38

3.1K 430 85
                                    

Uhm, ini kayaknya sebentar lagi bakal tamat.
Aku gak yakin konfliknya bakal menarik atau engga, but I'll try my best.

Happy reading!

***

Yoongi sedari tadi terus menerus mondar-mandir didalam kamarnya, sembari mengigit kuku ibu jarinya merasa gusar. Sesekali pria itu memukul-mukul kepalanya sendiri menyesali keputusan yang terlalu terburu-buru.

"Haish! Dasar bodoh. Kenapa aku melamar Yura dengan cara seperti itu?" Yoongi kembali memukul pelan kepalanya sendiri. "Yura pantas untuk lamaran yang lebih baik, Min Yoongi!" Gumam Yoongi.

"Apa Yura sekarang gak kecewa sama aku ya? Masa aku ngelamar dia di pinggir jalan begitu. Mana aku sama sekali gak kasih cincin ke dia. Emang bego!" Kesal Yoongi.

Ini semua berawal saat Yoongi terbangun dari tidurnya, dan menyadari kalau Yura tidak ada dirumah. Yoongi mencoba menghubungi Yura, namun ponsel Yura yang berdering di kamar, membuat Yoongi sedikit frustasi.

Akhirnya Yoongi pergi dari rumah dengan berteman sebuah payung berwarna hitam. Hujan yang turun cukup deras membuat Yoongi mengkhawatirkan keadaan Yura. Yoongi yakin kalau Yura tidak pergi jauh karena dia meninggalkan ponselnya dirumah.

Pria itu menyusuri jalanan kota Seoul yang tidak jauh dari kediamannya. Namun langkahnya tiba-tiba berhenti saat melihat seorang anak kecil yang sedang memakan ice cream didepan sebuah minimarket, dengan satu tangan terulur untuk merasakan tetesan air hujan di atas tangan mungilnya itu.

"Hey nak." Panggil Yoongi, anak itu menoleh.

"Ada apa, ahjussi?"

"Sedang apa disini sendirian? Kamu memakan ice cream saat  dingin seperti ini? Dan kenapa bermain hujan? Kamu bisa sakit nanti." Ucap Yoongi sedikit khawatir.

Anak itu menggelengkan kepalanya, "aku gak sendirian, ahjussi. Ayah ada didalam sana." Anak laki-laki itu menujuk kedalam minimarket, memperlihatkan ayahnya yang sedang berada dikasir untuk membayar belanjaannya.

Yoongi tersenyum tipis lalu berjongkok didepan anak itu, "tetap saja, kamu bisa sakit kalau bermain hujan seperti ini. Dimana ibu mu? Huh?"

"Ibu ada dirumah bersama adik. Aku kesini mengantar ayah buat beli susu adik. Dia terus menangis sehingga membuat rumah kami menjadi berisik." Jelasnya dengan suara yang menggemaskan.

"Wah, kamu punya adik?"

Anak itu mengangguk pelan. "Ya, sejak ada adik rumah kami jadi ramai. Aku menyayanginya."

Mata Yoongi sedikit berkaca-kaca mendengar anak kecil itu bercerita tentang keluarganya. Entah kenapa jiwa Yoongi sedikit merasa iri, dia juga ingin memiliki keluarga kecil yang bisa saling menyayangi satu sama lain. Lagipula, memelihara holy tidak sama dengan memiliki anak. Rumahnya pasti akan terasa sangat menyenangkan kalau ada suara menggemaskan dari anak kecil, seperti yang ada dihadapannya saat ini.

"Begitu kah?" Tanya Yoongi.

"Ya, ahjussi juga pasti memiliki anak, kan?"

"Aku belum punya anak. Tapi pasti nanti punya." Yoongi mencubit gemas pipi anak laki-laki itu. "Yaudah kamu masuk sekarang, ayahmu akan marah kalau tau kamu sedang bermain air hujan seperti ini."

OH! MY BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang