semua tampak biasa hanya ssaja dengan siapa aku bersanding dan apa setatus kami saat ini
jika ditanya perasaanku tentu saja sangat senang tapi juga sangat sedih
semua terasa sangat berat, berat diawal dan
tetap berat diakhir hehe
sudahlah bawa happy aja
seperti sekarang
"jisoo dari tadi ngeliatin terus tuh" yah begini lah tiap harinya tunggu aja pasti akan ada sesuatu yang tidak ku inginkan terjadi, ngerti gak? sudah lah yah paling sebentar lagi kalian akan tahu
"biarkan saja dia kan punya mata kita hanya perlu bersyukur ternyata itu masih berfungsi dengan baik" bohong jika aku tidak peduli nyatanya jantungku terus berpacu rasanya tiap detik dari tatapannya bagaikan ribuan panah yang kan menyerangku
kan dia berjalan kesini, apa lagi sekarang?
dengan secepat kilat kutarik rambutku kebelakang mencondongkan sedikit tubuhku dan memejamkan kedua mataku lalu
BYURRR~
hapal, terlalu hapal dengan apa yang akan dilakukannya setiap harinya
"owh.. sudah terbiasa ternyata sijalang ini" smirk itu lagi, smirk menyebalkan bagi siapa saja yang melihatnya
"YAKK!!" tidak itu bukan aku keberanian dari mana aku dapat berteriak seperti itu hanya joy saja yang bisa melakukan itu
"biarkan saja"
"tap-"
"jika kau mendengar seekor anjing menggonggong biarkan saja pasti anjing itu akan berhenti untuk sendirinya" apa yang kukatakan? MAM.PUS kenapa kau menggali kuburanmu sendiri irene-ah
"KAU-" ucapnya terpotong karna ada sebuah tangan yang tiba-tiba menarikku tanpa mengucapkan sepatah kata pun
.
.
.
taman ini lagi, entahlah kurasa taman ini adalah saksi bisu hubungan kami
sesampainya aku disana dikejutkan dengan suho sunbae yang tiba-tiba berjongkok didepanku, ya yang menarikku tadi adalah suho sunbae
mataku tak bisa berhenti menatapnya yang dengan telaten mengikat tali sepatuku
"ikatlah tali sepatumu dengan benar atau kau akan melukai dirimu sendiri, pertama cobalah lindungi dirimu sendiri dulu baru orang lain, kau ingin melindungikukan?"
"eoh? aku tidak pernah bilang begitu" seingatku aku tidak pernah bilang akan melindungi suho sunbae
"ada, dalam mimpiku" emmm aku belum paham
"dalam mimpiku kau memberikanku jaket dengan tujuan agar tidak ada yang melihatku menangis" itu kan bukan mimpi aku benar-benar memberimu jaket tau
"aku tau itu bukan mimpi" daebak apa dia bisa pikiran? tapi entah kenapa kedua pipiku mulai memanas
walau dia mengatakannya dengan dengan muka tanpa ekspresi tapi aku tau dia mengatakannya dengan tulus
atau aku cuman kepedeaan? kurasa iya
"irene-ssi" setelah untuk waktu yang cukup lama hening
"ne?"
"berhentilah sebelum terlambat irene-ah, aku tidak ingin kau terluka semakin dalam" masih dengan ekspresi datarnya kenapa saat aku percaya dengan pilihanku selalu saja ada yang membuatku goyah
"sunbae berhentilah meragukanku, aku tau apa yang ku lakukan walau pada akhirnya aku salah aku tidak akan menyesalinya"
"terserahmu ini hidupmu" ucapnya dingin melangkah pergi tapi terhenti
"mau ikut tidak? atau kau ingin tidur disini?" tanpa menoleh kearahku tapi aku yakin dia peduli padaku
"neeeee kajjaaaaaa" ucapku semangat
kumohon untuk sekali saja tuhan tak bisakah kau membuatku tidak akan menyesali semuanya nanti?
T
B
C
KAMU SEDANG MEMBACA
first love (surene)
Romancehanya cerita manis masa sma seorang gadis periang dengan cinta pertamanya Tapi harus diingat, semua yg berawal manis tidak selamanya berakhir manis bukan?