DREAM 21

329 33 0
                                    

⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐ DREAM ⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐

Satu minggu berlalu dan benar apa yang diucapkan Seokjin dan Haewon, skandal Jimin akan dengan mudah tertutupi dengan berita kepergian Seokjin wamil.

Kedua gadis itu juga sudah tidak diincar para wartawan lagi namun tidak bagi sasaeng, mereka masih terus meneror kedua gadis itu bahkan tidak hanya sebatas ancaman diatas kertas, mereka juga mengancam secara fisik.

Hari ini hari yang tidak ingin ARMY lewati, hari terakhir Seokjin berada di Bangtan sebab besok ia akan pergi menjalankan kewajibannya.

Semua ARMY sedang mempersiapkan perasaan mereka untuk segala kemungkinan yang ada, mereka juga akan belajar merelakan bias mereka bahagia dengan gadis lain.

Karena inilah waktunya, jika dulu banyak ARMY yang hanya mengandaikan namun kini benar-benar terjadi.

"aku gak siap!" teriak Mayra diruangan kosong itu.

Disana hanya ada Mayra, Nada, beberapa pakaian dan alat makeup.

Nada menghampiri Mayra dan memeluknya, jujur Nada juga belum siap akan semua ini, ntah apa yang disiapkan Bangtan, tidak seorangpun tau tentang rencana mereka, kecuali sang maneger dan PD-nim.

Ada dua kemungkinan yang bisa terjadi, pertama BTS akan terus aktif namun tanpa Seokjin atau kemungkinan yang buruknya BTS akan bubar.

Ceklek!

"permisi!" ucap seseorang dan menampakan wujudnya dibalik pintu.

Untung saja Nada dan Mayra sudah tidak saling berpelukan jadi mereka tidak perlu terlalu malu.

"apa kalian bisa membantuku?" tanya orang itu sedikit ragu.

Tanpa bertanya lagi kedua gadis itu langsung mengangguk dan mendekati orang yang meminta bantuan.

"bukankah kau Auri?" tanya Mayra.

Orang itu mengangguk "bagaimana bisa kalian tau namaku, kalian dari Indonesia?".

"kau lupa? Aku Mayra dan ini sahabatku Nada, kita bertemu di tokoh baju di pusat perbelanjaan Jakarta" jelas Mayra.

Auri langsung membulatkan matanya, ia mengingat dua gadis ini dan senyuman indah itu kembali mengembang.

"wah! Kalian apa kabar? Kenapa kalian bisa di sini?" Auri menggenggam kedua tangan gadis itu.

"kami baik, ceritanya panjang, jika kau sendiri?" Mayra membalas genggaman tangan Auri begitu juga dengan Nada.

"aku kemari mau membawakan baju Bangtan, kebetulan mereka memesan dibutik kami" jelas Auri.

"oh! Kalau begitu kami bantu membawakanya ya?" kini Nada yang bersuara.

Auri mengangguk "terimakasih, bajunya masih di bawah, aku ingin meminta bantuan namun dari tadi aku tidak menemukan orang lain".

Auri menuntun kedua gadis itu menuju tempat baju Bangtan yang disiapkan Auri, tidak berapa lama merekapun sampai.

Namun kedua gadis itupun terkejut dengan tumpukan baju yang masih terbungkus rapi itu, hanya dengan melihatnya saja bisa tau kalau itu tidak hanya tujuh pasang.

"maafkan aku, ini terlalu banyak ya?" ucap Auri.

Kedua gadis itu langsung menggeleng dan mengangkat sebanyak yang bisa mereka angkat.

"kalau bersama pasti akan ringan" ucap Nada.

Merekapun mengangguk walaupun hampir separuh wajah mereka tertutupi pakaian.

DREAM ✔Where stories live. Discover now