[02.Mangga pak Yanto]

265 58 2
                                    

"Pagi Altha!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Pagi Altha!"

"Pagi Ikan!"

Kania terpaksa tersenyum. Dalam hatinya ia ingin sekali mencekek Altha, mengkebirinya karena sudah berani mengambil lipstiknya lalu memberikannya pada si Doling, anak tetangga yang selalu di titip ke neneknya.

"Emm Altha, sesama sodara kembar kita nggak boleh saling berbohong kan?"

"Iyadong harus!" Altha tersenyum lebar.

"Mana lipstik gue?" 😁

"Mana kaos item gue?" 😁

"Hehe. Gak usah, gak usah di balikin."

"Hehe sama. Gue ikhlas"

"Mari makan"

"Marii!"

Rindi datang dan duduk di meja makan. Suasana terasa sangat canggung, seperti ada hawa-hawa perang dunia ninja ke 5.

"Kalian kena ayan?" tegur Rindi melihat sinar mata anak-anaknya seperti sedang perang batin dan rohani.

"Apakah benar lipstik gue di ambil si Doling atau si Ahmad yang ngasih"

"Gue tau lo jual kaos gue setan! Si Tuyul kemaren make tuh baju"

"Yaudah gue duluan yak!" Rindi bangkit setelah mengambil kotak makannya.

"Tuh bekel kalian" tunjuk Rindi.
Pagi ini ia yang memasak.

"Bekel?"

"Bekel apa bekel?" tanya Altha iseng.

"Bukan bekel setan! Tapi yang satunya!" balas Kania.

"Oh bekel!" Altha mengangguk-angguk.

"Nah tuh otak lo berguna!"

"Kirain bekel" lanjut Altha.

"Bukaaan bekel, tapi bekel! Bekel mah batu bekel, kalo bekel kotak makan Samsudin!"

"Samsudin siapa anying!"

"KALIAN KENAPA SIH!" teriak Rindi memecah perdebatan.

"Cukup Fit!" Altha bangkit dengan dramatis, meneguk airnya lalu berkumur.

gerlrlrlrll...

Kania melotot, mengerti maksud Altha "Sialan Altha! Kabur Rin!"

Kania menyambar tasnya berlari menarik tangan Rindi menuju pintu keluar.

"E eh! Ada apaan?!"

"Si Altha abis makan jengkol!"

Rindi menghelah napas pasrah. Ia tidak tahu kalau di belakang orang tuanya, anak-anaknya bisa seaktif ini. Padahal dulu, Altha dan Kania selalu akrab ketika di meja makan. Bahkan mereka sangat pendiam dan penurut.

19 AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang