43

3.8K 435 84
                                    

Aku sangat lega karena sekarang semua situasinya membaik, dan kembali seperti semula. Yoongi telah pulih dari sakitnya, dan kami kembali menempati rumah Yoongi yang sempat ditinggalkan beberapa hari saat Yoongi harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Kim Taehyung bilang, polisi telah menangkap tuan Jung untuk beberapa kasus yang menjeratnya, dan begitu juga dengan Hoseok yang sekarang sudah menerima hukuman dari tuan Min.

Sungguh sangat sulit untuk dijelaskan, bagaimana Hoseok yang ku kenal sangat baik, mengurus ku selama bertahun-tahun, ternyata adalah seorang penjahat? Entahlah, aku berharap suatu hari nanti Hoseok juga harus mendapatkan kebahagiaannya sendiri, karena semua orang berhak untuk itu.

Hari ini, rasanya jantungku tak hentinya berdebar kencang. Aku telah membongkar satu lemari hanya untuk mendapatkan satu setel baju yang sekiranya pantas dikenakan pada acara pertemuan dengan keluarga Yoongi. Ya, hari ini secara resmi untuk pertama kalinya aku akan mendatangi rumah orang tua Yoongi. Ah, aku gugup sekali sampai rasanya mulas.

"Yura-yaa, kamu belum selesai juga?" Ucap Yoongi dari balik pintu kamar ku.

"Eum.. sebentar lagi."

"Lagi apa sih? Aku masuk ya?"

"Ya, masuk aja gakpapa."

Yoongi masuk kedalam kamarku, melangkahkan kakinya menghampiri ku yang sedang duduk didepan meja rias ku. "Kenapa lama sekali, hm?"

Tangan Yoongi memegang kedua pundak ku, matanya menatap lurus pada cermin didepannya, memperhatikan ku yang masih sibuk menyisir rambut. Walaupun mungkin menurut Yoongi aku sudah benar-benar rapih, tapi aku merasa belum cukup sempurna untuk bilang selesai pada sesi make-up ini.

"Mau sampe berapa lama lagi kamu nyisir rambut begini? Sampe semuanya rontok?" Tukas Yoongi.

"Sembarangan! Ini kan belum rapih."

"Ini kan udah rapih."

"Aku bagus gak sih pake baju ini? Gak keliatan aneh kan? Kira-kira rambutnya mending aku kuncir apa aku gerai aja ya? Makeup aku juga gak terlalu mencolok kan? Tapi aku juga gak keliatan pucat kan? Terus, ini eumm.. aksesorinya—"

"Yura, Yura, dengerin aku hey." Yoongi membungkukkan badannya, menempatkan wajah tampannya tepat disamping wajahku, menatap cermin itu dengan menyentuh kedua pipiku. "Kamu cantik, gak perlu khawatir keliatan aneh. Lebih dari cantik, kamu juga menawan."

Sial, cepat sekali wajahku dibuat bersemu hanya karena melihat Yoongi tersenyum manis setelah mengucapkan kalimat yang tak kalah manis dari wajahnya. Hingga aku yang sedari tadi terlihat gelisah ikut senyum bersama dengan Yoongi.  Yoongi pintar sekali membuat semua kekhawatiran ku malam itu hilang seketika.

"Cepatlah sedikit, kita bisa terlambat ke acara makan malamnya kalau kamu terus menerus sibuk memikirkan penampilan. Gak ada yang bakal bilang kamu jelek juga." Ujar Yoongi.

"Tapi aku memang harus keliatan cantik, soalnya yang akan berdiri disamping ku itu Min Yoongi. Apalagi kamu sangat tampan sekali malam ini. Huh, menyebalkan." Aku meletakkan sisir yang ku pegang diatas meja rias, lalu berdiri menghadap Yoongi yang sudah sangat rapi dengan balutan setelan jas lengkap dan tak ketinggalan dasi kupu-kupunya. "Bagaimana bisa aku terlihat pantas untuk Min Yoongi?" Ujarku menatap kedua bola mata berwarna hitam pekat itu.

"Kamu tanya bagaimana saat kamu udah sangat pantas jadi istrinya Min Yoongi, huh?"

"Benarkah?"

"Hmm." Yoongi mengangguk pelan, menyentuh dagu ku dengan ibu jari dan telunjuknya, "aku mencintaimu." Untuk selanjutnya satu kecupan singkat mendarat di bibirku. Rasanya lembut dan hangat, aku menyukai saat dimana Yoongi menciumku, aku ingin dia menjadi milikku seutuhnya, hanya milikku.

OH! MY BOSSWhere stories live. Discover now