"ini teh nya tuan."
pangeran hwang menerima minuman itu dari pelayannya dan segera meminumnya. setelah itu ia letakkan keatas meja kecil disebelahnya.
pangeran hwang menghela nafasnya.
selama 24 tahun ia hidup, sekalipun tak pernah ia temukan wanita yang pas untuk pendamping hidupnya. banyak sebenarnya dari kalangan kerajaan-kerajaan yang ditemuinya memiliki wanita-wanita yang cantik yang seumuran maupun yang lebih muda darinya. tapi tak satupun diantara wanita-wanita cantik tersebut dapat menarik perhatiannya.
ia mulai bosan. tepat di ulang tahunnya yang ke 25 nanti, ia harus sudah memiliki kekasih karena tuntutan kerajaan.
raja dan ratu sudah terlalu tua untuk memimpin kerajaan, maka tepat di ulang tahun pangeran hwang harus sudah memiliki kekasih dan segera dinobatkan sebagai raja kerajaan.
"hah... dimana aku bisa menemukan pendamping hidupku?" ucapnya frustasi.
seseorang menepuk pundak pangeran hwang dari belakang, membuat si empu menoleh.
"hei, kau terlihat seperti orang tua saja!" ucap orang itu setelahnya tertawa, membuat pangeran hwang mendengus kesal.
"kau membuatku terkejut." ucapnya.
"aku sedang bingung, bulan depan umurku sudah 25 dan aku belum juga menemukan jodohku. bagaimana aku bisa dinobatkan sebagai raja nanti?" lanjut pangeran hwang sambil melihat langit-langit.
"sudahlah, jangan terlalu dipikirkan. jodohmu paling tidak jauh-jauh. yang harus kau pikirkan sekarang adalah, bagaimana caramu untuk memimpin kerajaan ini. bagaimana nasib rakyat-rakyatmu nanti. kalau soal jodoh, sudah ada Tuhan yang mengaturnya, jadi tak perlu khawatir." ucapmu sambil tersenyum manis kearah pangeran hwang.
kamu, merupakan anak dari panglima kerajaan dan juga teman pangeran hwang hyunjin sejak kecil hingga sekarang. kalian berdua sangat dekat hingga dibilang seperti pasangan, padahal kerjaannya hanya saling mengejek dan menjahili satu sama lain.
namun sejak umur hyunjin yang ke 17, kalian jarang bertemu bahkan untuk sekedar senyum sapa.
pangeran hwang disibukkan dengan kegiatannya yang disekolahkan ditempat para putra-putri kerajaan. mereka diajarkan bagaimana caranya menjadi pemimpin yang baik dan benar dimasa depan untuk para putra. dan untuk para putri diajarkan menjadi ratu yang bijaksana, lembut dan mempunyai sifat bagaimana ratu pada umumnya.
"hm, terima kasih sarannya. oh, kenapa kau bisa kesini?" tanya hyunjin mengerutkan keningnya.
"ah aku kesini untuk mencari ayahku. tadi sudah ketemu dan ayah disuruh ibu buat pulang sebentar karna ada yang ibu butuhkan dari ayah. jadi setelah ayah pulang, aku berkeliling sebentar karena rindu dengan suasana kerajaan. saat aku lewat sini, eh tidak sengaja melihatmu, jadi aku menghampirimu, deh." jawabmu panjang lebar dengan satu kali tarikan nafas.
hyunjin menggeleng-gelengkan kepalanya, "karna kau sudah disini, bagaimana kita jalan-jalan? aku juga butuh refreshing untuk menjernihkan kepalaku agar tak pusing bulan depan." ajak pangeran hwang itu padamu.
"bolehkah?" tanyamu ragu-ragu.
"tentu saja! lagi pula aku hanya mengajakmu berkeliling kerajaan. tak 'kan ada yang marah, kok. orang-orang kerajaan pasti sudah tau siapa dirimu." ucap hyunjin mengeluarkan senyum tampannya itu. yang entah mengapa terlihat bersinar begitu saja dimatamu.
"okay, leggo!"
---
"wah... bukannya ini rumah kayu yang dibuat ayahku dulu? kapan ya... hm... sekitar 13 tahun yang lalu? yaa! aku rindu!"
