2 : gantungan kunci

1.4K 214 241
                                    

Hai, balik lagi di cerita 'kelas tetangga'. Selamat membaca, jangan lupa vomment^^

***

Disaat yang lain tengah heboh berghibah di pagi hari sembari duduk depan kelas, lain hal dengan Michel yang kini lebih memilih menyibukkan diri untuk menulis sesuatu pada secarik kertas, serta gantungan kunci couple bergambar unicorn yang ia beli kemarin.

"Michie, geseran dong duduknya. Itu 'kan bangku gue."

Saking fokusnya, Michel sampai tak menyadari kehadiran Kayla yang sudah berdiri dengan tas yang ia jinjing untuk ditaruh diatas kursi.

"Can you hear me?" ucap Kayla lagi, seraya menarik bolpoin milik Michel yang langsung membuat sang empu berbalik.

"Lo mah, ganggu gue aja Kay! Gue 'kan lagi nulis," balas Michel lalu menggeser tubuhnya untuk berpindah tempat duduk kesamping.

Kayla menghela napasnya panjang. "Lo nulis apaansih? Tumben banget lo rajin nyatet."

"Bukan nyatet tugas, tapi surat buat crush gue." Michel melanjutkan kegiatan menulisnya, sembari menyeruput coklat panas yang ia beli dikantin tadi.

"Coba gue liat suratnya," ucap Kayla.

Dengan percaya dirinya yang penuh, Michel memberikan secarik kertas tersebut pada Kayla. Awalnya, raut wajah Kayla biasa saja saat membuka surat tersebut. Namun, setelah membacanya, Kayla melebarkan kedua bola matanya.

Hai crush, aku mau kasih gantungan ini buat kamu. Gantungannya couple-an lagi, kan jd pengen nampol. Muach.

Kalo kamu mau tau aku yang mana, susul aja aku ke pelaminan, aku kan jodoh kamu.

Ikan hiu lompat-lompat, i miss u, somat.

dari MICHEL IPS 3, kelas tetangga.

"Michie, lo jangan aneh-aneh! Surat ginian, malah bikin Deon mau muntah. Udahlah, gak usah bikin beginian segala," decak Kayla.

Bukannya apa-apa, hanya saja ia tak ingin sahabatnya terkena masalah dengan kelas tetangga, bisa-bisa Michel mendapat surat panggilan orangtua lagi.

"Gue bakal tetep kasih ini ke Deon! Michel 'kan pantang menyerah, sebelum sayang."

"Temenin gue ke kantin, yuk. Gue mau beli piscok Teh Idoh, enak banget, lumer," ajak Kayla yang kini sedang membayangkan picsok panas dengan isi coklat yang lumer.

Michel nampak berpikir. "Tapi, lo anterin gue ke kelas sebelah dulu, mau kasih ini."

Gadis itu mengikat gulungan kertas tersebut dan gantungan unicorn dengan menggunakan tali rami, agar terkesan aesthetic. Pikirnya.

Kayla hanya bisa pasrah, mau dilarang bagaimanapun juga, Michel tetaplah Michel. Si gadis troublemaker yang tak kenal kata menyerah.

Tak kenal menyerah, sebelum dirinya bisa mendapatkan hati seorang most wanted bernama Deon, gebetan idamannya. Mana mungkin bisa, Michel mendapatkan hati seorang anggota geng terkenal hingga tetangga sekolah?

"Ck, tapi abis ini kita ke kantin ya! Gue laper banget, belom sarapan." Michel segera menarik lengan Kayla dan keluar untuk mampir ke kelas tetangga.

Mumpung kelas IPA 1 sepi, kemungkinan besar Deon sudah datang pagi-pagi begini. Kepala Michel menyelinap dibalik pintu kelas yang menjepit kepalanya.

Matanya menyapu seisi ruang kelas dengan seksama, benar-benar sepi dan tak ada seorang pun dikelas sana. Mungkin mereka berbondong-bondong pergi ke kantin untuk menyantap sarapan.

Kelas TetanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang