tiga

431 63 0
                                    

"Hyung~ bangun. Kita harus menghadiri jadwal temumu dengan Pak produser."

Yang dibangunkan hanya menggeliat, tangannya menyingkap baju tidur, menggaruk perutnya sebentar lalu beralih menggosok-gosok hidungnya sebelum kemudian jari telunjuknya memaksa masuk , mengupil sembarangan di depan Renjun yang sudah menatap datar dengan sorot jijik.

Tapi, bukankah itu manusiawi?

"Hyung~" kali ini Renjun sedikit merengek, diliriknya arloji hitam yang melingkar di pergelangan tangan, masih ada satu jam hingga pertemuan itu di mulai. Tapi satu jam bahkan tidak cocok untuk sekedar Hoseok bersih-bersih. Setidaknya pemuda Jung itu membutuhkan waktu dua jam untuk mandi, setengah jam berdandan dan setengah jam untuk makan. Shit! Bahkan mareka akan terlambat dua jam.

Tapi si aktor pemalas yang sialnya manis dan tampan itu terlihat tak peduli. Atau mungkin tidak ingin peduli lantaran masih patah hati. Renjun merutuk, Hoseok bahkan belum putus dan hanya salah paham biasa tapi akibatnya sudah begini. Bagaimana kalo pasangan yang sudah berpacaran lima tahun itu putus? Mungkin Hoseok sudah meminum pestisida atau mungkin loncat dari lantai teratas gedung agensi mereka. Renjun bergidik ngeri membayangkannya.

"Hyung, ada Yoongi Hyung di bawah. Cepat, katanya dia ingin bicara." kali ini Renjun berbisik dengan ucapan bohong. Semoga saja si kebo sialan ini bangun ketika mendengar nama kekasihnya dan ternyata ... Tidak berhasil sama sekali.

"Hyung ... Kau ingin aku dipecat dari agensi karena tak becus mengurusmu yang kebo ini hah?!" Renjun berteriak jengkel. Hell, kesabarannya habis. Maka dengan langkah ringan, dirinya beranjak ke kamar mandi dan kembali dengan segayung air.

Byurr!

"Apa maksudmu aku ini closet yang bisa seenaknya kau siram hah?!" Hoseok bangun seketika dengan kondisi sudah basah kuyup. Jujur saja, dia bahkan sudah bangun dari semenjak Renjun membicarakan perihal Yoongi, tapi dia sedang malas dan ingin tidur saja. Masa bodoh dengan kontrak terbaru yang harus ia tanda tangani itu, Hoseok hanya ingin tidur, apa tidak boleh?!

"Berhenti memandangiku seperti itu, Hoseok! Cepat pergi ke kamar mandi dan hadiri pertemuan itu." Renjun berlalu dengan kesal setelah tadi menyiram Hoseok.

Hoseok yang mendapat bentakan seperti itu jadi ikutan kesal juga, "Sopan sedikit Renjun! Aku ini lebih tua dari mu," teriak Hoseok walau Renjun sudah tak terlihat lagi oleh netranya.

"Lupakan sopan santun itu untuk orang sepertimu, Jung." Renjun balik berteriak dari ruang tamu. Dirinya sedang mengalihkan rasa kesalnya pada televisi yang menayangkan kartun sekelompok penguin lucu yang tengah menyelasaikan misi.

Hoseok menghela nafasnya sambil berdiri. Dirinya menguap dan menggaruk rambutnya yang acak-acakan sambil berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Sekesal-kesalnya Hoseok, tentu saja lebih kesal Renjun yang sudah siap sedia untuk datang ke apartemen Hoseok sejak subuh tadi. Jadi Hoseok memaklumi guyuran Renjun tadi walau badannya sedikit menggigil dingin karenanya.

Sambil menunggu Hoseok mandi, mari kita alihkan perhatian kita pada satu apartemen yang jaraknya sedikit jauh dari apartemen milik Hoseok.

Menuju apartemen milik seorang aktor yang sedang lenggang, Kim Taehyung.

Lelaki itu tengah duduk di balkon apartemennya ditemani secangkir teh manis hangat yang asapnya masih mengepul. Pandangannya lurus menatap jalanan dan kota Seoul di pagi hari yang nampak sibuk. Dirinya menghela nafas, rasanya sungguh bosan bila berdiam diri seperti ini.

Saat asik melamun, tiba-tiba sekelebat pikiran melewati otaknya. Dirinya berpikir untuk menghubungi Hoseok dan mengajaknya jalan pagi bersama. Taehyung bodoh! Bagaimana bisa kau berjalan-jalan pagi bersama jika jarak apartemenmu ke apartemen Hoseok saja menempuh waktu satu jam karena macet, Bisa siang duluan.

Winter BearWhere stories live. Discover now