empat

391 56 5
                                    

"Kau semalaman di sini? Kenapa tidak pulang? Kau bilang semalam ingin bermain game dengan kekasih imut mu itu 'kan?"

Winwin nyerocos sambil memegang sapu dan lap pel, tidak jauh darinya terletak satu ember berwarna biru berisikan air setengahnya. Winwin itu ob di kantor yang didalamnya terdapat studio Yoongi. Tepatnya agensi tempat Yoongi bekerja dan membuat lagu. Malang nian nasib Winwin ini, dia asli Pacitan. Niat pergi ke Korea mau ngehadirin konsernya encete tapi malah kecopetan, untung ada Yoongi waktu itu, jadi Yoongi menolongnya dan memberinya tempat tinggal dengan bayaran Winwin harus mau bekerja padanya.

Baik, mari tinggalkan kisah menyedihkan seorang Winwin. Sekarang, kita fokus lagi terhadap Yoongi yang acak-acakan. Yoongi itu walaupun tukang tidur dan omongannya pedes kayak seblak di Indonesia, tapi dia sebenarnya baik hati dan tidak bisa patah hati. Sebenernya mah dia pengen nangis di depan Winwin terus curhat, tapi berhubung dirinya memiliki image swag, jadinya tidak jadi. Takut imagenya rusak.

"Kami bertengkar." Jawab Yoongi singkat sambil meraih handuk yang tersampir di dekat kursi. Studio Yoongi ini sebenarnya rumah keduanya setelah apartemennya.

Winwin mah yang emang udah dasarnya bego cuma mangut-mangut aja sambil terus ngepel. Tapi,

"Mwo?! Bertengkar? Kok bisa sih, Hyung? Kau memukulnya ya? Iya? Wah ... Tak ku sangka kau sejahat itu." Winwin geleng-geleng kepala. Air yang di dalam eber saja sampai muncrat-muncrat akibat ulah Winwin yang memasukan kain pel dengan kencang sambil teriak-teriak heboh kayak lagi ada barongsai waktu di rumah Renjun.

Yoongi yang hendak pergi ke kamar mandi menatap Winwin dengan dingin. Sumpah! Es batu aja kalah dingin sama tatapan Yoongi mah.

"Sepertinya bukan Hobi manisku yang ku pukul, melainkan kau Winwin cerewet!" usai berucap begitu yang berdampak pada bergetarnya kokoro seorang Winwin akibat takut, Yoongi pergi dan tak terlihat lagi~selamanya.

Enggak deng, ke kamar mandi doang kok.

"memang ya, ini ff judulnya winter bear. Jadinya aku harus bertemu beruang kutub menyebalkan seperti si Min itu."

-Winwin mah sabar walaupun dinistain Author juga.

Sedang asik ngepel-ini perasaan Winwin ngepel mulu dari tadi, seseorang masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Winwin yang memang sudah biasa pada orang tersebut hanya mengangguk sopan kemudian pergi, bodo amatlah sama lantai basah mah.

"Kemana Yoongi, Hyung?" orang itu bertanya pada Winwin yang sedang membuka pintu.

"Tuan Min sedang berada di kamar mandi. Anda bisa menunggunya Tuan."

Gimana-gimana juga bawahan itu harus sopan kalo di depan tamu.

"Ah, terima kasih. Kau boleh pergi." orang itu tersenyum sambil menaruh bokong sintalnya pada sofa.

Dia masih tersenyum sambil bermain game di ponselnya. Hitung-hitung membunuh waktu agar tidak bosan.

Beberapa saat kemudian, terdengar bunyi pintu terbuka dan hawa dingin menyeruak masuk. Sudah dapat dipastikan bahwa itu pintu kamar mandi.

Orang itu berdiri dari duduknya dan berjalan mendekat ke arah Yoongi yang baru saja keluar dari sana dan belum menyadari bahwa ada orang lain selain dirinya.

"Hyung~" orang itu memanggil Yoongi dengan ceria. Matanya menyipit, tanda bahwa dia sedang sangat senang. Tapi reaksi Yoongi berbeda, lelaki itu nampak kaget dan takut.

Handuk kecil yang Yoongi gunakan untuk mengeringkan rambutnya terjatuh, menimbulkan bunyi 'pluk' yang pelan. Dirinya bertanya dalam benak dengan waswas, kenapa orang dihadapannya datang sepagi ini?

Winter BearWhere stories live. Discover now