The reason

762 128 15
                                    

"Ini apa anjir"

Isi chatnya dengan Jae benar-benar serius dan yang dibahas pun juga serius.

"Apa sih masalahnya ? Kenapa dia jadi gini sih ?"

Jae

Jae

Ya ?

Aku gak bisa

Gak bisa apa ?

Apakah aku... Harus hilang dari dunia ini ?

Kenapa sih ?

Aku...

Ngasih tau yang jelas. Gimana aku mau tau apa yang kamu bilang ?

Aku gak kuat mau hadapin dunia. Dunia jahat banget sama aku. Salah ku apa ? Aku itu udah ngapain ?

Tolol jangan gitu lebay ih

Haruskah ?

Udah Wonpil. Change your mind. Gak ada yang benci kamu. Itu kamu doang yang mikir kita kaya gitu

Percakapan terdalam yang pernah aku baca. Apa dia itu sedang depresi ? Stress ? Banyak pikiran ? Aku jadi takut. Kalau dia sendiri tak bisa menyelesaikan masalahnya, lalu aku yang tak tau apa-apa harus bagaimana ? Aku sendiri kesulitan menghadapi masalahku.

Inikah alasan mengapa semua orang menanyakan bagaimana hariku ? Apakah wajahku terlihat flat dan seperti patung ? Apakah wajahku menunjukkan aku tidak baik-baik saja ?

Semuanya jadi membesar, mendalam, dan melebar. Tak hanya mencari jalan pulang, aku harus menyelesaikan masalahnya dulu di sini, gitu ? Apa dia sengaja kabur ke duniaku agar aku yang menyelesaikan masalahnya ?

"Sialan" Jika dugaanku itu benar, Wonpil ini benar-benar kurang ajar. Dia lari dan tidak mau bertanggung jawab dengan masalahnya. Terus badanku di sana bagaimana ? Apa dia akan mati dengan badan itu dan aku terjebak di badan ini selamanya ?

Dia ini memang susah sekali untuk dimengerti. Aku yang sebagai kembarannya saja tidak mengerti. Jangankan orangnya, lingkungannya juga susah dimengerti. Semua yang berhubungan dengannya susah dimengerti.

"Wonpil ? Aku masuk ya ?"

Seungmin datang dan membawakanku makan malam. Saking fokusnya baca chat mereka, aku sampai melupakan makan malamku.

"Kenapa ?"

"Kamu belum makan dari tadi di tunggu. Udah dingin nih"

"Ya ya taruh aja di atas meja"

Dia menaruhnya dan tetap berdiri di sana. Ekspresinya nampak sedih ketika melihatku. Pasti Wonpil ini hidupnya mengenaskan.

"Kenapa woy ?"

"Kamu nggak apa-apa ?"

"Aku... Gak. Aku kenapa-kenapa"

"Udah aku duga" Seungmin menghela nafas dalamnya dan segera duduk di kasur ku.

"Kalo kamu ada masalah, cerita aja jangan takut. Sebagai adikmu, aku takut kalau ada sesuatu yang buruk terjadi padamu dan akhirnya hidupmu jadi ngenes. Ngomong aja sama aku. Dulu kan kita deket kenapa makin tua makin jauh ?"

Journey to Parallel World ✓Where stories live. Discover now