Yeri masuk kedalam mobil Mark, mereka hari ini mau bolos sekolah, mereka akan pergi ke Dufan Ancol. Sebenarnya Mark ingin jujur sama Yeri jika dia akan pergi ke Kanada minggu depan. Tapi Mark mengurungkan niatnya, ia tidak ingin melihat kekasihnya bersedih.

"Mark? Ayo"

Mark yang semula bengong tersadar dengan suara Yeri. Mark tersenyum, ia mendekat dan mengecup kening Yeri sekilas. Mereka berdua lalu pergi ke bandara untuk takeoff ke Jakarta.

Lagi, semua sudah Mark siapkan dari semalam, tentu saja dengan bantuan sekertaris papa Mark yang memang selain bertugas di kantor, beliau bertugas memenuhi semua kebutuhan Mark.

Sementara itu di sekolah. Dream terkejut mendengar cerita Haechan yang mengatakan jika semalam dia dan Mark pergi kerumah Jungkook dan meminta bukti pembunuhan Arin. Yang paling terkejut adalah Jisung, karena yang memulai itu semua adalah Jisung.

"Dari mana bang Mark tau?" ucapan itu lolos dari mulut Jisung.

"Gue gak tau, dia diem aja pas gue tanya"

"BANG MARK GAK MARAH KAN SAMA APA YANG KITA LAKUIN DI BELAKANG DIA?" teriak Chenle dari sambungan telepon video.

"Asw suara lo! Baru idup suara lo makin kenceng aja perasaan... Yaa untungnya dia ngerti kalo kita lakuin itu buat dia" Haechan mengusap telinganya mendengar teriakan Chenle.

"Syukurlah" kata Chenle.

"Kalo gitu bagus dong? Bang Mark udah lepas dari beban pikirannya" kata Jeno.

"Gue gak setuju sama lo. Jungkook gak bakal ngasih bukti cuma-cuma ke bang Mark, apalagi mereka musuhan dari smp. Benerkan ucapan gue Chan?" Renjun menyahuti Jeno kemudian beralih ke Haechan.

Haechan menyesap udara dari mulutnya, "Lo bener Njun"

"Apa yang Jungkook minta?" tanya Jaemin.

"Dia minta bang Mark jauhin Yerim dan pergi sejauh mungkin dari Yerim"

"Sudah gue duga, pasti gak jauh-jauh dari itu dilihat dari Jungkook yang juga suka sama Yerim" kata Renjun.

"Yerim udah tau?" tanya Chenle dari telfonnya yang masih tersambung.

"Gue gak tau, yang jelas bang Mark sama Yerim hari ini gak masuk, mereka ke Jakarta" kata Haechan.

"Ngapain? Disaat suasana kek gini mereka pergi ke Jakarta?" tanya Jeno.

"Ngabisin waktu berdua" Haechan mendecih, "Gue benci ngomongin hal ini. Semalem bang Mark goblok banget, baru kali ini gue liat si Bule kampung nan buluq itu goblok. Lah dia malah bilang ke Jungkook bakal jauhin Yerim dengan dia pergi ke Kanada, mau nyusul bokap dia dan tinggal disana, ya jelas langsung di tanggepin bahagia sama Jungkook"

"Hwats?" Jaemin gak habis fikir dengan leadernya itu.

Jisung memijat keningnya, "Trus ini gimana?"

"Gimana apanya?"

"Ya kasus itu lah, dan gimana bang Mark? Dia beneran bakal pergi ke Kanada?"

"Semua udah diurus sama sekertaris pribadi bang Mark dan Bule goblok itu bakal berangkat ke Kanada minggu depan" jawab Haechan.

"Kok buru-buru banget sih bang Mark ngambil keputusan, kenapa gak dipikir dulu coba" ujar Chenle yang telfonnya masih nyambung.

"Ya makanya gue bilang dia itu goblok"

"Trus Jungkook gimana?" tanya Renjun.

"Dia gak akan kasih kesaksian, karena dia yang minta. Stop! Jangan tanya lagi oke! Semua udah di urus sama sekertaris bang Mark, gue gak tau lebih dari yang gue ucapin"

DREAM [Markri+Jungri]✔Where stories live. Discover now