DREAM 23

325 32 0
                                    

⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐ DREAM ⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐


Satu bulan kemudian....

Nada menatap keadaan di luar sana melalui jendela, butiran bening itu terus menghujam bumi menambah susana dingin dan gelapnya malam ini.

Nada beranjak dari tempatnya dan menuju pintu, sebelumnya ia mengintip ke kamar, Nada melihat Mayra sedang tertidur pulas.

Lalu ia kembali menatap pintu polos itu, ia sedang memantapkan hati untuk keluar malam ini.

Sudah satu bulan sejak mereka pindah ketempat ini, tempat yang sangat jauh dari kata keramaian dan kedua gadis itu bahkan tidak pernah keluar dari tempat mereka.

Nada memegang gangang pintu itu dan membukanya, ia juga tidak lupa untuk membawa payung.

Di luar hujan, Nada tidak menyukai hujan, ia hanya ingin keluar dan menenangkan pikirannya. Mungkin saat hujan orang-orang tidak akan menyadari keberadaannya mereka akan sibuk pada payung mereka masing-masing. Ingat lagu forever rain milik Namjoon?.

Satu persatu ia melewati balok batu itu, ia menatapnya seakan sedang menghitung berapa banyak balok yang sudah ia lewati.

Awalnya Nada merasa sedih namun ia tetap memaksakan diri untuk terus berada di bawah hujan atau lebih tepatnya di bawah payung yang sedang menahan air hujan untuk menyentuh tubuhnya.

Namun Nada berhenti saat melihat sepatu berwarna hitam berhenti tepat di depannya dan langsung menatap sang empunya.

Perlahan, payung itu terangkat dan akhirnya menampakkan seorang laki-laki dengan topi dan masker hitam. Laki-laki itu membiarkan tubuhnya di basahi oleh air hujan.

Nada terkejut atas kehadiran orang itu namun di saat tubuhnya sudah tidak bisa bergerak, orang itu langsung memeluk Nada.

Laki-laki itu menangis di pelukan Nada, Nada mendengar isakan lelaki itu dengan baik tidak terasa air matanya juga ikut mengalir.

Jujur ia rindu pada lelaki yang sedang memeluknya saat ini, ia rindu dengan wangi khas dari orang ini, ia sangat merindukan segalanya yang di miliki lelaki itu.

"satu bulan aku mencarimu, sudah cukup bagiku untuk tersiksa, sudah cukup! kau harus bersamaku selamanya" ucap lelaki itu.

"o-oppa.... Yoongi oppa?!" Nada mencoba melepas pelukan lelaki yang di panggil Yoongi itu.

Tapi Yoongi tidak mengindahkan ucapan Nada, ia malah semangkin mempererat pelukannya dan menenggelamkan kepalanya di ceruk leher gadis itu.

Yoongi rindu dengan wangi tubuh gadis yang berada di pelukannya, mungkin ia sudah menjadi pecandu wangi tubuh gadis itu, terserah jika kau mengatakan Yoongi mesum tapi itulah kenyataannya.

"oppa sakit.... Aku mohon lepaskan" Nada masih mencoba melepas pelukan Yoongi.

Akhirnya Yoongi melepaskan pelukannya, jika tidak ganggang payung yang Nada pegang menghalangi kedua tubuh mereka mungkin Yoongi akan terus memeluk Nada hingga tua nanti.

"Nada?!" teriak seseorang dari arah yang berbeda.

Sontak kedua insan yang sedang bertukar rasa rindu itu menghadap ke sumber suara, ternyata itu adalah Jimin, ia sedang berlari kecil menghampiri Nada.

Sama dengan Yoongi, Jimin tidak memakai payung dan hanya mengenakan topi dengan hoodie yang sudah basah.

Hanya tinggal beberapa langkah lagi Jimin akan memeluk Nada namun Yoongi dengan cepat menghalangi, menutupi tubuh Nada dengan tubuhnya.

DREAM ✔Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ