Aku yang terbiasa dengan kesendirian, menemukannya dalam kesunyian. Dia, pria yang tiba-tiba saja datang dalam hidup sepi ku, selalu menemukan cara untuk mencari kebisingan yang membuat candu.
Hari mulai petang, aku hampir sampai di depan rumah, dan segera membuka pintu gerbang untuk masuk. Seperti biasa, rumah ini kosong tanpa penghuni, setiap pulang tak pernah ada yang menyambutku dengan hangat layaknya subuah keluarga .
Eoh, memiliki orang tua yang bahkan lebih mencintai pekerjaannya membuatku merasa hidup sendiri. Hingga aku terbiasa kesepian dan menyendiri. Di tambah, kakak sekaligus orang yang paling mengerti tentang sifatku sekarang juga pergi untuk kuliahnya di luar negeri.
Aku menghentikan langkahku saat pintu sudah terbuka. Aku merasa ada seseorang yang memperhatikanku hingga dengan cepat aku menoleh ke arah belakang, lalu melihat pria yang ku temui di gudang tadi ternyata mengikutiku hinga kemari.
" Omoo?! " Dia terkejut
" Apa kau mengikutiku?! "
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
" Aniyo~ " dia tak mengakui
" Ahhh, kau pasti seorang pria mesum, kan?! " Aku sedikit menjauh darinya
" Mwo? Mesum? Kau jangan asal bicara! " Tangkasnya
" Geundae. Kenapa ku mengikutiku? " Tanyaku lagi (lalu)
" M...molaseo " Dia menggeleng
" Aishh. Pergilah! Atau aku akan memanggil polisi! " Ancamku.
" Gadis gila. Bahkan mereka tak akan bisa melihatku " ucapannya membuatku bingung
" Huh? Kau pikir kau itu hantu yang tak bisa di lihat manusia? Yang benar saja! " ocehku
" Dasar pria aneh! Menjauh dariku dan jangan ikuti aku! Pergi sana! "
Aku benar-benar mengusirnya
" Kau yang aneh! " Ucapnya
" Cepat pergi! Aku tak akan berperilaku baik seperti ini untuk kedua kalinya. Jadi pergi dari sini! "
Kali ini aku masuk dan mengunci pintu pagar agar pria aneh itu tak mengintaiku terus menerus.
Aku heran, mengapa banyak sekali orang yang membuatku emosi hari ini? Bahkan aku selalu merasa salah atas kepindahan ku ke Seoul. Aku lebih suka tinggal di tempatku dulu, meski keadaannya sama tanpa seorang teman, setidaknya di sana tak ada kebisingan dan orang-orang yang menyebalkan seperti mereka.
°°°
Hari begitu mudah berganti. Pagi ini aktivitas ku sama seperti kemarin, pergi sekolah dan melakukan hal-hal yang membosankan.
Aku menyusuri lorong dan masuk ke dalam kelas yang selalu sama berisiknya.
Duduk menatap jendela dengan earphone yang terpasang di telinga membuatku sedikit merasa nyaman.
Hingga seseorang tiba-tiba duduk di kursi depan dan berbalik ke arahku dengan tatapan ragu untuk menyapaku.
Dengan tatapan dingin yang ku miliki, aku melihat ke arahnya yang terlihat semakin gugup dan canggung.