelas-jelas salah sepupu sialannya yang sudah memaksanya bergabung ke dalam club mafia sialan.
Ketika lelaki bertubuh tinggi tegap berusaha menemukan siapa yang sedang mengejarnya, mata jelinya akhirnya berhasil mendapati beberapa orang berseragam Interpol.
Wait?! Interpol? Seketika mata Quinn melebar.
Benar, interpol. Bukan para anggota mafia rival Tygerwell yang biasa menargetkannya, atau kumpulan wartawan yang sebelum ini selalu saja berhasil menangkap gambarnya dan memuat berita seakan dia adalah seorang pangeran yang hanya bisa bersenang-senang.
