REN - 7

59.5K 1.4K 34
                                    


Trapped on His Bed - Party, Dizzy and Crazy

Padahal aku udah update lewat andro dari minggu, eh pas diliat dari kompi ternyata belum ke upload-_-

Calm the f*ck down Emily.

Tarik nafas. Ya..ya seperti itu. Minum kopimu. Ehem. Bagus lalu makan rotimu.

Amadeo memperhatikan Emily yang memang lebih 'diam' dari biasanya. Wajahnya terlihat cantik walau tanpa make up, mulutnya terlihat sexy saat ia menggigit potongan roti bakarnya apalagi saat selai Nutela tidak sengaja mengenai bibirnya, dia menggunakan lidahnya untuk membersihkan. Cat yang menghiasi kukunya masih terlihat sama campuran warna biru dan putih yang terlihat begitu apik.

"Apa ada sesuatu di wajahku?" tanya Emily.

"Selaimu gadis manis," jawab Amadeo.

"Ini salahmu kenapa rotinya diberi selai setelah dipanggang bukan sebelumnya," ucapnya cepat.

Tiba-tiba gadis itu sudah kembali pada sikap yang biasa dan itu terlihat lebih natural untuknya. Yah walau Amadeo agak suka dengan pribadi Emily yang tak banyak bicara tapi dia lebih suka Emily yang bersikap seperti ini, banyak bicara, cerewet dan sedikit kekanakan.

Amadeo menyungging senyum saat Emily mengambil serbet dan mengusap bibirnya. "Sudah hilang?" tanyanya.

Amadeo menggeleng, "Angkat pantat sexymu itu dan condongkan badanmu kemari," ucap Amadeo. Ibu jarinya agak sibuk diroti bakarnya.

-Haha. Kalian pasti tau itu. Amadeo hanya membohongi Emily dan sekarang demi membuktikan ia tidak sepenuhnya berbohong, Amadeo mengambil selai yang ada di roti bakarnya dengan ibu jarinya.-

Emily hanya langsung menurut tanpa membelot. Bisa saja ia menyuruh Amadeo menunjukkan tepatnya 'selai' itu menempel di bibirnya tapi tidak dilakukannya.

Amadeo tersenyum lagi, "Kau seperti anak kecil. Apa kau begitu suka dengan selainya?" Amadeo menggerakkan ibu jarinya disekitar bibir Emily.

"Uh.. Hanya orang gila yang tidak suka Nutella," keluh Emily.

"Buka mulutmu," ucap Amadeo. Ia memasukkan ibu jarinya kedalam mulut Emily.

Emily tersenyum dan menjilat ibu jari Amadeo. Setelah dirasa bersih Emily menghetikan lidahnya dan Amadeo segera mengeluarkan ibu jarinya dan memasukkannya kedalam mulutnya sendiri kemudian menyunggingkan senyuman.

"Sarapan yang manis, aku sudah selesai," ucap Amadeo.

"Aku keluar bersamamu," jawab Emily.

"Simpan kartu masuk penthouseku. Aku akan menjemputmu pukul 8 malam," ucap Amadeo.

###

Emily mematut dirinya lagi di depan kaca panjang di dekat ranjang tidurnya. Walaupun musim sudah berganti ke musim gugur dan temperature menjadi semakin dingin, ia memakai gaun dengan punggung terbuka bahkan belahan gaunnya mencapai atas lutut. Gaun merah pas body nya itu mengekspose sebagian besar kulitnya. Gaun merah itu terlihat berlebihan memang jika digunakan untuk menghadiri sebuah pesta pertunangan, tapi apa pedulinya dia memang sengaja melakukan itu.

Mencoba mempermalukan Amadeo D'Angelo yang mengencani wanita nakal karena kesan yang ditampilkan gaunnya. Pernah dengar istilah 'clothes really do make the man' bukan. Uh, itu yang coba dia praktekkan.

Setidaknya dia harus memberi perlawanan sedikit pada Amadeo.

Emily segera memakai heels warna merah dengan aksen goldnya. Memasangi telinganya dengan anting giwang berbentuk bunga dan menghiasi lehernya dengan kalung emas. Ya, malam ini ia memakai tema merah dan gold. Emily membawa rambutnya ke depan tubuhnya.

Trapped on His BedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang