How i come here

2.1K 196 21
                                    

Tak ada yang spesial dalam kehidupanku. Aku hanya seorang pria biasa. Dunia ini sangat jahat kepadaku. Aku pun tak mengerti cara bergaul dengan orang-orang. Sekedar mengatakan "hai" kepada mereka sangat sulit bagiku.

Aku tak mengerti apa yang salah dengan diriku. Aku tak mengerti diriku. Semua orang tak mengerti diriku. Bahkan mungkin Tuhan saja tidak mengerti diriku.

Aku menjalani kehidupan normalku. Pergi belajar dan kembali ke rumah sampai aku lulus dari sini. Jika kau adalah aku, bisa dipastikan hidup kalian akan membosankan. Aku tidak pernah pergi kemana pun. Selalu menetap di rumah jika tidak ada keperluan.

Aku suka sendirian. Namun, menarik diri dari masyarakat bisa menjadi hal yang buruk. Itu tidak baik. Aku tau itu tidak baik. Bagaimana caranya aku menghentikan kebiasaan ini ?

Sekarang senin. Hari pertama dalam satu minggu, dan hari pertama masuk kelas setelah libur musim panas yang panjang. Hanya membayangkan bagaimana semester ini akan menjadi seperti apa membuat aku rindu dengan libur.

Aku datang ke kelas. Semuanya nya sudah datang, tinggal aku saja yang belum. Mereka semua berbagi cerita tentang apa yang mereka lakukan selama liburan. Mendengar cerita liburan yang mereka manfaatkan sebaik mungkin. Ceritanya sangat seru untuk didengar.

Sedangkan aku ? Tak ada cerita yang bisa kuceritakan saking tak ada kegiatan selama liburan. Apa cerita rebahan di kasur setiap hari akan menjadi cerita yang menarik ? Tentu saja tidak. Hidupku memang membosankan.

"Woy Wonpil gimana liburan ?" Dowoon, temanku satu-satunya di kelas ini. Hanya Dowoon seorang yang mau berbicara denganku. Itu pun dia yang mengikutiku.

"Aku ga ada upload foto di ige berarti ya aku ga kemana-mana"

Tiba-tiba keramaian menutup pintu

'Wah dia nih dateng'. Tanpa melihat wajahnya, aku sudah tau dia yang datang.

"Yup. Seperti biasa dan selalu saja"

Seorang anggota band yang cukup terkenal, ganteng, pintar, baik hati dan tidak sombong bernama Jae. Dia membuat semua wanita tergila-gila. Siapa yang tak kenal dia ? Semua orang tau dia. Seorang artis dan pusat perhatian di kelas.

"Pagi Wonpil" Dengan keramahannya dia mengucapkan ku selamat pagi. Selalu saja aku menjadi orang pertama yang dia incar.

Dia memang sangat baik dan rendah hati. Dia memperlakukan semua orang sama. Namun, aku merasa sedikit terganggu kalau sudah sama dia. Kepopulerannya seakan-akan 'menutupi' keberadaanku dan membuat aku terlihat seperti bayangannya.

Tak ada seorang pun mengenalku kecuali jika diperkenalkan Jae. Yang paling parah itu sampai orang pernah mengira aku itu pengawalnya.

"Iya pagi Jae"

Karena hari pertama, semua siswa diizinkan pulang duluan. Cuacanya tumben sangat cerah. Sangat sayang jika dilewatkan. Aku menggunakan jalur yang lebih jauh agar aku bisa menikmati cuaca yang cerah ini. Langit biru yang cerah dan awan yang seperti gula kapas menghiasi langit dengan sangat indah. Angin sepoi-sepoi pun juga menjadi bonus untuk hari ini.

Harum toppoki tiba-tiba memancing rasa laparku. Aku mencari sumber wangi itu dan aku dibawa ke jalan raya. Stand toppokinya terletak di seberang jalan. Aku menunggu di zebra cross sambil menunggu mobil-mobil berheti.

Seorang bocah lelaki tiba-tiba asal nyebrang tanpa melihat lampu lalu lintas. Sebuah truk besar melaju dengan sangat kencang karena mengejar lampu hijau yang hampir berubah warna merah. Aku lari untuk mengejar bocah itu. Bocah itu selamat, tapi aku lah yang menggantikannya untuk pergi.

Journey to Parallel World ✓Where stories live. Discover now