01.

306 68 8
                                    

Ramein. Jangan lupa vote.

“ᴬⁿᵈᵃⁱ ᵃᵏᵘ ᵖᵘⁿʸᵃ ᵏᵉˢᵉᵐᵖᵃᵗᵃⁿ ᵘⁿᵗᵘᵏ ᵇᵃˡⁱᵏ ᵏᵉ ᵐᵃˢᵃ ˡᵃˡᵘ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“ᴬⁿᵈᵃⁱ ᵃᵏᵘ ᵖᵘⁿʸᵃ ᵏᵉˢᵉᵐᵖᵃᵗᵃⁿ ᵘⁿᵗᵘᵏ ᵇᵃˡⁱᵏ ᵏᵉ ᵐᵃˢᵃ ˡᵃˡᵘ. ᴬᵏᵘ ᵇᵉʳˢᵘᵐᵖᵃʰ ᵃᵏᵃⁿ ᵏᵘ ʰⁱⁿᵈᵃʳⁱ ᵐᵃᵏʰˡᵘᵏ ˢᵉᵖᵉʳᵗⁱ ᵐᵘ.”

 

Gadis itu cegukan, terduduk di pinggir kasur. Matanya tak berhenti menatap kaca di depannya, sesekali memalingkan wajah lalu kembali menatap kaca kembali, takut kalau ada yang salah dengan matanya. Tidak mungkin kan ini efek halunya yang terlalu sering. Rindi masih tidak percaya ia terbangun di kasur dengan hoodie pink kesukaannya saat umur 18 tahun. Matanya berkedip-kedip menatap wajahnya yang tak ada kerutan sama sekali, apa ini mimpi? pikirnya.

Tak!

"aw!"

Ia memukul kepalanyanya sendiri. Bodoh.

Karena masih tak percaya dengan apa yang terjadi, ia mengecek ponselnya, dan matanya melotot. Ini masih tahun 2020 tapi kenapa wajahnya berubah seratus delapan puluh derajat seperti ini?

Seorang ibu-ibu datang, memungut pakaian berserakan di lantai, "Haduh Rindi! kamu ini kenapa jadi anak gadis jorok sekali!" 

"Ha?!" Rindi melompat mundur karena terkejut. Ia mengucek matanya, bukankah ibu itu adalah Ibu kandungnya.

"Mama?!"

Belum beberapa detik Rindi mencerna semuanya, datanglah dua bocah yang saling pukul masuk ke kamarnya. Gadis itu terkejut untuk kesekian kalinya.

Nggak, nggak mungkin.

Rindi kemudian tertawa terbahak, tapi berubah datar di detik berikutnya.

"Kalian kabur dari rumah lagi?!" Sinis Rindi.

"Nek, dia orang baru yang rada gila itu kan?"

"Cantik euy. Tapi sayang rada gesrek" sahut Altha tersenyum memamerkan deretan giginya.

What?!

Rindi agak kesal tapi ia juga bingung kenapa anak-anaknya sendiri tak mengenalinya wajahnya sama sekali. Lalu kenapa ia sekarang ada di salah satu kamar kost ibunya? Apa sekarang ia di kutuk jadi orang asing karena harapan bodoh itu?

Tunggu. Bukankah ini menguntungkan untuk Rindi. Ia tidak perlu bertemu Gangga lagi untuk waktu yang lama, sekarang ia bisa menjalani hidup bahagia dengan keluarga kecilnya. Dua anaknya juga di sini bersama ibunya.

19 AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang