" Kau pikir di duniaku ada supermarket? Bahkan kami tak makan dan minum-_ " Kim
" Aihhh, kau tak lapar? " Kyun Hee
" Entahlah, kami jarang atau bahkan tak pernah merasakan itu " Pandangannya berubah redup
" Pantas saja kau tak memakan ini " Kyun hee
" Sebenarnya, bisa saja aku makan. Tapi, hanya memakan sari makanannya " Kim
" Jadi makanan yang kau makan tak akan berkurang tapi hanya kehilangan rasanya jika kau menyantapnya? " Kyun Hee terdengar penasaran
" Tepat " Jawab Kim seraya mengangguk
" Eohh "
" Apa itu enak? " Kim menjilat bagian bibirnya dengan refleks
" Tidak juga. Aku sudah bilang, aku lapar jadi aku memakannya " sahutnya santai
" Ayolah, kau hanya tak ingin mengakuinya "
Kim kini terdengar merengek
" Ini tak enak, coba saja! " Kyun Hee memberikan piringnya pada Kim yang duduk di sebrang tempat duduknya
" Ah, aniyo. Cepat habiskan "
" Aish kau mengganggu saja_- "
" Apa aku kini bisa tinggal di dekatmu? Huh? Apa boleh? " Kim memancarkan tatapan penuh harap
" Andwae! "
" Ya, apa kau... "
" Kau pikir dengan masakanmu ini, kau bisa membujukku? Huh yang benar saja! " Kyun Hee kembali pada sifat aslinya
" Apa ini tak berarti apa-apa? "
" Ini tak merubah apapun, dan satu hal lagi, setelah ini pergilah, dan jangan pernah kembali lagi padaku, arraseo?! " Kyun Hee beranjak dan berjalan kembali menuju tangga lantai dua rumahnya
Kim masih terdiam dengan tatapan redupnya, ia kini merasa semua yang ia lakukan sia-sia saja. Tapi ia merasa seolah ada sesuatu yang menariknya kembali pada gadis itu. Seperti magnet yang menarik magnet lain untuk selalu berdekatan, itulah yang Kim rasakan saat ini.
°°
Kyun Hee POV
Rintikan hujan kini membasahi kota Seoul, padahal tak biasanya hujan seperti ini dan sialnya ini terjadi saat aku sedang berbelanja kebutuhanku.
Dengan ekspresi yang mungkin orang lain sudah tak aneh lagi dengan wajah sinisku. Mereka terlihat melirik ke arahku yang terus mendecak kesal karena hujan yang semakin deras.
Karena hujan yang tak kunjung berhenti, kini aku terjebak di kerumunan orang-orang yang juga ikut berteduh di depan toserba yang tak cukup besar ini, hingga mereka membuatku terus tergeser dan tak sadar malah semakin dekat dengan air hujan.
Perlahan tubuhku terus terdorong oleh mereka yang terlihat buru-buru saat berteduh hingga tubuhku oleng dan terdorong ke jalan.
" Omoo!! " Seketika aku berusaha menahan untuk tidak terjatuh dan tiba-tiba seseorang menahanku dengan menompang tubuhku.
Perlahan namun pasti, mata kami saling tertuju dan memandang satu sama lain.
" Gwaenchana? " Tanyanya dengan mata kecil yang terlihat penasaran
J..ji...Jimin Sonbae?
Ucapku dalam hati dengan terus menatapnya kaget
" Kyun.. Hee.. ?? " Tanyanya lagi dengan nada ragu
YOU ARE READING
UNREAL (KTH)
Teen FictionAku yang terbiasa dengan kesendirian, menemukannya dalam kesunyian. Dia, pria yang tiba-tiba saja datang dalam hidup sepi ku, selalu menemukan cara untuk mencari kebisingan yang membuat candu.
Unreal_3
Start from the beginning
